Dhena hilang || 17

232 31 17
                                    

Assalamualaikum...

Bismillah..

_____^^_____

"Oh, ini sudaranya kak Surya?." Tanya Dhena memastikan.

Orang itu ingin menjawab namun urung karena gadis dihadapan Dhena sudah menjawabnya terlebih dahulu.
"Bukan!, gue pacarnya." Ucap gadis itu mantap.

Baru saja Dhena ingin membacakan ayat tentang zina. Ya kalian pasti taulah, yap Q.S. Al-isra ayat 32. Pengin tau apa isi ayatnya?, cus buka alquran. :D

Namun terpotong dengan kedatangan seorang yang muncul dari arah masuk kantin. Berjalan mendekat kearah Dhena, sesampainya ditempat accident.
"Na!, ini gue Surya bukan yang itu. Itu Suryanto kembaran gue" Jelas orang itu. Membuat kantin menjadi semakin riuh.

Dhena menatap dua orang lelaki yang benar - benar mirip itu dengan tatapan heran, mimpi apa Dhena?, Melihat Surya ada dua?.

"Gue tau quran surah Al-isra ayat 32,

وَلَا تَقْرَبُوا الزِّنٰىٓ اِنَّهٗ كَانَ فَاحِشَةً ۗوَسَاۤءَ سَبِيْلًا

(Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang buruk.) Pacaran haram gue tau, dan gue gak akan sekalipun mau masuk kedalam dunia pacaran lagi." Jelas Surya dengan lantunan alqurannya yang membuat kaum hawa meleleh.

Dhena bingung harus bagaimana ia menanggapi.

"Oh jadi ini yang bikin adek gue berubah?, you are a great girl." Ucap Suryanto bangga pada Dhena.

"M-maaf saya permisi, assalamualaikum." Pamit Dhena lalu beranjak pergi meninggalkan kantin. Ia memutuskan untuk sholat dhuha saja dimushola daripada dilanda kebingungan dikantin.

***

Saat Dhena sampai dimushola, ia langsung berjalan ke tempat wudhu perempuan, mengambil wudhu, dan memasuki mushola. Baru saja Dhena melangkah satu langkah diambang pintu, ia dapat melihat seorang perempuan yang diketahui namanya adalah Hify ia satu - satunya anak dari pembimbing anak rohis sekaligus guru agama di SMA Dhena yang namanya bu Ifey.

Terlihat dengan telititi bu Ifey menyimak hafalan Hify anaknya, dan sesekali membenarkan bacaanya. Rasanya Dhena iri melihat interaksi mereka, Dhena mungkin sudah hafal tiga puluh juz tapi perjuangannya dulu dimasa hafalan tak seindah mereka yang selalu bisa disimak oleh orangtua.

Dhena tersenyum dibalik cadarnya, lalu melangkah ke lemari yang penuh dengan mukena yang memang disediakan sekolah. Dhena membuka lemari itu lalu mengambil salah satu mukena, dan membawanya ke shaf depan.

Dipakainya mukena itu, dengan segara Dhena melaksanakan sholat sunnah Dhuha. Tak wajib sih, tapi siapa sih yang nggak mau? Dua rakaatnya saja bisa dianggap tak dicatat sebagai orang yang lalai. Dan kalian tau?, jika sholat dhuha dua belas rakaat akan Allah bangunkan rumah disurga bagimu. Wihh keren kan?.

Selesainya sholat dhuha, Dhena merapalkan semua doa - doanya dengan serius, lalu melepas mukena dan melipatnya, ia segera memakai kaos kaki yang ada disebelah tempat sholatnya, Dhena berdiri dari duduknya kemudian berjalan ke lemari meletakkan kembali mukena yang tadi ia pakai ke tempat semula.
Ditutupnya lemari itu.

Baru saja Dhena membalikkan badan dan baru akan melangkah keluar, ia dikagetkan dengan kehadiran sosok Vera yang tiba - tiba entah datang darimana.

"Kali ini gue gak akan mempermalukan lo kok, gue cuman mau minta maaf tapi gak disini." Jelas Vera, membuat Dhena tenang dan tersenyum.

"Kakak udah aku maafin dari dulu kok. Gak perlu minta maaf lagi." Balas Dhena yang langsung mendapat gelengan dari Vera.

DHENA'S STORYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang