ONE

4.9K 201 1
                                    

H

A

P

P

Y

R

E

A

D

I

N

G

                        ***********

  Membaca,hanya itu kegiatan yang selalu ia lakukan entah itu pagi,siang atau pun malam,bahkan ia tak tau kapan datangnya pagi yang hanya ia tau ketika melihat cahaya dari ventilasi berarti siang dan jika tak ada cahaya berarti malam sungguh ia sangat bosan.

  'Aku bosan ingin keluar dari kamar ini tapi sebelumnya aku meminta seperti itu yang ada hanya dipukul padahal hanya ingin keluar sebentar untuk melihat senja yang katanya indah'pikirnya sembari menopang dagu

flasback on

  Sore itu Nata melihat sedang membaca buku tentang keindahan senja lalu ia melirik ventilasi kamarnya berwarna oranye lalu ia berfikir untuk melihatnya namun ia tak sampai walaupun dengan menaiki tempat tidurnya itu kemudian ia melihat ke arah pintu dan langsung menujunya lalu dengan perlahan membuka pintu kamarnya tersebut dan 'ceklek' terbuka senyum tercetak di wajahnya yang tersebut.

  Lalu Nata mengendap-endah pergi menuju pintu utama namun baru saja menyentuh gagang pintu tersebut dia dikagetkan dengan suara bentakan seseorang yang membuatnya gemetar ketakutan

"Mau kemana kau? jangan coba-coba kabur dari sini!"bentaknya

"I..bu a..aku i..ingin ke..luar"

Megan yang mendengar tersebut langsung menatap tajam dengan marah

"Tidak boleh kau hanya boleh menetap dikamar mu saja"bentaknya

"ku mohon ibu izinkan sekali ini saja bu aku berjanji tak akan meminta apa-apa setelah itu ku mohon ibu aku hanya ingin melihat senja bu"pintanya dengan air mata yang mengalir deras

"Aku bilang Tidak ya tidak!" bentaknya dengan mendorong nata lalu memukulnya dengan sapu yang ada disampingnya

"Sakit ibu hiks..."

"Sakit  yaa?"ucapnya tersenyum miring lalu memukulkan sapu yang ia pegang dengan keras
'Ctak ctak ctak' (anggap aja suara kayu ya)
tatapnya menghunus penuh dengan kebencian

"Aku sudah bilang berkali-kali padamu bodoh untuk jangan pernah keluar dari kamarmu itu"lalu menyeretnya menuju kamar Nata

"kumohon berhenti ibu hiks hiks.."

  Setelah sampai didepan kamar,Nata dilemparkan kedalam hingga membuatnya jatuh tersungkur menubruk tempat tidurnya yang terbuat dari kayu hingga lebam-lebam yang ditubuhnya kini bertambah besar.

flasback off

  Nata ingat betul bagaimana ia disiksa saat itu,hingga tulang-tulangnya rasanya patah hingga berhari-hari tak kunjung sembuh
sungguh ngilu rasanya mengingat itu semua apalagi mengalaminya dan butuh waktu yang lama untuk menyembuhkan lukanya itu.

   Nata sempat sangat bingung mengapa dirinya diperlakukan seperti ini oleh ibunya,ia merasa seperti Rapunzel tapi bedanya ibu yang ada dicerita Rapunzel menyayanginya walaupun palsu demi kecantikannya dan Nata jangankan kasih sayang asli yang palsu pun ia tak dapat dan yang didapat hanya disiksa dan disiksa hari-harinya.














Jangan lupa vote,comen and follow akun author ok

FOR NATA (SLOW UPDATE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang