12/4 04.21]

12 3 2
                                    

12/4 04.21] p eric: Pagi ini bermandikan cuaca sejuk menyambut hari yang memeluk raga dalam Gelap dan Hujan tak Turun yang merata hingga kering..  ada rasa rindu yg menusuk dihatiku dalam bayang wajah Cantikmu... Butiran hujan yang menghampiri jendela tak jua menghentikan detakan rindu yang bersemurat mekar ditaman jiwa..
Ku Rindu padamu kasih duhai Bunga Cinta abadiku..  Bak mayang lemayang sari menusuk sukma...

          Duhai Bidadari Tercantik Dalam Hidupku ..Sang Legenda
yang telah menciptakan  bunga-bunga Memori indah  diTaman istana Romansa Hati yang  tak bertuan namun memiliki majikan.. setiap masa berlari dengan cepat karena Rindu yang kubuat untukmu..
Dan selalu untukmu tak terganti..

          Doa dan Harap ketika  saat berhentinya sang hujan penuh berkah disana bahagia itu ada ..dari ujung jalan yang tak berbatas.. Bunga Cinta abadi akan datang menghadirkan senyum bahagia bersama lembutnya hati sang bidadari  tercantik Adinda tercinta  menghiasi taman surgawi yang akan terus bertahta mengisi relung hati dan menguasai Qalbu .. Hujan.. antarkan  rasa rindu ini buat sang Pujaan serta  belahan hati. Katakan padanya aku.. akan selalu setia  tak tergoyahkan dengan Cinta yang mampu menembus Ruang dan Waktu dan kaulah penguasa Tunggal Qalbu majikan Cintaku satu2nya yang tak tergoyahkan hingga mati dalam dekap Cintamu.. (Jakarta 12-04-2020 ,Si Burung Cendrawasih dari Gunung manglayang yg berceloteh Semaunya )
[13/4 22.24] p eric: Malam Sunyi malam Redup.. berbalur kasih di bingkai Rembulan bertamaram.bertabur kerlap kerlip bintang...
indah di hati bila kau ada disisi.. bernyanyi mesra pengisi malam dalam gembira..

        Rembulan malam bersinar lagi dengan Cemerlang mengisi Rindu dengan hadirmu di hatiku Duhai kekasih pujaan hati  bunga Cinta Abadi yang sehati dalam Doa dan untaian pengharapan suka cita.. berirama dalam Nada yang jernih serta tulus...

0        Berhembus Angin malam nan mencekam menggoyang dedaunan Hijau.. berbisik lembut dalam sanubari yg ceria tak tergoyahkan menanti sampai mati dalam keutuhan setia ysng nyata.. karena kaulah empunya hati ini yang tak terbagi..

        Mimpi indah dalam peraduan setiap harinya milikmu Duhai Adinda tercinta ..Putri nan Ayu penghias Jiwaku penguasa Qalbu yang satu.. tak ada pembanding.. Tunggal dalam keutuhan hati yang tak Terbagi.. semakin kuat merambat berurat menggeliat tak terpisahkan ... karena mu.. yaa hanya Dirimu satu.. tuk selamanya...
(Jakarta 12 April 2020, Si Burung Cendrawasih dari Gunung manglayang yg berceloteh Semaunya)

Senandung Sang Praja WibawaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang