Jakarta 01 mei 2020

14 3 2
                                    

[1/5 07.54] p eric: Pagi cerah tanpa awan mendung .. Mentari tersenyum bahagia memulai Harinya dengan bersenandung
Melingkar di atas angan masa lalu Membuatku  merenung..
        Dan tetesan embun enggan rela hanyut pun jadi saksi..
Tentang harapan yang selalu  ku miliki
Hingga nanti kan terjatuh kedalam  bumi...
karena Hanya Dirimu yang sanggup masuk Sanubari ini....
Bertahun aku berpijak disini
Ribuan  malam aku membayangi bulan
Dan Ribuan senja aku hadapu tuk  menggores mimpi... Tak  dapat lagi ku merenungkan arti hidup
Yang kini semakin tiada arti tanpa Dirimu Disisi...
Karena dirimu kembayung mayang kemangi yg tak terganti...
        Aku mulai meniti dalam  sunyi tapi tak kuasa terjadi karena kau begitu indah hingga tak sanggup ku mengawali lagi ...
Saat ambang fajar belum menampakan diri..
Dan aku akan terus merenungi dalamnya  sunyi
Walau malam akan berakhir pasti ...
Akan terkikis oleh elok mentari pagi...

        Selamat pagi wahai jiwa yang Tenang dalam Bahagia dalam bingkai Suci murni..
Selamat pagi duhai cinta abadi..
Selamat pagi Duhai Adinda terkasih yang ku cinta semenjak pandangan pertama yg kubawa sampai mati...

        Kini saatnya aku bergerak maju dalam dekapan Rindumu...
Saat pagi mulai menuntun mimpi itu..
Demi lusa yang belum pasti itu..
Demi masa yang telah  aku temui ternyata kamu itu..
Demi kasih kesetiaan abadi yang aku cintai itu ....
Wahai sang Bunga Cinta Sejatiku  ...ingin aku  mendekap mu...dikala raga ini merasa kedinginan yang membekukan
karena Ku Butuh Hadirmu Tuk menerangi jalanku.. karena kaulah satu2nya Putri Ayu yang dijanjikan Serta kutunggu sampai kapanpun itu..
(Jakarta 01 mei 2020, Si Burung Cendrawasih dari Gunung manglayang yg berceloteh Semaunya)








Senandung Sang Praja WibawaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang