16. "TETAP DISAMPINGKU"

20 4 3
                                    

Raka dan Wendi berjalan beriringan menuju Kembali ke lokasi kolam berenang, melihat Raka dan Wendi berjalan beriringan membuat Sarah mendekati keduanya

"Woy Airin mana? Kok ditinggal?" Tanya Sarah

"lagi ganti baju masa gue harus ngikutin Dia terus? Kan ngak mungkin" Ucap Raka

"yahh minimal tungguin Dia kek baru kalian barengan kesini.. Dasar idiot!!" Ucap Sarah kemudian berjalan pergi menyusul Airin

"udah biarin Sarah ajah yang nyusulin Airin sekarang juga udah Sore kan? Kita siap-siap yuk malam ini kita malam diluar ajah ya" Ucap Rani dan dibalas anggukan kepala oleh semuanya

Semua pergi menuju kamar masing-masing tersisah Rani dan Raka yang masih berdiri saling berhadapan, Rani menatap anaknya dengan senyuman tipis

"Airin kan?" Ucap Rani tiba-tiba

Raka menatap ibunya dengan alis mengkerut "maksud mama?"

Rani tersenyum "pertanyaan mama waktu itu, orangnya Airin kan?"

Raka terdiam, detik berikutnya ia memijat pangkal hidungnya, Raka sendiri pusing dengan suasana hatinya saat ini

"pernah dengar ngak? Kata orang Cinta datang karena terbiasa?" Ucap Rani tersenyum, Raka masih menatap bingung ibunya

Rani masih mempertahankan senyumnya "perasaan kamu sama Airin itu hadir karena kalian terbiasa. Terbiasa kemana-mana Barengan, terbiasa tiap pagi sarapan barengan"

Raka menatap ibunya terkejut, pasalnya ia tidak pernah menceritakan bahwa dirinya selalu sarapan Bersama Airin di ruangannya. Mengerti dengan tatapan anaknya Rani tersenyum "Adik kamu yang cerita ke mama, mama awalnya udah tau, tapi mama cuman pengen mastiin sendiri dari Kamu nak dan kamu udah nunjukkin buktinya tadi pas kamu nolongin Airin waktu Dia tenggelam" Rani terkekeh "segitu panik banget ya anak mama? Sampe-sampe dikasih nafas buatan lagi" Goda Rani pada anaknya hingga membuat wajah Raka sedikit memerah

"apa sih mah.. yang tadi cuman Refleks doang" Ucap Raka sambil memalingkan wajahnya yang terasa panas

"iya lah Refleks, orang kalau sudah sayang dengan sesuatu pastinya akan bertindak refleks jika sesuatu yang ia sayang sedang dalam bahaya" Rani menaik turunkan alisnya berniat menggoda anaknya

"ahh udah lah Mah, Raka ke atas dulu mau mandi" ucap Raka sambil pergi meninggal Ibunya yang masih terkekeh di tempat

Detik berikutnya Rani menatap Raka dengan senyuman "semoga kamu bisa bijak memilih tanpa menyakiti satu pihak nak"

"mama kok masih disini? Ngak siap-siap?" Ucap Arez yang tiba-tiba menepuk punggung Rani

"ehh? Ahh iya ini baru mau ke atas kok Pah" Ucap Rani

"yahudah barengan aja yuk" Ucap Arez sambil menggenggam tangan istrinya dan berjalan menuju kamar mereka untuk bersiap-siap

-----0o0-----

Makan Malam

Airin dibuat takjub dengan pemandangan yang ada didepannya saat ini. bagaimana tidak, semua anak-anak Bangtan tampak menawan dengan outfit makan makan yang mereka kenakan.

 bagaimana tidak, semua anak-anak Bangtan tampak menawan dengan outfit makan makan yang mereka kenakan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
RAKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang