Annatha

1K 44 5
                                    

"demi Natha, hahaha" Tawa Jhanss menggelegar

Terdengar kembali suara aneh. Seseorang mengisi peluru pada pistol.

"Ohhh Nathaa? benarkah demi Natha?" Suara yang tidak asing bagi Ira dan Galang

Seorang wanita berpostur tegap nan cantik membawa pistol yang tentu berisi peluru.

"Kak Anna?" Ira heran, sementara galang hanya melihat Anna tanpa berkedip

"Hahaha, Kalian semua bodoh!" Bentak Anna

"Kenalkan tuan putri, tuan mafia, bos muda, dan mantan nyaris kekasih ku" Anna dengan nada lembut

"Aku Anna!"

"Annatha Delisyia, hahaha!" Anna tertawa puas

"Anna? benarkah itu?"Jhanss terpaku melihat seorang wanita yang mengaku bernama sama persis seperti putrinya

"Ya Ayah, aku Anatha, Putri kecil yang ayah anggap tiada, Hahaha" Anna tertawa kembali, kali ini lebih keras dan nyaring

" Tidak nak kami mecarimu selama ini" Jelas Jhanss

"Bodoh! Kau kira selama ini aku tidak memperhatikanmu?" Anna

"Kau lebih sibuk membalaskan dendam daripada mencariku"Anna

"Ayah yang bodoh dan kamu yahhh" Anna

" Kak Bagas yang pernah membuat Anna tersenyum. Kaka LEMAH! Selalu menuruti ayah padahal itu salah. Hahahaha, aku benci itu" Anna kini dengan tawa yang mulai seram

"Ini pistol aku beli hasil kerja kerasku lho" Pamer Anna

"Ya kan? Bagas? Ira?" Tanya Anna lalu mengarahkan pistol ke Jhanss

"Kamu ingat semua, tapi kenapa tidak kembali?" Tanya Bagas, Anna yang mendengar perkataan itu teridam sejenak dan mengarahkan pistol ke Bagas

"kembali? Hahaha?" Tawa Anna,

"Aku sudah kembali, namun sebelum kembali aku diusir oleh pria tua ini kak" Anna diakhiri senyuman devil

"Izinkan aku memelukmu melepaskan rindu ku" Pinta Bagas, Anna mendekati Bagas dan memeluknya. Bagas terharu, memeluk adiknya dengan erat, lalu mengecup kening adiknya.

"Maafkan aku" Bagas

"Ter-lam-bat" Bisik Anna yang kemudian mengarahkan pistol ke belakang bagas

"Dorr"

Ira yang melihat itu syok, ia mematung di bangkunya. Seketika ia mengingat kembali tragedi saat ibu nya ditembak. Anna hanya meliriknya dan tersenyum devil.

"Sekarang anda pak tua" Anna mendekat perlahan, Namun ayah tercintanya ini. Bukan, tapi ayah tidak tau diri yang menikah dengan wanita lain selain ibunya dan mengatas namakan dirinya, lalu membunuh istri ke 2 nya itu.

"Hahaha, apakah pisau itu bisa menyelamatkan anda ? " Anna, sementara Galang bergegas melepaskan ikatan adiknya

" Dorr"

"ini untuk ibu" Ucap Anna

"Dorr"

"ini untuk calon mertuaku"

"Dorr"

"ini untuk Galang dan Ira"

"Dorr"

"dan ini untukku"

Empat kali berturut turut Anna menembak. Namun masih bertahan. Jhanss yang sudah kehilangan keseimbangan karena banyaknya darah yang mengalir keluar, menyerang balik Anna. Melempar pisau dengan sekuat tenaga yang ada. Namun bukannya Anna yang terkena pisau tapi

"Bang Galang" Lirih Ira ketika tangannya yang telah terlepas dari ikatan itu ditarik Galang agar segera keluar darisana.

Galang mematung sejenak,melihat adiknya meraba perutnya.Terdapat darah yang mengalir segar. Ira tertusuk pisau yang dilemparkan Jhanss.

"Dorr" satu kali tembakan dari pistol yang dibawa Galang dan Jhanss terjatuh dari lantai atap gedung 20 tingkat

"Ra bertahan kamu pasti bisa" bisik Galang mengangkat tubuh adiknya, menggendong nya dengan ala bridal style

"Dor" Anna menembak kembali.

"Anda mau kemana?" Tanya Anna tanpa rasa bersalah telah menembak kaki tepatnya di bagian tempurung lutut Galang hingga sulit untuk bergerak

"Kak jangan tembak kak Galang, maafin dia. Kak Galang udah lama suka sama kaka. Aku tau kaka juga kan?" Lirih Ira lemah

"Itu dulu, sekarang aku tidak memiliki hati. Bahkan Galang telah mengakui, hahaha" Anna mengarahkan pistol ke Ira

"Kamu penyebab kaka menderita" Anna

"Anna!" bentak Galang

"Apa? Gua pergi dari rumah Cuma buat lu dan lu cuekin gua gitu aja saat itu?" Anna

"Gua masih kecil na, lu juga. Gua ga ngerti" Galang

"Anna juga tidak mengerti kenapa bisa menyukai Galang, xixixi" Anna dengan lirih

"Na, Gua mohon jangan sakitin ade gua, bawa adek gua ke rumah sakit" Pinta Galang

"Na, lu boleh lakuin apa aja seterah lu, bahkan lu bunuh gua, nyiksa gua. Gua ga bakal berontak" Galang memohon

"Asal adek gua selamat" Galang

"aaaa" teriak Galang lututnya diinjak oleh Anna

"upss maaf, Anna kasihan sama Galang selalu menderita. Nanti kalo Galang mati, Ira sedih. " Anna

"eh Ira kamu kok diem aja? xixixi" Anna

"Ira kamu ga papa kan? " Galang melihat adiknya yang terbaring lemah di pangkuannya lalu menangis

"maafin abang raa, maafin galang bu, galang ingkar janji" Galang dengan pertahanan yang runtuh, menangisi adik kecil kesayangan nya. Terdiam dan memutuskan suatu hal.

"Kalo lu yakin" Galang

"tembak gua sekarang"

"Baiklah" Anna

" Dorr" Suara pistol dari Anna mengarah ke Galang

~**~

GALARA ✓✓ [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang