13. Emosi

13 4 0
                                    

"baik anak-anak, Bunda ngumpulin kalian disini karena hari ini hari pertama kita bakalan jalan-jalan dan malamnya kita bakalan adain garden party" Ucap Rani

"wihh keren tuh" Ucap Cakra

"okey hari ini kita mau kemana dulu? Ada usulan?" Ucap Arez

"Pantai?" Ucap Alex

"Taman kota?" Ucap Arzen

"kebun binatang?" Ucap Billy

"heh ngapain loh kesana? Mau reunian sama sebangsa beruang loh?" Ucap Sarah

"diem luh" Ucap Billy sambil menatap Sarah sinis, yang di tatap juga tak kalah sinis

"Rin, loh pengen kemana?" tanya Deon pada Airin yang sedari tadi hanya diam

"ehh? Ahh sebenarnya aku ingin ke namsan tower" Ucap Airin setengah berbisik

"kita ke Namsan Tower" Ucap Deon lantang

"hmm kedengarannya seru" Ucap Wendi

"cihhhh" Sarah berdecih mendengar penuturan Wendi dan mendapat tatapan tajam dari Raka

"okehhh kita ke namsan tower saja setuju?" Ucap Arez

"Okehh"

"kuyy lahh"

"berangkat..."

.

.

.

NAMSAN TOWER

"wahhhh" Airin memandang takjub pemandangan yang ada di depannya saat ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"wahhhh" Airin memandang takjub pemandangan yang ada di depannya saat ini

"ngak salah loh milih tempat Rin" Ucap Deon yang ada di sampingnya saat ini

"udahhh kesana yukk" Ucap sarah sambil mengapit lengan Airin dan Deon sambil menarik mereka untuk berjalan-jalan

Disisi lain...

"kau suka?" Tanya Raka sambil menatap Wendi yang ada di sampingnya

"tentu saja" Wendi menatap Raka sambil tersenyum kemudian Kembali memandang pemandangan yang ada di depannya saat ini

Raka memperhatikan Wendi yang ada disampingnya

"dari caramu menatap Wendi sore tadi saat kau membawanya kerumah, itu sudah berbeda nak, binar matamu berkurang saat menatapnya"

Raka menggeleng karena tiba-tiba teringat ucapan Ibunya

"AHAHAHAHAHA Deon Udah ihhh"

"ngak bakalan, sini loh.. siapa suruh tadi jahilin Gue"

"AHAHAHAHA iya iya maaf deh"

Raka mengalihkan pandangannya kearah sumber suara, Rahangnya mengetat Ketika melihat Deon dan Airin saling melempar candaan dan tertawa Bersama

RAKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang