Pokonya ga boleh

924 85 1
                                    

San menghela nafasnya membiarkan Leya berbicara seperti itu, semakin di bales semakin keras kepala. San yakin Leya pasti bakal menerima dirinya perlahan-lahan, dan mengakui bahwa anak itu juga anaknya.

Rasanya San ingin menyuapi Leya sekarang ini, melihat perempuan itu kesusahan mengambil makanan. Bahkan Leya pun tidak mau sSn melakukan sesuatu untuk dirinya, hanya mau melakukan apapun sendiri. Melihat Leya selesai makan, San langsung menghampiri dan mengambil piring kosong Leya.

"Aku mau taruh sendiri, San." Tahan Leya menahan piring kosongnya.

San menatap tajam Leya. "Bisa dengerin kata aku sekali aja bisa?"

Leya melepas pegangannya perlahan pada piring dengan muka kesal, San tersenyum dengan cara seperti itu Leya baru nurut. "Anak pinter." San mengusap rambut Leya pelan.

Seusai Sn pergi Leya memegang rambutnya yang tadi di usap San, hatinya berdebar. "Ga boleh Leya. Kamu ga boleh suka sama orang seperti dia." Katanya sambil mengangguk-angguk.

Leya memegang dada nya yang makin berdebar, dirinya meyakinkan tidak boleh menyukai San. Di pikirannya adalah, San itu yang sudah merusak dirinya dan juga hubungannya dengan Jeno, lagi pula dirinya masih memiliki Jeno saat ini. Leya pun makin penasaran apa yang San tau tentang dia, apalagi Jeno.

"Dada kamu kenapa leya? sesak?" Tanya san khawatir melihat Leya memegang dadanya sambil melamun.

Leya tersadar langsung menengok ke arah Dan. Kaget. "Aku gapapa, ga usah sok khawatir." Jawabnya ketus.

San bingung ketika wajah manis milik Leya itu yang ikut memerah. "Wajah kamu leya."

Leya memegang wajahnya, panik. "Kenapa wajahku?"

"Wajahmu me-merah." Jawab San ragu.

Leya langsung melebarkan matanya dan berbaring menyembunyikan tubuh mungilnya di bawah selimut, San menganga melihat kelakuan gemas yang baru saja dia lihat. lelaki Choi itu tersenyum kecil dan jalan kearah sofa, bermain ponselnya sambil menunggu Leya yang entah San juga gatau perempuan itu kenapa.

Membuka folder yang bertulisan mine, di sana terdapat foto dirinya serta Leya yang masih berteman, bahkan foto Leya yang dirinya ambil secara diam-diam. Foto yang menunjukkan bahwa saat itu Leya sangat senang berteman dirinya, San ingin perempuan itu seperti dulu, bersikap manis kepadanya.

Wajah Leya sama sekali ga berubah, hanya lebih dewasa. Wajah cantiknya tak akan pernah berubah sampai kapanpun, wajah yang bisa membuat siapapun pasti langsung jatuh cinta dalam sekali lihat.

Club; Choi SanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang