FORTY-SEVEN

1K 77 7
                                    

H

A

P

P

Y

R

E

A

D

I

N

G

                   ~>>>••••••••••<<<~

  Nata menghela nafas kini penyakitnya mulai kambuh nyeri di punggung lalu memar di beberapa bagian tubuhnya

Ia khawatir jika keluarganya tau tentang kondisinya saat ini dan oh astaga kali ini ia kembali mimisan dan dengan cepat ia berlari ke kamar mandi untuk membersihkannya

Ia berdiri di depan westafel menatap wajahnya yang penuh dengan lelah dan mimisan yang tak mau berhenti namun Nata terus mencuci hidungnya hingga darahnya berhenti

Namun saat ingin jalan untk kembali ke kamar ia terjatuh dan tak bisa bangkit karena kakinya terasa seperti jelly ia berusaha bangkit namun tak bisa dan

brukk

Nata kembali terjatuh lagi ia hanya bisa meringis menahan sakit di tubuhnya dengan goresan-goresan di beberapa bagian dan akhirnya ia memilih untuk menyeret tubuhnya keluar dari toilet

Ceklek

"Astaga Queen kamu kenapa?"ucap Nathan lalu berlari menghampiri Nata dan menggendongnya kemudian diletakkan di atas kasur

"Kenapa bisa seperti ini?"tanya Nata yang melihat kondisi Nata yang di kakinya terdapat memar lalu di lengannya

"I..ini ta..di jatuh"ucap Nata yang tak sepenuhnya berbohong

"Biar kakak obati"ucap Nathan mengambil P3K yang terletak di laci meja

Dengan telaten Nathan membersihkan goresan luka namun untuk memar ia mengompresnya

"Kakak ambil air hangat sama handuk dulu ya untuk ngompres memarnya,kamu tunggu disini jangan kemana-mana"ucap Nathan dan diangguki oleh Nata

Kemudian Nathan pergi ke dapur untuk mengambil kompresan dan saat di dapur ia bertemu dengan Zein

"Untuk apa kau membawa itu?"tanya Zein

"Ini untuk ngompres memarnya Queen dia barusan jatoh di kamar mandi"ucap Nathan membuat Zein kaget

"Berikan kompresannya dan kau pesankan karpet yang halus untu di toiletnya Queen jangan lupakan untuk dilantai kamarnya"ucap Zein kemudian mengambil kompresan lalu pergi menuju kamar Nata

"Main ambil aja,mana nyuruh-nyuruh lagi dasar kutub"umpat Nathan namun tetap melakukan apa yang di perintahkan oleh Zein

Dan Zein sendiri kini menuju kamar Nata dengan membawa kompresan ditangannya sampai dikamar Nata ia membuka pintu secara perlahan

Dan saat didalam terlihatlah Nata yang sedang terbaring sambil menutup matanya lalu Zein mendekatinya

Meletakkan kompresan di atas nakas lalu memeras kain lalu setelahnya menempelkan kain tersebut ke memar dibagian lengan

"Kenapa bisa seperti ini?"tanya Zein membuat Nata membuka matanya

"Ehh Nata kira kak Nathan"ucap Nata kikuk

"Kau belum jawab pertanyaan abang,Queen"ucap Zein yang memeras kain

"Tadi Nata jatuh dikamar mandi"

"Kenapa memarnya seperti ini? Seperti dulu kau memar"

"Mana Nata tau"

"Kita periksa ke dokter saja yaa,abang takut jika terjadi sesuatu"

"Tidak mau, lagian ini hanya memar saja besok juga akan hilang"

"Tapi abang khawatir"

"Abang jangan khawatirin Nata. Nata gak apa-apa kok"

"Jangan sakit yaa"ucap Zein mengelus surai Nata dan Nata yang mendengarnya hanya tersenyum

"Sekarang istirahat"ucap Zein membereskan kompresanny

"Abang"panggil Nata

"Iya"

"Nata sayang abang, Nata sayang kalian jangan pergi dari Nata ya bang, Nata takut sendiri"

"Abang juga sayang sama Queen begitu jiga yang lain kami gak akan ninggalin kamu sendiri,karena kamu kebahagiaan kami"ucap Zein megelus kepala Nata

"Sekarang tidur,istirahat"perintah Zein lalu menyelimuti Nata

Lalu Zein keluar membawa kompresan dan Nata kembali terduduk membuka selimut yang membungkus tubuhnya dan di tatap kakinya yang masih seperti jelly

Lalu perlahan-lahan ia menjatuhkan kakinya ke lantai dan mencoba untuk bangkit namun ia malah terjatuh

Tak hanya sampai disitu ia terus mencoba hingga akhirnya ia bisa berdiri dan kemudian mencoba berjalan dengan langkah perlahan

Hingga akhirnya ia kembali bisa berjalan normal,Nata menghembuskan nafasnya kasar dan kembali ke tempat tidurnya

'Sepertinya penyakit ini semakin bertambah parah' batinnya

***

Sedangkan Zein masih bingung dengan keadaan adiknya itu,bingung dengan memarnya karena jika ia terjatuh luka memarnya tak akan melebar seperti itu

Ia pusing, sangat ia akan memikirkan bagaimana caranya untuk membawa Nata ke dokter karena ini bukan masalah sepele yang bisa diatasi dengan sendirinya

Dan Nata sendiri bukanlah orang yang mudah diajak untuk kesana,jika Zein memaksa pasti nantinya Nata akan mengamuk

                      ~>>>••••••••••<<<~




































Yang belum follow akun author silahkan difollow

Jangan lupa Vote and Comen ⭐💌

See you next time

FOR NATA (SLOW UPDATE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang