Keyna? || 24

186 29 8
                                    


Happy reading🥳
......

Empat hari berlalu dengan latihan dan latihan yang menguras otak Dhena dan Surya. Kini mereka tiba dihari kelima atau lebih tepatnya hari terakhir mereka berlatih (gladi bersih)

Waktu menunjukkan pukul 18.00, adzan maghrib mulai berkumandang. Tapi kedua manusia yang sedang berada disebuah ruangan itu masih saja bergelut dengan kertas - kertas berisikan materi.

"Sholat dulu, lanjutin nanti setelah sholat," ujar pak Hasem yang baru saja datang dan berdiri diambang pintu.

Dhena dan Surya sontak menoleh bersamaan kearah tempat pak Hasem berdiri.

"Iya pak," jawab keduanya lagi - lagi kompak, membuat pak Hasem berpura - pura batuk. Apa hanya dirinya saja yang merasa tercengang dengan kekompakan kedua muridnya itu?

"Bapak sakit tenggorokan? Kok batuk - batuk?" Tanya Dhena khawatir.

"Udah cepet sana. Kalian ke mushola, waktunya sholat maghrib keburu habis nanti." Alih pak Hasem, Dhena dan Surya hanya mengangguk dan melangkah berjalan keluar dari ruangan tersebut.

.....

Pukul 21.00 kali ini Surya dan Dhena telah selesai mengerjakan semua soal - soal yang diberikan oleh pak Hasem.

Mereka berdua menghampiri pak Hasem yang duduk dikursi depan, untuk memberikan kertas itu kepadanya.

Pak Hasem mendongak, ia mengambil kertas tersebut. Mata pak Hasem meneliti kertas itu dengan intens.
"Sip, udah bagus," ujar pak Hasem membuat keduanya bernapas lega, karena tak sia - sia mereka mengerjakan 150 soal sedari tadi sore pulang sekolah hingga baru selesai sekarang. "Oh ya, nanti Dhena kerumah Surya dulu sebelum pulang ya, untuk ambil almameter buat lomba besok," lanjut pak Hasem. Dengan ragu Dhena mengangguk.

....
Saat ini Dhena telah sampai dipekarangan rumah Surya, Dhena keluar dari mobil menyisakan Reno disana yang sedang bermain hp sibuk berselancar didunia maya.

"Jangan lama - lama," teriak Reno dari dalam mobil namun tak dihiraukan oleh Dhena sama sekali.

Surya sudah berada didepan pintu, ia sedang membuka pintunya. Setelah pintu terbuka, Dhena mendekati Surya kemudian Surya lebih dahulu masuk kedalam rumah.
"Masuk aja," suruhnya, yang sudah masuk kedalam rumah.

"Assalamu'alaikum," ucap Dhena sembari berjalan masuk.
Dhena menoleh kesebelah kanan, matanya membola sempurna, mulutnya menganga tak percaya. Ia diam sejenak untuk mencerna apa yang kini dilihatnya.

"Wa'alai--" orang yang sedang duduk disofa akan menjawab, namun pada saat ia menoleh ke kiri ucapannya terpotong karena sama terkejutnya dengan Dhena.

"Key, kak-kamu tinggal seatap dengan surya?... cuma berdua?" Gagu Dhena, ia menatap tak percaya.

"Lo salah paham, gu-----"
"Nih almameter lo," potong Surya yang muncul tiba - tiba, sembari tangannya menyodorkan almameter berwarna abu - abu kepada Dhena.

Dengan cepat Dhena menerimanya, "makasih kak, assalamualaikum. Aku buru - buru" ujarnya kemudian ia keluar dari rumah Surya dengan setengah berlari.

"Waalaikumssalam," Surya menggaruk tengkuknya yang tak gatal, baru kali ini ia melihat Dhena dengan gelagat seperri itu. Benar - benar aneh.

DHENA'S STORYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang