7

897 93 0
                                    

Baca kalau belum pelupa!!

Di tekan yah Patrick star nya. Ku peringatkan teman tolong tekan.

Hargai Penulis

Happy Reading
________


Author POV

"Aku Kim Juhee. Adik Ayahmu. Aku disini ingin memberitahukan sesuatu yang penting, ini tentang adikmu Jungkook" ucap Juhee pada Yoona.

"Ada apa dengan Jungkook?" tanya Yoona. "Tolong jaga dia sampai element utamanya stabil dan semua segel dalam tubuh nya hilang. Dan juga Bangtan, ingat mereka bertujuh ditakdirkan untuk memusnahkan Darkness" jelas Juhee pada Yoona. Yoona mengangguk "Tentu saja aku harus melindunginya, aku takut terjadi sesuatu yang tidak di inginkan pada adik kecilku" ucap Yoona yang dibalas senyuman oleh sang tante.

Perlahan tubuh Juhee mulai memudar yang artinya waktunya hampir habis. "Yoona jaga dirimu, jangan sampai ceroboh seperti tadi. Waktu ku sudah habis disini" ucap Juhee memegang tangan Yoona dengan cincin yang setia berada di jari manis Yoona.

"Tante mau kemana? Kita baru saja beremu" Yoona bertanya. "Waktu ku sudah habis disini sampai jumpa. Kau kembali lah kau sudah lama sekali disini. Sampaikan salam ku pada halmoni mu yang di Bumi" stelah mengatakan itu Juhee menghilang dari hadapan Yoona.

Disaat bersamaan Juhee menghilang cincin berwarna Rose Gold yang dipakai Yoona bersinar. Lalu samar-samar Yoona mendengar suara yang memanggilnya lalu seketika kegelapan menyelimuti kepalanya. Kemudian rasa sakit yang luar biasa melanda.

Dia terbangun dan mendapati Bangtan mengelilingi ranjang nya dan ranjang Jungkook yang tepat berada di sebelahnya."Kalian kenapa?" tanya Yoona.

Flashback on
Disaat Yoona Belum Sadar..

Sudah 3 hari Yoona dan Jungkook belum sadar. Bangtan khawatir dengan keadaan mereka berdua. Mereka terus menemani mereka berdua yang belum sadar.

Disaat Seokjin, Namjoon dan Taehyung yang berjaga di Ruang kesehatan, tiba tiba cincin yang dipakai Yoona bersinar lalu diikuti cincin yang dipakai Jungkook bersinar terang. Seokjin panik dan menyuruh Namjoon menjemput yang lain ke ruang kesehatan. Tak lama Namjoon kembali dengan anggota Bangtan lainnya.

Hoseok panik saat melihat cincin Yoona dan Jungkook bersinar sangat terang mereka berenam sampai menutup mata mereka menggunakan tangan karna saking terang nya. Tak lama sinar itu pun menghilang lalu mereka membuka mata. Lalu menatap mereka berdua masih dengan tatapan panik.

"Eungh" suara lekuhan Yoona memenuhi ruangan. Yoona membuka matanya dan terbangun dengan cepat. Yoona bangun dengan napas tersengal dan keringat yang bercucuran dari kepalanya. "Kalian kenapa?" tanya Yoona yang melihat anggota Bangtan menatap nya dengan tatapan panik. "Hei aku bertanya, jawab dong" ucap Yoona.

"I-itu tadi cincin mu.." ucap Jimin menggantung kata katanya. "Apa?Cincin ku kenapa?Apa ada yang salah?" tanya Yoona bertubi tubi. "Cincin mu tadi bersinar bersamaan dengan cincin milik Jungkook" ucap Yoongi to the point.

Yoona menelan salivanya kasar. "A-apa tadi kau bilang cincin? Hahaha aku tak punya, kau pasti berbohong kan. Hahaha" Yoona tertawa hambar.

"Terus yang pakai itu apa?" tanya Yoongi menunjuk ke tangan Yoona, di jari manis Yoona sudah bertengger cincin. "A-apa yang-" gumam Yoona yang hanya dapat didengar Yoongi yang tepat disampingnya.

"Oke aku menyerah, jujur aku tak tahu apa yang terjadi. Jadi jangan tanya aku soal kejadian tadi" ucap Yoona kembali berbaring. Seokjin masih ragu dengan Yoona dan kembali bertanya "Terus tadi kau kenapa? Baru bangun napas sudah tersengal dan keringat dingin bercucuran. Nona Yoona bisa anda jelaskan" ucap Seokjin yang membuat Yoona kembali menelan salivanya kasar.

Yoona menetralkan npasnya lalu menjawab pertanyaan Seokjin. "Maaf tuan tapi aku tidak tau kenapa aku bisa bangun dengan kondisi seperti itu. Apakah anda sudah puas? Jika anda belum puas dan ingin bertanya lagi, maaf saja aku sudah tak memiliki kata-kata lagi" ucap Yoona santai lalu menutup matanya.

Sebenarnya Seokjin masih ingin bertanya, tapi jika wanita di depannya sudah seperti ini dia sudah tidak ingin melawannya. Seokjin memilih bungkam lalu kembali duduk di sofa.

Yoona mengubah posisi tidurnya menghadap ke ranjang adiknya.

Maafkan kakak, seharusnya aku melindungi mu bukan memberikanmu pedang untuk membunuh pengikut Darkness itu sendirian. Pada akhirnya kau menjadi seperti ini karena aku-batin Yoona lalu menangis dalam diam.


To Be Continue

Bab ini sudah di revisi, kalau masih ada typo mohon di maklumi.

Walaupun cerita nya sudah tamat, tolong tetap di vote. Setidaknya hargai kerja keras saya menulis cerita ini. Anda tidak vote berarti anda tidak menghargai saya sebagai penulis.



R e v i s i

Jumat,
11 Maret 2022

©Dybi_soon

The Chaos : Fight Or EscapeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang