Part 19

1K 47 0
                                    

"Bang Galang mana ya? oh itu dia" Ira mengikuti galang secara diam diam, hingga akhirnya galang berhenti secara tiba tiba, spontan ira mengumpat di balik tembok gang.

Dari kejauhan ira melihat kaka nya yang sedang menelpon, ya pasti dengan seseorang. Kemudian hp nya tiba tiba berbunyi, dan Galang menghilang entah kemana.

Dari belakang ira merasakan ada seseorang entah pria atau wanita intinya dia merasa dalam bahaya. Perlahan ia menengok kebelakang. Sialnya belum sempat ia melihat, kepalanya sudah tertutup oleh sesuatu. Kemudian ia diangkut, dan berada disebuah tempat.

"pasti bang Galang iyakan? bener?" Ira

"ga lucu tau bang, GA LUCU!" Teriak Ira

" bang ini bang Galang kan bener?" Ira

"Bang jawab ga? atau ini antek nya Galang?" Ira

Namun nihil tidak ada jawaban sama sekali.

'apa jangan jangan' batin ira

beberapa saat setelah ira diam...

terdengar suara sepatu, suaranya terdengar pelan tapi pasti

"Galang? jadi kamu adiknya galang ya?" Tanya seseorang bersuara serak, mungkin seorang pria

"sialan" decih Ira

"Lu belum tau gua adik siapa, dan lu juga ga tau seberapa kemampuan gua. Jadi lepasin gua sebelum terlambat" ancam ira, diam diam berusaha melepas tali yang mengikatnya

"Dan lu juga belum tau gua siapa" Pria tersebut

"ya lu manusia lah, ya kali b*bi" balas Ira

"Ira ya ngomongnya" Suara seorang pria lain

"eh? bang Galang?" Ira sangat senang mendengar suara kaka nya itu

"balikin ade gua" Galang dengan nada santai

"cuma gua yang boleh hukum dia" jelas Galang

"Ga bakal gua kasih lang, gua benci lu, dan gua mau lu ngerasain apa yang selama ini gua rasa" Jelas pria yang menculik ira

"oke kalo itu kemauan lu" Galang

"raa, keluarin kemampuan yang udah abang ajarin!" teriak galang

"udahlahh" seketika Ira sudah berdiri dari kursi sialan dan melepas penutup yang sedari tadi menutup kepalanya

Galang melontarkan pukulan dan sesekali ia menendang. Begitu pula Ira, ia memukul antek antek si pria yang tadi menculiknya

Ira menyelesaikan pekerjaannya dengan mudah, ia tidak menyangka antek pria tersebut lemah, haha. Namun seketika tangannya ditarik oleh seseorang, dan ia dibawa pergi keluar.

***

"bang Galang, akuu.. " Ira berhenti berlari

"kamu ga papa kan? kamu diapain? abang ga telat kan?" Galang menunjukan kekhawatirannya

"ekhem bisa bawel juga ni" Ira menggoda Galang yang biasanya dingin

Galang menyentuh pipi adiknya, lalu..

"auchh" ira menyentuh pipinya , merasakan sakit dan perih karena tamparan abangnya

"apa?! abang udah bilang kamu jangan kemana mana ngeyel, harusnya abang kasih aja kamu ke mereka" Galang

"ma- maaf, ira cuma"

"cuma apa?! larang abang? kamu tau kan sekarang ? , ada orang yang incer kamu"

"susah diem dirumah? apa mau kamu kaka karungin kaya mereka? sekarang jawab, kalo kaya gini kamu mau nya apa?!" bentak galang

"jawab ira! punya mulut ga lu?" Galang

" puas ? liat abang bawel gini ? abang cuma mau ngelindungin kamu sesuai janji abang, abang sayang sama kamu ra, abang ga mau kamu kenapa napa, kamu ga tau siapa mereka, kamu ga tau seberapa bahaya dan liciknya mereka, mereka bukan b*bi bukan manusia tapi iblis" jelas galang

Ira menunduk, sebelumnya ia tidak pernah melihat atau mendengar kaka nya berbicara sepanjang dan semarah ini. Matanya menampung air mata. Namun sayang, air mata itu jatuh dan Galang menyadarinya

"pulang sekarang" Galang menarik tangan ira

"maaf" gumam ira

~**~

GALARA ✓✓ [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang