Pesantren Kilat (1) || 13

268 38 28
                                    


Happy


"""""""
Reading^^

******
Di sore hari pada pukul 04.00.
Anak SMA Ananda kini sedang Apel untuk memulai program pesantren kilat.

Setengah jam kemudian.

"Silahkan untuk mengetahui kelas yang akan dijadikan Asrama untuk putri petanya ada di depan mushola untuk laki - laki petanya ada di depan perpustakaan." Ucap panitia melalui mikrofon dan didengar baik oleh semua orang yang berada dilapangan.
"Untuk kegiatan jam 04.30 sampai jam 05.25 adalah merapikan barang - barang kalian diAsrama masing - masing. Lalu lima menit sebelum maghrib kalian harus cepat - cepat ke lapangan untuk sholat maghrib berjama'ah. Ingat!, kalo ada yang mbolos hukumannya tak main - main. Karena program ini memang sekalian untuk mendidik kedisiplinan. Sekian terimakasih, Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh." Lanjut Panitia.

"Sekarang, silahkan kalian mengamati peta lalu cepatlah bereskan barang - barang kalian. Balik kanan, bubar, jalan!." Ucap panitia kedua. Semua intruksinya diikuti oleh peserta didik dengan baik.

Semua orang berlarian kesana kemari, bahkan ada yang rela berdesak - desakkan hanya karena ingin melihat petanya lebih dulu.

Sementara Dhena dkk. Hanya santai diteras menunggu mading yang ditempeli peta sepi kembali.

Beberapa menit, kemudian akhirnya Mading sepi kembali, Fena mewakili langsung mengamati petanya dari atas sampai bawah dan menemukanlah jika kelas 10-MIPA_1 dan kelas 10-MIPA_2 menempati kelas 11-MIPA_6. (Setiap mendapat satu kelas acak diisi oleh dua kelas yang berbeda namun terdiri hanya perempuannya saja, begitupun sebaliknya)
Fena menelan ludahnya susah payah, pasalnya kelas 11-MIPA_6 itu konon kelas paling angker, paling pojok, paling misteri, bahkan paling gelap yang ada di SMA Ananda.

Fena membalikkan badan dengan tak berkutik membuat ketiga temannya mengernyit bingung.

"Jadi kita dikelas mana?." Tanya Keyna.

"Kelas paling wow and populer." Jawab Fena membuat ketiga temannya bernafas lega.
"Paling wow and populer keangkerannya." Lanjut Fena membuat ketiga temannya yang lega memudar seketika,

"Gapapa, kita kan ada Allah." Ucap Dhena berusaha membuat temannya tak risau lagi.

"Iya gapapa, gue juga udah pernah kok bacain ayat kursi didepan kun------."
"Sssssttttt!!!." Potong Fena dengan mengarahkan jari telunjuknya kearah bibir Naura bermaksud agar diam tak diceritakan diwaktu yang seperti ini.

"Daripada membuang waktu sia - sia. Yuk jalanin aja." Ucap Dhena dan diangguki semuanya.

Lalu ketiganya pun berjalan beriringan menuju kelas 11-MIPA_6.

*****
Ditempat lain, diwaktu yang sama.

"Dikelas mana kita bro?." Tanya Dhimas.

"10-MIPA_6." Jawab Surya seperlunya setelah ia mengamati peta.

"Eh!, anji------."
"وَيْلٌ لِكُلِّ هُمَزَةٍ لُمَزَةٍ
Yang artinya, celakalah bagi setiap pengumpat lagi pencela.
Quran surah Al-Humazah ayat 1." Potong Surya, yang mampu membuat Reno, Zeyan, Dhimas dan Fraji melongo tak percaya.

"Sejak kapan lo hafal Alquran dengan artinya?." Tanya Zeyan masih tak percaya.

"Nggak sih, gue emang pengin hafal alquran tapi gue belum mulai hafalannya. Itu cuma gegara adiknya si Reno seringg bahkan tak pernah absen nyebutin ayat itu ketika gue mau ngumpat yang kotor, secara gak sadar gue hafal aja gitu." Jelas Surya, Reno berjalan mendekat kearah Surya lalu merangkulnya.

DHENA'S STORYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang