Kebohongan

1.8K 114 2
                                    

"Sayang, aku ke apart ya?" Tanya kekasih leya dari sebrang sana, wanita itu tidak membawa ponsel yang membuat kekasihnya dilanda khawatir di lain tempat, saat masuk kedalam dirinya melihat ponsel yang tergeletak di atas meja berbunyi.

Leya melebarkan matanya. "Ih kan aku bilang ga jadi ketemu."

"Ya emang si, tapi aku kangen hm." Sejujurnya dirinya pun rindu, tapi mau gimana lagi. Harus mengubur rasa rindunya sampai waktunya tiba.

"Aku lagi ga enak badan Jen." Bohong, ini pertama kalinya wanita itu berbohong sejak mereka pacaran selama bertahun-tahun.

"Tuh kan aku ke sana deh ya." Ada nada cemas saat kekasihnya berbicara.

"Ga usah aku tidur aja ya." Di akhiri dengan berpura-pura batuk agar terkesan dirinya benar-benar sakit.

"Bener ya? besok aku ke sana. Ga boleh nolak kamu." Jika kekasihnya sudah menggunakannya kata ga boleh nolak, berarti dirinya harus mengiyakan agar tidak panjang urusannya.

"Hm iya jen."

"Bye sayangku." Leya langsung menekan tombol merah dan bernafas lega, kalau saja kekasihnya tetap memaksa datang ke sini pasti dirinya akan mati ditempat saat itu juga.

"Tapi, mau gimana juga aku harus bilang Jeno apa yang terjadi kan." Gumamnya sambil memandang layar ponselnya yang mati.

"Maaf jen aku lalai banget sampai bisa kaya gini."

Leya yang awalnya duduk di kursi makan langsung berdiri memasak mie instan untuk mengganjal perut laparnya serta mendengarkan musik melalui ponselnya.

Masakan yang sangat sederhana, mie instan berkuah yang begitu menggiurkan. Membawa mangkok mie ke atas meja makan dan mulai menyantapnya hingga tak tersisa walau itu kuahnya.

Membawa mangkok kotornya ke wastafel, Leya mendengar bel unitnya berbunyi langsung menegang. Dirinya berpikir bahwa itu kekasihnya yang memaksakan diri datang. Dadanya mulai berdegup kencang beranjak dari tempat duduknya berjalan sambil memandangi pintu yang tertutup rapat.

"Siapa yang bertamu? ga mungkin Jeno kan?" Gumamnya sangat pelan sambil memegang gagang pintu.

"Hai." Sapa tamu itu riang membuat Leya tak habis pikir, dari mana orang di depannya tau unit dia tinggal.

"Ga kamu ko tau unit apart ku si?" Kesal, yang dirinya rasakan sekarang. Mau marah pun ga berani takut di marahin balik.

"Saya ngikutin kamu, ternyata unit kita sebelahan ya."

"CHOI SAN, KENAPA SI SAYA HARUS BERTEMU ORANG SE MENYEBALKAN KAMU."

Si lelaki berlesung itu kaget mendengar teriakan perempuan di depannya, tapi setelahnya ia tersenyum menatap gemas. Apapun yang dilakukan perempuan di depannya selalu gemas.

"Lucu."

Dan sekarang Choi San baru menyadari jadi selama ini dia saling bersebelahan tempat tinggal nya dengan Leya. Tapi memang si, lelaki itu baru pindah sekitar seminggu lalu. Bagi Choi San, sekarang dia ga perlu memantau perempuan di depannya dari jauh.

::::::::::::

Lee Jeno ㅡ leya boyfriend's

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Lee Jeno ㅡ leya boyfriend's

Club; Choi SanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang