Choi San

3.7K 160 4
                                    

Sinar matahari memasuki kamar melalui celah yang ada di jendela, membuat perempuan yang berada dalam dekapan hangat itu menerjapkan mata cantiknya berkali-kali sebelum terbuka sempurna.

Ia mengedarkan pandangan ke seluruh sudut kamar yang sangat asing di matanya, sampai matanya mengarah pada tangan yang berada di pinggangnya. Memeluk begitu posesif.

"Aku tidak berpakaian?, apa yang aku lakukan dengan pria asing ini." Gumamnya berusaha mengingat apa yang terjadi semalam.

"Sudah bangun sweetie?" Suara khas bangun tidur itu menyapu pendengaran, suara yang bikin bulu kuduknya berdiri.

Lantas ia langsung mendongak menatap mata pria yang tangannya melingkar sempurna pada pinggang ramping Leya. "Siapa kamu? apa yang kita lakukan?" Tanya nya dengan nada sarkas. Oh bahkan mereka masih berpelukkan.

"Tidak ingat apa-apa hm?" Pria itu mencoba menggoda perempuan didepannya.

Leya mencoba memberontak melepaskan pelukan yang membuat si Choi amat nyaman. "Tidak. Dan lepaskan aku." Pinta nya.

Si Choi dengan terpaksa melepaskan tangannya dari pinggang milik perempuan itu. Leya langsung beranjak dan berjalan menuju kamar mandi yang tersedia didalam kamar itu, memakai selimut untuk menutupi tubuh polosnya sambil memunguti pakaiannya yang tergeletak dengan jalan tertatih. Masuk ke kamar mandi dan menguncinya dari dalam.

Ia bercermin melihat betapa kacaunya dia pagi ini dengan tanda merah di seluruh tubuhnya, rambut acak-acakan dan pipi yang memerah. "Hanya aku yang tidak berpakaian? kenapa bisa?" Gumamnya lalu memakai pakaiannya dan pergi keluar.

"Mau kemana kau?" Tanya si Choi begitu melihat Leya hendak membuka pintu kamar.

"Apa urusan mu?" Dengan nada sarkas, Leya menatap pria yang duduk di pinggir kasur dengan sinis. Sedikit terpaku dengan wajah tampan tanpa di poles apapun itu.

"Galak sekali, ayo ku antar kan sampai rumahmu." Tawar si Choi sambil berjalan mendekat.

Refleks Leya mundur sampai punggungnya menabrak pintu ketika si Choi mendekat. "Tidak, kekasihku bisa marah. Sebelumnya namamu siapa?" Mendengar kata kekasih, hati si Choi langsung mencelos ingin keluar rasanya.

Si Choi terkekeh. Ide jahilnya terlintas dalam benak pria itu. "Kau lupa namaku? semalam siapa yang menyebut namaku dengan merdu."

Leya berdecih sinis. "Siapa namamu?!"

"Choi San, panggil aku San."

Dirinya akui nama pria itu sungguh bagus, memiliki arti gunung. Tapi sikapnya sangat tidak bagus. Leya memutar kunci dan membuka pintu berjalan keluar kamar dengan sangat pelan.

"Hey, mau ku antar?"

Leya hanya bergeming sambil menunggu taksi yang lewat, menunggu taksi dengan semua bujukan si Choi itu untuk mengantarnya pulang. Melihat taksi, Leya buru-buru memberhentikan taksi dengan melambaikan tangan nya itu dan masuk kedalamnya meninggalkan San yang tersenyum lebar.

Club; Choi SanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang