Tok tok tok....
"permisi Tuan"
"masuk"
Raka mengubah ekspresinya menjadi datar Ketika Airin masuk ke ruangannya
"maaf jika saya mengganggu, saya ingin membacakan jadwal kegiatan Tuan hari ini"
"hmm"
"jam 1 siang nanti tuan ada rapat dengan bagian keuangan untuk membicarakan anggaran proyek pembangunan cabang perusahaan di Surabaya, kemudian jam 3 sore tuan ada rapat dengan bagian pemasaran untuk penerbitan produk kosmetik terbaru"
"hanya itu?"
"untuk hari ini hanya itu saja tuan"
"baik kau boleh keluar"
"baik tuan"
Airin yang hendak keluar tiba-tiba berhenti dan melirik jam tangannya yang sudah menunjukkan pukul 12.20 tandanya sudah hampir lewat jam makan siang, Airin berbalik dan memberanikan diri menatap pimpinnya Kembali
"emmm tuan, apa tuan sudah makan siang?" Airin bertanya dengan kepala sedikit menunduk
Raka menatapnya bingung
"bukan urusanmu, Kembali ke ruangan"
"emmm maaf sebelumnya tapi saya khawatir maag tuan bisa kambuh dan tuan tidak bisa menghadiri rapat jika sedang sakit"
"dari mana dia tau?" ucap raka dalam hati
Melihat Raka yang diam tanpa sepata kata, Airin pun Kembali bersuara
"Tuan Billy memberikan saya catatan kecil tentang apa yang tuan suka dan tidak suka, dan dari catatan itu saya sempat membaca dimana tuan punya penyakit maag akut, jadi saya sedikit khawatir tentang itu"
Raka masih terdiam seribu Bahasa
"jika tuan mau saya sempat membawa bekal lebih, tuan bisa memakannya karena kalau harus mencari diluar ataupun delivery itu akan sangat memakan waktu"
Raka terdiam cukup lama, sampai suara perutnya berbunyi dan berhasil di dengar oleh Airin, Raka memalingkan wajahnya menahan malu, Airin tersenyum lalu beranjak mengambil bekal yang sempat ia bawa
Airin Menyusun bekalnya di atas meja kerja Raka dengan senyuman yang tidak pernah luntur di wajahnya, gadis itu sempat melirik Raka yang masih memalingkan wajahnya dengan ekspresi datar
"silahkan dimakan tuan, saya permisi dulu, jika sudah selesai saya akan membereskannya Kembali"
Airin tersenyum kemudian pergi keluar ruangan Raka menuju ruangannya
Raka menatap makanan itu cukup lama, di depannya sudah tersedia nasi goreng yang Airin siapkan untuknya tadi, terlihat menggiurkan, ditambah lagi dirinya tengah lapar
Tapi Raka tetaplah Raka, Pria egois dan dingin itu lebih mementingkan harga dirinya, iya menutup bekal yang sudah disiapkan Airin dan membuangnya ketempat sampa, jahat? Tentu saja karena selain egosi, Raka juga tidak punya hati
Pukul 13.00
Tok tok tok
"permisi tuan, bagian keuangan sudah menunggu anda di ruang rapat"
"hmm"
Sementara Raka bersiap, Airin mengedarkan pandangannya, ia mencari kotak bekal makan siang yang ia berikan pada Raka
"mungkin selesai makan langsung dicuci kali ya, nanti aja deh nanyainnya" Ucap Airin dalam hati
"Mari tuan" Airin mengikuti Raka dari belakang, sesampainya diruangan rapat mereka duduk dan mulai menjalankan rapat
Selesai mengadakan rapat dengan bagian keuangan, mereka melanjutkan rapat dengan bagian pemasaran untuk penerbitan produk terbaru
Semua jadwal kegiatan hari ini selesai tepat pukul 17.00, Airin tengah bersiap-siap untuk pulang, Raka? Pria itu sudah pulang lebih dulu
Ketika hendak pulang ia teringat kotak makanannya, alhasil ia memasuki ruangan Raka diam-diam hanya sekedar mengambil kotak makanannya, Airin mencari di setiap sudut ruangan tapi ia tidak menemukannya, jam sudah menunjukkan pukul 17.30 dan langit mulai gelap
Airin menyerah dan hendak pulang sampai penglihatannya tertuju pada tempat sampah samping meja kerja Raka, Airin membeku seketika melihat kotak makanannya berada disana, ia pun mengambilnya kemudian membukanya dan Airin terkejut melihat isinya masih utuh, bahkan botol minumnya juga terlihat tidak tersentuh
Matanya mulai berkaca-kaca, bibirnya melengkung kebawah dan dadanya sesak melihat perlakuan bosnya itu
Bukannya Airin cengeng, tapi mengingat Airin bangun sangat pagi untuk membuat bekal tersebut, bukan hanya itu saja Airin bahkan belum makan apapun hingga saat ini
"kalo ngak mau kan masih bisa aku makan biar ngak mubazir" Airin mengucapkannya dengan suara bergetar
Airin menarik nafas Panjang dan memejamkan matanya sambil memegang perutnya yang terasa perih, Ia rela tidak makan siang demi memberikannya pada Raka karena ia khawatir penyakit maag Bossnya itu bisa kambuh
Kekhawatiran Airin bukan karena ia menyukai pria itu, tetapi semata-mata karena sifatnya yang tidak tegaan terhadap orang lain
Airin bersumpah dalam hatinya ia tidak akan memberikan bekal makan siang lagi untuk Raka boss dinginnya itu, ia sungguh kesal dengan sifat Raka
Airin memasukkan kotak makanannya itu kedalam tas dan melangkah pulang dengan menghentakkan kakinya dengan kesal
"Menyebalkan!!!" Gumam Airin
TBC...
KAMU SEDANG MEMBACA
RAKA
FanfictionRaka Aditia Widjaya CEO muda sekaligus Tampan dengan sifat Egois, dingin dan terkadang kasar akibat dari masa lalunya suatu hari ia meminta sekretarisnya Billy (park jimin) untuk mencarikannya seorang sekretaris baru untuk menggantikan Billy karena...