"gue bingung Sar... bingung harus gimana kalau gue terjebak sama perasaan gue sendiri nantinya"
Sarah terdiam selama beberapa detik...
"YAHH BAGUS DONG RIN..."
Airin terkejut mendengar teriakan Sarah
"apanya yang bagus sihh Sar?"
"yaelah Rin... dengerin ya... Gue tuh maunya loh yang jadi kakak ipar gue bukan Wendi. Ya walaupun awalnya gue setuju-setuju ajah Wendi jadi kakak ipar gue karena waktu itu dia ngak ninggalin kakak gue, tapi sejak dia ninggalin kakak gue.."
"sssttt udahh ngak usah dilanjutin... iya-iya gue bakal bantuin loh kok"
"Beneran yaa??!!" Tanya Sarah dengan senyuman lebarnya
Airin tersenyum "iyaaa"
Mereka berduapun berpelukan dengan senyuman yang tidak luntur
"gue ngak yakin kalau gue ngak bisa jatuh cinta sama kakak loh Sar" Batin Airin
-----0o0-----
Airin tengah duduk sambil melamun memikirkan perjanjiannya dengan Sarah
"permisi nona"
Airin terkejut akan kedatangan seseorang
"ohh selamat datang ada yang bisa saya..... Tuan Chris?" Airin memelankan suaranya saat menyebutkan kalimat terakhir
"ngapain melamun?" Tanya Chris
"hmm? Ahh ngak kok" Sambil tersenyum kaku
"Tuan Chris ada keperluan apa? Mau ketemu Tuan Raka ya?"
"ngak"
"hmm?"
"mau makan siang? Bareng?"
"hmm?"
"kelamaan.... Ayo" Ucap Chris sambil menarik tangan Airin
"ehh ehh i...iya-iya.."
KAMU SEDANG MEMBACA
RAKA
FanfictionRaka Aditia Widjaya CEO muda sekaligus Tampan dengan sifat Egois, dingin dan terkadang kasar akibat dari masa lalunya suatu hari ia meminta sekretarisnya Billy (park jimin) untuk mencarikannya seorang sekretaris baru untuk menggantikan Billy karena...