Baca kalau belum pelupa!!
Di tekan yah Patrick star nya. Ku peringatkan teman tolong tekan.
Hargai Penulis
Happy Reading
________Yoona sudah sadar beberapa hari yang lalu, sedangkan Jungkook masih belum sadar. Sudah seminggu dia belum sadar Yoona khawatir dengan keadaannya begitu pula dengan Bangtan. Setelah selesai rapat tentang pertandingan yang akan di adakan beberapa hari lagi Bangtan dan Yoona segera ke ruang kesehatan, tempat Jungkook berada.
Saat sampai disana mereka melihat Jungkook sudah sadar dan ditemani dua temannya. "Jungkook" teriak Jimin berlari memeluk Jungkook. Tidak mau kalah Taehyung ikut berlari memeluk Jungkook.
"Ya! apa yang kau lakukan?" ucap Jimin saat melihat Taehyung memeluk Jungkook. "Dia adik ku sana minggir. Dari dulu selalu berharap memiliki adik" ucap Taehyung masih memeluk Jungkook.
Jungkook terkekeh melihat kelakuan kedua hyungnya itu. "Ya, hyung hentikan aku masih suci" ucap Jungkook. Keduanya langsung melepaspelukan lalu menatap Jungkook dengan ekspresi yang tidak bisa di deskripsiskan. Jungkook melirik Yoona yang tidak asing baginya. "Maaf senior, apakah kau yang memberikan pedang saat itu?" ucap Jungkook melirik Yoona.
Yoona hanya mengangguk. "Hyung, Sooha dan Jiyoung bolehkah kami bicara hanya berdua saja?" ucap Jungkook melirik ke arah para hyungnya dan kedua sahabatnya.
Hyung dan sahabatnya mengangguk lalu meninggalkan mereka berdua dalam ruangan itu. Sekarang yang tersisa di dalam hanya Jungkook dan Yoona yang duduk di sebelah ranjang Jungkook.
"Senior tolong jelaskan" ucap Jungkook pada Yoona yang hanya mengangguk. Sebelum menjelaskan Yoona mengeluarkan element airnya lalu menutup jendela dan pintu supaya tak ada yang mendengar pembicaraan mereka, karna Yoona tau diluar ada Bangtan yang menguping.
"Pertama, jangan panggil aku senior. Panggil Noona saja itu sudah cukup bagiku" ucap Yoona. Yoona menghela napas kasar.
'apa harus sekarang Loni?' tanya Yoona pada Loni lewat telepati.
'Jangan nona, terlalu cepat nanti jika waktu nya sudah tepat silahkan beritahukan padanya' ucap Loni.
'Tapi aku harus bilang apa?' tanya Yoona
'Bilang saja nenek mu dan neneknya berteman. Lalu neneknya sering menceritakannya pada mu termasuk elementnya' jelas Liona
'Baiklah'
"Noona. Hei kenapa melamun? aku butuh penjelasan" ucap Jungkook melambai-lambaikan tangannya guna menyadarkan wanita di sampingnya.
Yoona sadar dari lamunannya lalu menatap Jungkook. Yoona kembali menghela napas kasar. "Begini.. Aku bisa tau semua element mu karena nenek kita berteman dan nenek mu sering meceritakan tentang dirimu padaku termasuk element mu" jelas Yoona. Jungkook mengangguk mengerti lalu melirik lengan Yoona karna tidak asing dengan cincin yang ada di jari manisnya itu.
Cincin itu, warnanya Rose Gold.... Apa jangan-jangan dia kakak? Ahh.. mungkin hanya warna nya yang sama-batin Jungkook
Dia lalu melirik cincin yang nelingkar di jari manisnya. Jungkook terkejut tapi tak dapat dilihat Yoona.
Sama.. Modelnya sama-batin Jungkook.
"Aku permisi dulu, ada yang harus ku urus, dan cepat sembuh yah sebentar lagi pertandingan akan diadakan" ucap Yoona berdiri dari tempat duduknya kemudian menghilang. Disaat yang sama dinding air Yoona perlahan menghilang. Jungkook tertunduk. "Apa mungkin dia kakak?" gumam Jungkook.
"Ahk sudahlah, aku harus cepat mendaftar pada hyung agar tidak terlambat" ucap Jungkook turun dari tempat tidur lalu berjalan menuju kamar asramanya.
Entah mengapa saat baru sadar tadi, tubuhnya langsung vit dan bisa langsung beraktivitas. Dan Bangtan yang tadinya di depan pintu ingin menguping kembali ke asramanya saat Jungkook dan Yoona masih berbicara.
Mereka kembali karna tidak bisa mendengar percakapan mereka berdua.
To Be Contine
Bab ini sudah di revisi, kalau masih ada typo mohon di maklumi.
Walaupun cerita nya sudah tamat, tolong tetap di vote. Setidaknya hargai kerja keras saya menulis cerita ini. Anda tidak vote berarti anda tidak menghargai saya sebagai penulis.
R e v i s i
Jumat,
11 Maret 2022©Dybi_soon
KAMU SEDANG MEMBACA
The Chaos : Fight Or Escape
Fantasy[END] [Sudah di Revisi] ••••• 7 orang pria yang di takdirkan untuk menyegel kekuatan kegelapan. Mereka memiliki kekuatan yang luar biasa besarnya sehingga para pengikut kekuatan kegelapan mencari keberadaan mereka untuk dibunuh. Mereka bertujuh pun...