4. INSIDEN DI PAGI HARI

66 7 0
                                    


"selamat pagi"

"selamat pagi Rin"

"selamat pagi nona"

Airin menanggapi semua sapaan karyawan kantor hanya dengan senyuman, moodnya masih sangat buruk akibat kejadian kemarin

Airin berjalan menuju Lift yang akan membawanya keruangan kerjanya yang berada di lantai paling atas Gedung ini

Ting....

Lift terbuka, Airin masuk dengan kepala menunduk tanpa mengetahui jika ada satu orang yang kini berada satu lift dengannya

"huft... mood ku sangat buruk, Airin sadarlah itu hanya makanan" Airin menghembuskan nafasnya kasar

Beberapa detik kemudian

"akhhh mengapa juga aku harus bekerja disini, jika aku tau Tuan Raka seperti itu kelakuannya maka aku tidak akan.."

"apa?"

Airin terkejut tubuhnya menegang ia membulatkan matanya Ketika sebuah suara masuk ke dalam indra pendengarannya

"suara itu seperti aku kenal" Batin Airin

Dengan Gerakan perlahan Airin membalikkan tubuhnya menghadap kesumber suara

Matanya melebar, ia menutup mulutnya, terkejut dengan seseorang yang ada di hadapannya saat ini

"Tu...Tuan"

Raka menaikkan sebelah alisnya menatap Airin

Ting...

Bertepatan dengan itu Lift terbuka

"Sa...Saya permisi lebih dulu tuan, Ma...Maaf"

Dengan Gerakan cepat Airin langsung keluar dari lift tersebut, ia berjalan dengan tergesah-gesah, ia memukul kepalanya sendiri meratapi kebodohannya

"Bodohh bodohhh bodohhh yahh ampun bodoh banget sihh Airin" Airin berguman sepanjang perjalanan, Ia berjalan Tergesah-gesah agar bisa cepat sampai ke ruangannya

"Aakkhh"

Airin terjatuh akibat high heels yang ia gunakan

"sa...sakittt"

Airin melihat lutut dan pergelangan kakinya yang sedikit memar

"sepertinya terkilir" Batin Airin, ia meringis pelan menatap nanar pergelangan kakinya yang memar

"huhu... sakitt"

Airin hampir menangis tapi tertahan saat ia melihat seseorang berdiri dihadapannya

"Bangun"

Airin mencoba untuk berdiri dan lagi-lagi ia terjatuh

"Auuuhh sakit" Matanya mulai berkaca-kaca, sepertinya pergelangan kakinya benar-benar terkilir

"tck.. merepotkan saja"

"tu...tuan mau apa?"

Raka berjongkok dihadapan Airin dan mulai mengangkatnya ala bridal style dan membawa Airin masuk kedalam ruangannya

Raka mendudukkan Airin disalah satu sofa kemudian mulai menelfon seseorang

Raka berbalik dan mendapati Airin yang masih terdiam dengan wajah tegang dan mata sedikit melebar, sepertinya ia masih syok akibat perbuatan Boss nya itu barusan

Raka berjalan menuju meja kerjanya dan mulai mengotak-atik komputernya mengecek beberapa email yang masuk

"ngapain gue gendong dia tadi sih, dasar bodoh" Batin Raka

RAKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang