10. WENDI

13 4 0
                                    

"AIRINNNNNNN"

-------0o0-------

"aku dimana?" pikir Airin Ketika ia tersadar ia tengah berada dalam satu kamar yang ia pastikan bukan kamarnya

"aku dimana?" pikir Airin Ketika ia tersadar ia tengah berada dalam satu kamar yang ia pastikan bukan kamarnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"ehh udah sadar?"

"hmm?" Airin menoleh ke arah sumber suara, ia mendapati Sarah yang tengah berdiri di ambang pintu sambil memegang sebuah nampan

Sarah berjalan mendekati Airin, meletakkan nampan di atas nakas dan duduk di pinggiran Kasur menghadap Airin

"udah mendingan Rin?"

Airin yang sudah merasakan sakit dikepalanya sudah berkurang hanya mengangguk sambil tersenyum merespond pertanyaan Sarah

"yahh udah kalo gitu, sarapan yuk nih gue bawain sup sama susu anget buat loh, sini gue bantuin loh duduk"

Sarah membantu Airin untuk duduk dan bersandar

"beneran udah ngak papa kan? Ngak sakit lagi kan?"

"iya Sar" Airin menjawab dengan suara seraknya karena efek baru bangun

"yaudah, gue suapin ya? Takut loh masih lemes"

"ehh ngak usah ngak papa, gue bisa sendiri kok"

"yakin?

"iya Sar" Airin menjawab dengan senyuman

Airin pun menikmati sarapannya dengan tenang, sedangkan Sarah Keluar entah kemana. 

Saat tengah menikmati sarapannya Airin teringat sesuatu

"tunggu dulu... ini gue di rumah siapa? Terus yang bawa gue kesini siapa?" Airin menyatukan alisnya tanda ia tengah berpikir

"yuhuuu ini dia buahnya dateng..." Ucap Sarah yang tiba-tiba masuk kamar

Sarah Kembali duduk pada pinggiran Kasur kemudian meletakkan buah yang sudah ia potong-potong di atas nakas

"Sar, boleh nanya ngak? Ini rumah siapa?"

"ahh ini rumah keluarga gue"

Airin terdiam memikirkan sesuatu yang mengganjal fikirannya

"kalau ini rumah keluarga Sarah berarti ini rumah Tuan Raka juga kan? Berarti Tuan Raka juga ada disini?" mata Airin sedikit membulat

"i...ini kamar siapa Sar?" Airin menatap horror Sarah yang malah tersenyum polos didepannya

"kamar saya"

Tidak.. Bukan Sarah yang menjawab melainkan seseorang yang tengah bersandar diambang pintu

"Tu...Tuan?"

"kau sudah baikan?"

"aaaa ahhh i...iya Tuan"

Airin menunduk, merasa ada sedikit getaran dalam hatinya Ketika Raka menanyakan keadaannya

RAKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang