5

2K 75 1
                                    

"Lucien, namamu muncul lagi di surat kabar hari ini dan beberapa tabloid online."

Lucien sudah sering mendengar berita mengenai dirinya dari asisten pribadinya, Andrew. "Apa lagi yang mereka bicarakan sekarang?"

Andrew duduk di sebrang meja kerja panjang milik Lucien. Sebuah earpods tersemat di satu telinganya dan tangannya memegang iPad yang sedang menampilkan berita pagi ini. "Kau disebut-sebut akan menjadi pewaris the crown properties berkat hubungan rahasiamu dengan Sylvie."

Tanpa mengalihkan pandangannya pada layar monitor, Lucien melanjutkan pekerjaannya dan menjawab, "Menggelikan. Mereka bagaikan ikan yang tak diberi makan selama satu tahun. Aku hanya mengantar Sylvie ke dalam mobilnya sendiri pada acara malam itu dan tiba-tiba saja beritanya menyebar seperti wabah."

"Tap bukankah kau memang memiliki hubungan dengan Sylvie?"

"Satu kali. Aku hanya berkencan dengan wanita itu satu kali." Lucien mengingat kejadian beberapa minggu lalu saat ia mengajak wanita itu berkencan. Makan malam yang diakhiri oleh percintaan kilat di apartemen wanita itu. tentu saja, karena ia tidak mau repot-repot membawa wanita lain ke rumahnya.

"Yah, sepertinya kencan yang singkat hari itu membuat Sylvie dan keluarganya berharap karena seperti yang kau tahu ayahnya berkali-kali menghubungiku untuk dibuatkan jadwal pertemuan diluar bisnis. Itu artinya, mereka ingin mendiskusikan hubunganmu dengan anaknya."

Lucien menyugar rambutnya lalu bersandar pada kursi, menghentikan pekerjaannya sesaat. "Kau tahu apa yang harus kau katakan pada mereka, bukan? Lagipula, sebentar lagi aku akan menikah."

"Apa kau benar-benar akan menikahi wanita itu?"

Dahi Lucien berkerut. "Apa maksudmu? Kau juga ikut mengurusi pernikahanku dengan Serena."

"Maksudku, wanita itu gila. Walaupun kau menikah dengannya, kau masih bisa melanjutkan hubungan gelapmu dengan wanita lain."

Ia menggosokan jarinya pada dagu yang telah ia cukur tadi pagi. "Aku akan memikirkan itu nanti. Untuk melakukannya, aku tidak boleh memiliki hubungan dengan wanita yang akan membahayakan pernikahanku. Tidak semua wanita mau melakukan hubungan gelap seperti ini."

Andrew tertawa kecil. "Oh, Lucien. Percayalah, akan ada banyak wanita yang menantikan itu denganmu."

Lucien mengabaikan komentar Andrew. "Jadi bagaimana, kau sudah mulai menanyai klan lain mengenai informasi itu?" informasi yang dimaksud oleh Lucien sudah pasti adalah informasi mengenai siapa saja anggota mafia yang berkunjung pada negaranya pada bulan ibu dan mantan tunangannya terbunuh. Polisi tidak dapat memberikan keterangan apapun, jadi ia mengalihkan titik pencarian pada sisi lain.

Andrew menggeleng. "Mungkin kita memang harus menunggu lebih lama saat kau sudah resmi menjadi penerus Antonio."

"Apapun yang terjadi, kita harus mendapatkan pelakunya. Aku sudah menukar kebebasanku untuk itu, Andrew."

"Dan juga hidupmu. Menjadi bagian dalam dunia hitam ini, itu artinya lambat laun kau akan masuk ke dalam kehidupan yang lebih berbahaya daripada sebelumnya."

Lucien mengetahui risikonya sejak awal. namun, ia akan menjalani pekerjaannya dengan cara yang lain daripada yang biasa dilakukan Antonio maupun mafia lainnya. "Urus saja pekerjaanmu." Lucien bangkit dari kursinya. "Aku ada meeting dengan Sergio sebentar lagi." Ia melihat jam yang melingkar di pergelangan tangannya lalu melangkah menuju pintu, meninggalkan Andrew yang masih duduk di dalam ruang kerjanya.

Sergio adalah firma hukum yang bekerja sama dengan perusahaannya setelah bertahun-tahun. Pria itu juga salah satu temannya yang bisa ia percaya.

Lucien masuk ke dalam ruang meeting yang di dalamnya sudah terdapat satu pria berambut coklat keemasan bermata biru. Ia duduk berhadapan dengannya saat Sergio membuka berkas-berkasnya untuk Lucien periksa.

"Ini perjanjian pranikahmu sudah kubuatkan sedemikian rupa sehingga tidak akan merugikanmu sedikitpun." Sebuah map berwarna biru yang di dalamnya berisi beberapa lembar kertas perjanjian itu diberikan Sergio pada Lucien. "Wanita itu tidak akan mendapatkan banyak kekayaan darimu jika ia meminta bercerai."

"Oh, aku tidak peduli dengan itu Sergio. Wanita itu gila, demi tuhan. Ia tidak akan memikirkan harta kekayaanku."

"Tapi ini penting, bagaimana jika Antonio berniat menikahkan putrinya denganmu untuk mencuri asset kekayaan yang kau miliki."

Lucien tertawa. "Antonio? Yang benar saja. Dia jauh lebih kaya dariku."

Sergio menegakkan punggungnya dan mendekatkan badan pada meja. "Itu yang aku heran. Antonio jelas jauh lebih kaya, tapi mengapa ia mengincarmu untuk menikahi putrinya dan meneruskan tahta kerajaan mafia yang ia punya."

"Mungkin karena wanita itu gila dan tidak ada yang mau menikahinya selain aku."

"Itu memang masuk akal tapi kekayaan yang ditawarkan Antonio aku rasa tidak akan membuat pria manapun menolak."

"Aku pun tidak akan menerimanya jika tidak mempunyai alasan yang cukup kuat. Siapa yang mau menukarkan hidupnya dengan harta sebanyak itu kalau kau diharuskan menikah dengan wanita gila dan juga mengurusi pekerjaan yang berbahaya seperti ini?"

"Benar juga. Jika bukan karena obsesimu untuk menemukan pembunuh itu mungkin saja hingga saat ini putri Antonio masih di tempat rehabilitasi. Kekayaan sebanyak itu tidak sebanding dengan risiko yang kau dapat."

"Lagipula, aku tidak akan menerima sedikitpun kekayaan pria tua itu. aku tidak membutuhkannya. Yang aku butuhkan hanya klan mereka, dan juga koneksi dengan klan lain."

"Kau sama gilanya dengan pria itu. kau bisa saja menikah dengan wanita sungguhan saat ini jika sudah melupakan dendammu."

"Menurutmu aku bisa menjalin hubungan dengan wanita lain saat aku belum menemukan pembunuh tunanganku? Itu tidak mungkin."

Lucien tidak pernah menceritakannya pada siapapun bahwa setiap malam ia tidak bisa tidur nyenyak. Malamnya selalu terganggu oleh bayangan Jean yang mendatanginya. Beberapa kali Jean memohon padanya untuk menyelematkannya. Hingga Lucien harus menelan berbutir-butir obat tidur untuk membantunya terlelap tanpa gangguan apapun dari bayangan mengerikan tersebut.

Dan ia yakin mimpi buruk itu hanya akan berakhir saat ia menemukan siapa pelaku pembantaian yang sudah menghilangkan dua wanita paling penting dalam hidupnya. Ibu dan Jean, tunangannya.

Married with the hottest CEOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang