Chapter 5

112 12 5
                                    

Brakkk!

Jungkook yang mendengar suara pintu terbuka cukup keras pun terlonjat kaget. Pening bukan main yang ia rasakan, ia mencoba duduk dan menyenderkan dirinya pada headboard ranjang nya. Namja yang membuka pintu itu pun segera masuk dan menghampiri pemuda yang kini sedang menunduk kan kepalanya yang terasa sakit.

Srakk!

"Akhh.." ringis si namja manis ketika surainya ditarik paksa untuk mendongak. Terlihat sang kakak yang menatap nya tajam. Taehyung pun menarik surai Jungkook hingga si empu jatuh ke lantai.

"Jelaskan." Ucapnya dengan menatap datar kepada namja yang kini terduduk di lantai. Taehyung yang tak kunjung mendapatkan jawaban pun sedikit menaikkan nadanya.

"Apa kau tuli? Cepat jelaskan!" Sarkas nya kepada Jungkook, sambil menyilang kan kaki dan duduk di atas sofa maroon dikamar Jungkook.

"Shhh.. h-hyung, apa yang harus a-aku jelaskan kepada mu?" Ucapnya kepada Taehyung. Jungkook sungguh bingung, menjelaskan apa sebenarnya? Apa dia berbuat salah? Taehyung yang mendapat kan pertanyaan pun mendecih.

"Kau tahu? Aku tak suka melihatmu dekat dengan salah satu teman ku! Well, aku juga tak suka boneka ku dilihat oleh banyak orang. Aku menyuruh mu ke market hanya untuk membelikan apa yang kusuruh! Dan kau?! Malah berduaan dengannya!" Bentaknya kepada Jungkook. Jungkook pun merasakan sakit. Bukan, bukan kepalanya yang ia rasakan tapi hatinya. Boneka?

"H-hyung kau salah paham.. aku tak sengaja bertemu de-"

"Tak sengaja? Tapi kau sangat akrab dengannya bodoh!" Taehyung pun menyeret Jungkook ke kamar mandi, lalu memukuli nya dengan kepalan lengannya. Taehyung tak tahu, ia hanya merasa kesal saat melihat Jungkook pulang bersama Jaehyun. Ia kesal ketika Jungkook tersenyum kepada Jaehyun.

Buagh buagh buagh

"Hiks.. hiks.. hyung maaf hiks-kan kookie.." Setelah dirasa puas, Taehyung pun bangkit dan meninggalkan Jungkook disana. Jungkook yang memang sudah menahan sakit pun mendudukkan dirinya dan bersender di pintu terbuka kamar mandi itu.

Uhukk uhukk

Jungkook terbatuk-batuk. Lengan kirinya mencoba menutupi mulutnya, dan lengan kanannya menahan sakit di perutnya. Matanya perih, ranumnya mulai bergetar.

Uhukk uhukk huekkk

Ia pun beranjak dan memuntahkan isi perutnya, matanya memejam dalam.

Huekkk huekkk uhuk

"Hahh–ahh.. a-ppo.. uhh.." ringis nya mencengkeram perutnya.

Tess tess tess

Cairan kental berwarna merah itu keluar dari hidung bangirnya. Jungkook perlahan melangkah kan kakinya keluar kamar mandi dan berusaha untuk menggapai ranjangnya. Namun saat di muka pintu, penglihatan nya mulai memburam. Kakinya yang mencoba menopang badannya pun mendadak lemas. Jungkook pun tak sadar kan diri. Terakhir yang Jungkook ingat hanyalah suara seseorang yang memanggil namanya.

Brukk

                             —————

"Kau gila?" Ucap namja yang saat ini bersender pada kursi dan bersedekap dada. Ruangan berbau obat dan peralatan medis ini menjadi saksi diantara kedua namja yang sedang berbicara.

"Aku bertanya kepadamu Taehyung! Apa kau sudah gila huh?!" Lantangnya saat tak mendapatkan jawaban dari sang empu.

"Aku tak tahu" gumam namja itu takut.

My hyung or ?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang