Baca kalau belum pelupa!!
Di tekan yah Patrick star nya. Ku peringatkan teman tolong tekan.
Hargai penulis
Happy Reading
_________
Beberapa hari lagi turnamen akan dimulai, Jungkook sudah berlatih selama seminggu. Sebelumnya para hyung nya melarangnya untuk ikut turnamen ini, tapi apalah daya mereka tak dapat menolak jika sang kelinci menampilkan tatapan memelasnya.
.
.
.
.
.
Hari yang telah ditunggu-tunggu telah tiba, dimana pertandingan yang diadakan selama setahun sekali ini akan segera dimulai. Jungkook sekarang tengah duduk sendirian termenung memikirkan sesuatu di ruang istirahat peserta yang tak jauh dari lapangan pertandingan.
"Ya" suara Sooha dan tepukan di bahu Jungkook membuat Jungkook membuyarkan lamunannya. "Kau baik baik saja?" tanya Sooha pada sahabatnya itu."Tidak usah khawatirkan aku, aku tidak apa-apa" Jungkook menoleh ke arah Sooha lalu tersenyum."Yasudah kalau kau tak apa. Oh iya, diluar ada senior Taehyung dan senior Yoona. Mereka ingin bicara dengan mu" ucap Sooha melenggang pergi keluar.
Tak lama pintu kembali terbuka, dan menampakkan Taehyung lalu disusul Yoona. "Jungkook" Taehyung memeluk Jungkook dengan erat. Dan Yoona hanya memalingkan wajah nya karna belum bisa memeluk adiknya."Jungkook kau harus menang supaya bisa menjadi anggota OSIS. Tapi hyung tak akan memaksa jika kau sudah tidak kuat" ucap Taehyung. "Iya hyung" hanya itu yang dikatakan Jungkook pada Taehyung.
"Hyung keluar yah sebentar lagi pertandingan nya dimula. Oh iya, Yoona ingin bicara dengan mu" ucap Taehyung memeluk Jungkook kembali lalu keluar dari ruangan itu.Didalam hanya ada mereka berdua. Yoona menghampiri Jungkook lalu duduk disebelahnya. "Jadi apa yang ingin Noona katakan?" Jungkook membuka suara.
"Aku hanya ingin mengingatkan mu. Ingat jangan pakai element es mu. Lalu pedang mu, jangan memakai pedang itu terlalu sering, ingat itu. Ah, aku hampir lupa. Ini ambil lah" Yoona memanggil Light swords nya lalu memberikan sebelah dari pedang itu pada Jungkook. Jungkook terkejut "Eh? Kenapa noona memberikan ini padaku? Bukankah ini satu-satu pedang mu? tidak perlu smnoona aku punya sendiri" ucap Jungkook tapi ditolak oleh Yoona.
"Tidak ada penolakan, jangan coba coba mengeluarkan pedang itu. Keluarkan pedang asli mu jika sudah terdesak, tapi jangan menggunakannya terlalu sering itu bisa menguras semua kekuatan mu" peringat Yoona pada Jungkook.
Jungkook mengangguk lalu mengambil pedang Yoona lalu menyimpannya."Nanti setelah pertandingan selesai aku akan mengambalikannya Noona" ucap Jungkook lalu dibalas dengan gelengan kepala oleh Yoona."Itu sudah menjadi milikmu tak perlu dikembalikan" ucap Yoona yang membuat Jungkook melongo. "Baiklah Noona aku akan menjaga pedang ini dengan baik" ucap Jungkook menampilkan senyum andalannya.
Tak lama pemberitahuan dari Kepala sekolah terdengar. "Para peserta sudah dipanggil kau segera lah ke lapangan pertandingan, Noona dan Bangtan ada di kursi penonton" ucap Yoona mengusap kepala Jungkook lalu meninggalkan Jungkook."Hah.." Jungkook menghela napas kasar lalu berjalan keluar menuju arena turnamen. "Entah kenapa perbuatan Noona tadi membuatku sangat yakin jika dia kakak" ucap Jungkook mengacak rambut frustasi.
Tak lama ia berjalan ia pun sampai di lapangan, tempat yang akan menjadi tempat bertarung nya para peserta yang tidak lain adalah para siswa Caina Magic School. Banyak yang datang untuk menonton acara yang hanya diselenggarakan selama sekali setahun ini. Tidak hanya siswa saja yang menonton para penduduk kerajaan Caina pun juga bisa menonton ini.
To Be Contine
Bab ini sudah di revisi, kalau masih ada typo mohon di maklumi.
Walaupun cerita nya sudah tamat, tolong tetap di vote. Setidaknya hargai kerja keras saya menulis cerita ini. Anda tidak vote berarti anda tidak menghargai saya sebagai penulis.
R e v i s i
Jumat,
11 Maret 2022
©Dybi_soon
KAMU SEDANG MEMBACA
The Chaos : Fight Or Escape
Fantasy[END] [Sudah di Revisi] ••••• 7 orang pria yang di takdirkan untuk menyegel kekuatan kegelapan. Mereka memiliki kekuatan yang luar biasa besarnya sehingga para pengikut kekuatan kegelapan mencari keberadaan mereka untuk dibunuh. Mereka bertujuh pun...