TWENTY-TWO

1.4K 88 1
                                    

H

A

P

P

Y

R

E

A

D

I

N

G

               ~ >>>>••••••••••<<<~
                                  •
                                  •
  Kini Nata sedang bersama dengan ayah dan ibundanya yang berada digazebo Nata menikmati waktu kebersamaan bersama mereka ketika sang ayah mengambil cuti untuk menghabiskan waktu bersamanya dan soal keenam pria si para penerus Obrien kini tengah melakukan aktifitasnya masing-masing ada yang sekolah dan juga bekerja,awalnaya mereka ingin ikut tapi dilarang keras oleh bunda naya karena sang bunda dan ayah ingin menghabiskan waktu bersama putrinya.

  Dan soal Opah,beliau kembali ke USA untuk menghabiskan masa tuanya dan orang tua Andra dan Andro yaitu Galang dan Meta mereka kembali melanjutkan bisnis ke luar negeri.

"Sayang apa kau suka dengan semua ini?" tanya sang ayah memperlihatkan gazebo yang dikelilingi bunga-bunga warna-warni

"Tentu saja Nata selalu suka apa yang kalian berikan untuk Nata"ucapnya antusias memandang bunga yang berwarna pink dan terletak dipojokkan

"Sayang makanan apa yang kau suka? Dan hal apa yang tak kau sukai? " tanya sang bunda

"Nata suka semua yang bunda masakan untukku dan Nata tak suka rumah sakit,dokter,suntikkan,bubur tapi Nata ingin menjadi dokter, lalu apa lagi ya?? Aha iya Nata ingat jika Nata tak suka udang karena Nata alergi dengan udang" ucapnya panjang lebar dan ayah,bunda mendengarkan dengan baik sesekali terkekeh karena tingkahnya dan mereka akan mengingat jika Nata alergi dengan udang

"Memangnya kenapa kau tak suka rumah sakit,suntikkan,bubur dan dokter? Padahal jika dari mereka ada dokter muda pasti sangat tampan"ucap sang bunda menggoda Nata

"Ahh bunda,tentu saja ayah lebih tampan dari mereka dan bunda tak boleh memuji mereka selain ayah dan untuk putri ayah ini juga"ucap sang ayah cemberut membuat bunda dan nata tertawa lepas dan melihat itu Albert sang ayah menjadi tersenyum melihat tawa kedua wanita yang sangat berharga dihidupnya

"Ngomong-ngomong soal dokter,apakah kau mau bersekolah sayang?"tanya sang bunda

"Bolehkah?"

"Tentu saja sayang kami akan menuruti semua keinginanmu"ujar sang ayah mengelus surai

"Terima kasih Ayah,Bunda"ucap Nata memeluk kedua orang tuanya

"Kalau begitu nanti kita ke mall belanja keperluan kamu ya"ucap bunda dan membuat Nata tegang

'mall'

'penculik'

'kau tak pantas hidup'

'karna kau orang ibu
ku pergi meninggalkanku'

'Arghhh'erangan nata menjambak rambutnha

Kata ini terngiang dikepalanya bagai badai yang menerjang pohon-pohon

"Dia jahat"

"Dia jahat"

"Mereka ja..hat"ucap Nata lalu semuanya menggelap dan membuat kedua orang tuanya menangis dan mencoba membangunkan Nata

"Hiks sayang bangun hiks"

"Hei sayang bangun"ucap sang ayah menepuk pipi Nata

"Ayah nata kenapa?hiks"

"Bunda tenang ya,biar ayah bawa nata ke rumah sakit"ucap sang ayah menggendong Nata dan langsung bergegas menuju mobil diikuti oleh sang bunda dan pergi menuju rumah sakit.

****
"Dok gimana keadaan anak saya?"tanya sang ayah yang khawatir

"Untuk saat ini nona didiagnosa mengalami guncangan psikis terhadap hal-hal yang membuatnya  trauma,dan untuk tuan dan nyonya harap jangan mengingatkan hal-hal yang memancing traumanya kambuh karena dampaknya bisa lebih dari ini"ucap sang dokter

"Apakah putriku sudah bisa dijenguk?"

"Sudah tapi harap jangan membangunkannya untuk saat ini karena nona butuh istirahat yang cukup"ucap sang dokter lalu hanya diangguki oleh Albert

"Baiklah kalau begitu saya permisi tuan dan nyonya"dan lagi-lagi hanya diangguki oleh mereka lalu dokter tersebut pergi

"Ayah ini salah bunda,karena bunda nata jadi kayak gini"ucap bunda naya dengan air matanya yang terus turun

"Ini bukan salah bunda"ucap ayah Albert memeluk bunda Naya

"Tapi gara-gara bunda ngajak Nata ke mall dia jadi inget sama kejadian itu"ucap bunda yang mulai terisak

"Engak,ini bukan salag bunda,ini sudah takdir"ucap sang ayah menenangkan bunda dan setelah mulai tenang ayah mengajak bunda menjenguk Nata
"Mau lihat Nata?"tanyanya dan dijawab gelengan lalu memalingkan mukanya

"Kan ayah udah bilang ini bukan salah bunda,dan putri kita lagi butuh dukungan bundanya didalam sana"

"Tapi bunda takut kalo..."

"Gak ada yang perlu ditakutin bun"ucal sang ayah menggenggam tangannya lalu meyakinkan dan mengajaknya masuk

****
Obrien Company

  Sedang asik dengan berkas-berkasnya tiba-tiba tangannya tak sengaja menyenggol gelas yang berisi teh panas yang ada di mejanya

'perasaanku jadi tak enak ada apa ini?" ucap Zein membatin lalu Zein menelfon sekertarisnya

"Batalkan semua jadwalku hari ini"ucapnya dalam telfon lalu mematikan sambungannya sepihak

'Brakk'

"Bang perasaan gua gak enak mending kita pulang"ucap Riko tiba-tiba yang baru membuka pintunya dengan membantingnya

Tapi Zein tak menghiraukannya dan berlalu keluar dari ruangannya

"Astaga gua ditinggal tau gitu gua langsung pulang aja tadi gak usah nyamperin dia
'huft' untung abang" ucap Riko lalu meninggalkan ruangan Zein

                          •
                          •
          ~>>>••••••••••<<<~


      )



























Jangan lupa Vote and Comen
See you next time


FOR NATA (SLOW UPDATE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang