tidak ada yang salah dalam hubungan yang saling menguntungkan
yang salah adalah mereka yang berusaha mempermainkan takdir
nencoba bermain dengan guratan abadi yang tak kasat mata
manusia boleh berencana
namun tentu kehendak tuhan adalah mutlak
Co...
Halo apa kabar kalian ? Masih ada yang nunggu two wife Maaf ya kalo aku dan Jeon_Ankaza lama up nya Tapi kita usahain lebih cepat Semoga kalian tetep nunggu ya sampai Two wife tamat
Silahkan di baca Jangan lupa like dan coment Selamat membaca
.
.
.
.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Terbangun di pagi hari dengan tubuh terasa remuk dan perih dibeberapa bagian, terlebih pada punggungnya. Remi berusaha bangkit dari tidurnya. Melirik pada jam dinding yang menunjukan pukul delapan lewat dua puluh menit.
"Sudah bangun, sayang?" Suara itu terdengar dari sosok yang sempat Remi pertanyakan keberadaannya saat dia terbangun dari tidur tidak menemukan Taehyung disisinya.
Taehyung menggunakan kaos putih bertuliskan CELINE dan celana pendek yang membuat jenjang kakinya terekspos. Dia membawa dua gelas berisi air putih dan susu.
Taehyung memberikan gelas berisi air putih terlebih dahulu untuk Remi. Melihat bagaimana Remi meneguk air putih dengan segera menghabiskan isinya dalam sekejap. Taehyung tersenyum miring melihat istrinya kehausan setelah semalam menjerit hebat karena ulahnya.
Setelahnya Remi menolak susu yang disodorkan Taehyung. "Nanti saja Ahjussi. Aku ingin mandi."
Taehyung berdecih. "Remi, aku ini suamimu sekarang. Jadi, bukankah seharusnya kau tidak lagi memanggilku Ahjussi?" Taehyung menatap Remi yang tampak mencoba menutupi tubuhnya dengan selimut.
"Biar saja. Biar seperti ini, jadi aku dan dirimu tau batasnya Ahjussi." Jawaban Remi sukses membuat Taehyung membungkam namun buru-buru Taehyung menguasai diri.
"Aku tidak peduli. Selama kau menjadi istriku, panggil saja namaku. Panggil aku Taehyung! Tidak ada penolakan Ryu Remi."
Remi menarik napas jengah. Kenapa juga sebuah panggilan harus dipermasalahkan? Remi memilih diam.
"Coba panggil aku lagi Ahjussi." Taehyung menatap Remi, menunggu dengan jarak hanya beberapa senti.
"Ahjussi—" Taehyung mendaratkan sebuah lumatan pada bibir Remi. Hanya sebentar saja.
Lalu Taehyung mengintrupsinya. "Setiap kau memanggilku Ahjussi aku akan menciummu, meski di depan banyak orang."
"Termasuk di depan Eonnie?" Taehyung kalah telak karena semua tentang Soora adalah prioritasnya dan tidak mungkin dia menyakiti Soora dengan sebuah ciuman dihadapannya.