HAPPY READING!💜
.
.
.Pagi ini kicauan burung menjadi backsound yang merdu. Perpaduan latar sang mentari yang akan terbit dengan dedaunan yang sedikit berembun. Namja berhazel elang ini masih bergelung malas didalam selimut tebal itu. Menepuk nepuk rambut hitam legamnya dan mencoba membuka maniknya yang menyesuaikan cahaya yang masuk perlahan menembus tirai kamarnya.
Taehyung pun menyibak selimutnya, meraih ponsel untuk memastikan pukul waktu sekarang. Pukul 6 kurang 5 menit, lalu menoleh ke arah jam wecker. Menatap dalam lalu,
"Aku lebih rajin 5 menit bitch. Jadi aku tak perlu repot mampir ke toko untuk mencari pengganti mu heh" salahkan saja, setiap jam itu berbunyi si Kim mematikan caranya dengan dilempar, dibanting atau pun dimasukkan kedalam laci nakas dan terjepit. Suara melengkingmu mengingatkan ku ketika Appa tak berhenti mengomel– dumelnya.
Taehyung pun beranjak memasuki kamar mandi untuk bersiap siap memulai menjalani rutinitas nya di hari hari aktif. Apalagi kalau bukan berkencan dengan buku buku tebal berbab. Belum lagi bertemu orang-orang berilmu untuk mendamping di setiap pelajaran nya.
Tak jauh dari kamar pemuda Kim, disebelah kamar itu namja manis juga masih terlelap. Suara pintu terbuka pun terdengar, lalu pergerakan di sisi kasur pun ia rasakan. Namja manis itu pun membuka maniknya, ketika merasakan sentuhan hangat di kening nya dari tangan berjari lentik. Mengerjap ngerjap kan matanya, lalu tersenyum saat melihat malaikat hidupnya disisinya.
"Kookie, kau panas. Kau melupakan obat mu sayang?" Tebaknya saat merasakan panas di dahi sang putra kesayangannya.
"A-ah Eomma, sepertinya kookie melupakan nya. Malam kemarin acara nya terlalu ramai hingga kookie terlalu bersemangat dan tidur ketika acara selesai. Maafkan kookie ya Eomma?" Bohong nya ketika menatap manik sang Ibu yang menagih penjelasan. Jieun pun hanya menghela napas panjang, lalu mengambil air keluar dan obat di dalam laci nakas sang anak. Menyodorkan nya kepada namja manis itu untuk segera meminumnya.
"Baiklah, sekarang kau istirahat lah lagi ne? Eomma tak ingin jagoan Eomma terlalu lelah" tulusnya sambil mengusap surai coklat itu.
"Tapi Eomma, hari ini kan kookie akan masuk sekolah bersama Tae-hyung. Kookie ingin segera bertemu teman baru disana, bolehkan Eomma?" Puppy eyes nya muncul, mana mungkin Jieun tega menolak kegemasan anaknya ini. Dasar jurus andalan namja kelinci ini!
"Ne.. ne.. ne.. kookie yakin kuat? Eomma-mu tak ingin mendengar pemberitahuan bahwa namja keras kepala ini berulah di sekolah nanti" timpalnya dengan bibir dibuat buat seolah mencebikkan.
"Ah Eomma.. Eomma meragukan jagoan Eomma sendiri huh?!" Balasnya dengan mata dibuat membulat sempurna dengan tangan berkacak pinggang, membuat yeoja manis ini terkekeh. Merendahkan kelinci gagah rupanya.
"Aishhh baiklah, Eomma percaya kau kuat um! Nah, silahkan turun dari kasur mu lalu mandi oke? Eomma akan menunggumu di bawah dengan yang lain. Seragam sekolahmu di laci kedua lemari mu, jika ada yang kurang kau bisa panggil Eomma lahi ne!" Finalnya kepada sang anak. Lalu beranjak ke pintu kamar dan menutup kembali pintu itu.
Pemuda kelinci itu pun mulai berlekas ke kamar mandi untuk membersihkan diri. Ia tak sabar bersekolah di satu sekolah yang sama dengan hyung nya itu.
———————
Kini di meja makan pun penuh hidangan, kursi pun sudah terisi oleh keluarga Kim. Taehyung pun yang melihat interaksi adik barunya dengan sang Appa benar-benar membuat jengkel. Apa apaan cengir an itu, kurang perhatian sekali ya sampai sampai tidak tahu siapa yang disini anak kandung nya.

KAMU SEDANG MEMBACA
My hyung or ?
Random"Eomma! Apa hyungku sangat keren? Apa dia bisa melindungiku seperti hyung hyung yang lain? Aku tak sabar untuk bertemu eomma!" . . "Hyung.. aku tak apa kau tak menyukai ku. Tapi aku takkan menyerah untuk mendekatimu, dan merasakan bagaimana senangny...