Park Jimin

852 107 0
                                    

Jimin sedang berada di kamar mandi sekarang untuk membersihkan diri tentu nya. Jimin mengangkat tangannya dan Air pun bergerak sesuai gerak tangan Jimin.

Ya, Jimin sudah tau jika dia memiliki kekuatan. Tapi dia tidak pernah memberitahukannya pada ayah nya. Tapi Malam ini, Jimin memutuskan untuk jujur pada ayahnya.

Malam pun tiba

Jimin saat ini sedang berada di meja makan bersama ayahnya. Jimin bingung apa yang akan dia katakan, dia pun pasrah dan mengatakan seadanya. "Ayah apakah sihir itu ada?" tanya Jimin. "Hahaha kau ini bicara apa nak, tidak jelas sekali" mendengar ucapan ayahnya Jimin tertegun. Tentu saja Tn. Park melihat raut muka anaknya.

"Kau kenapa nak?" tanya Tn. Park pada anaknya diam. "Apakah element mu sudah muncul?" tanya Tn. Park kembali yang membuat anaknya mebuka mulut lebar.

"Hahaha.. Ternyata benar dugaanku. Tunggu disini" Tn. Park meninggalkan Jimin sendirian lalu kembali membawa kotak lalu memberikannya pada Jimin.

Jimin membuka kotak itu dan melihat ada sebuah cincin dengan permata berwarna biru muda pada kota kecil itu

Jimin membuka kotak itu dan melihat ada sebuah cincin dengan permata berwarna biru muda pada kota kecil itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Aku kira cerita appa saat aku masih kecil cuma dongeng. Ternyata aku adalah elemental" ucap Jimin lalu memakai cincin itu. "Kau harus berangkat sekarang ke Caina bersekolah. Caina dan bumi berbeda waktu jadi berkemaslah" jelas ayahnya. "SIAP BOS!" Jimin langsung berlari ke kamar nya dan mengemasi barang nya. Ayah Jimin hanya geleng-geleng kepala melihat kelakuan anak nya.

Setelah berkemas

"Aku pergi dulu ayah, Dahh.." Jimin membuka buku kemudian menghilang.

"Ayah percaya pada mu nak, kau pasti bisa melindungi Caina dan Dunia" Ucap Ayah Jimin.



To Be Continue

Bab ini sudah di revisi, kalau masih ada typo mohon di maklumi.

Walaupun cerita nya sudah tamat, tolong tetap di vote. Setidaknya hargai kerja keras saya menulis cerita ini. Anda tidak vote berarti anda tidak menghargai saya sebagai penulis.



R e v i s i

Selasa,
08 Maret 2022


©Dybi_soon

The Chaos : Fight Or EscapeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang