Flashback

3.2K 146 7
                                    

FLASHBACK ON

 "Kalo udah dililit gitu,diiket 2x biar kuat" Kaka kelas 8 yang sedang menjelaskan materi kepada Ira dengan detail dan sesekali menatap lekat mata milik Ira.

"iya ka, Terima kasi ka Arnold" Ucap Ira sambil tersenyum malu,

Jika kalian berpikir Ira yang duduk di bangku kelas 7 menyukai kaka kelasnya itu, yang kerap dipanggil Arnold. MEMANG BENAR!!

Semua orang tau bahwa mereka berdua saling menyukai namun 'ragu' untuk mengatakan.

"oh ya Ra bagi nomernya?" Tanya Arnold ragu, modus berbicara dengan Ira

"bukannya udah ada di grup ya ka?" Jawab Ira sedikit bingung.

"Oh iya lupa,maaf ya" Arnold merasa bodoh karena modusnya ketauan.

"Gapapa ko kak" Ucap Ira sambil tersenyum.

"Oh iya ra nomer kamu yang mana?" Arnold bertanya lagi kali ini ia mengeluarkan ponsel miliknya.

"Yang pp nya galaksi ka" Jawab Ira sambil menunjuk kontaknya.

"hmmm oke de.Thanks ya" Arnold langsung 'save' nomer gadis didepannya dengan senyum bahagia.

"iya ka"

~**~

Sesampainya Dirumah...

"Ira pulanggg" Teriak Ira sambil mencari sosok yang ia

"yahh sepi,kayanya bang Galang belom pulang"Ira menggerutu sendiri

'clink' pesan masuk-

Hai ra...

Saveback ya..

Ka arnold ya?

Iya

Ok ka,udah...

Dah sampe rumah ra?

Udah ni ka

Udah makan ra?

Belum ni ka,nungguin abang saya pulang

Abang?

Kamu punya abang?

Punya ka,namanya Bang Galang

Ooo

Oh ya,sore nanti ada acara gak?

Ga kayanya kak

Kenapa kak?"

Makan bareng ?

Dimana ka?

Di Cafe deket sekolah

Aku yang bayar,gmn?

Yahh dibaca doang:(

y

oke aku tunggu jam 5 ya

mau dijemput ga?

Jam 9 mlm ,pertigaan deket sekola

Serius?

Y

Ok
-

"Ka hp akuu"Ira meminta handphone nya

"Ini siapa?"Galang memegang handphone Ira

"Ka Arnold kaka kelas aku"Ira

"pacar?" Galang mulai mengintrogasi

"bukan"Ira

"kamu suka ?"Galang

"hmmm eng-engga.." Ira

Galang menyeringai. "Kamu suka sama dia?"

"ga "Ira

"Jujur!"Galang dengan nada yang mulai tinggi

"Iya,mungkin" Ira menjawabnya dengan suara yang pelan

"Jauhin" Galang

"Tapi" Ira

"gada tapi tapian" Galang

"ok" Ira

"oh ya nanti jam 9 abang pergi,Ira dirumah aja.Abang cuma sebentar" Galang

"mau pergi kesana?" Ira mencurigai abangnya akan pergi ketempat tarung ilegal itu

"bukan" Galang singkat

"lalu?" Ira

"mau beresin suatu hal" Galang menyeringai

"maksudnya?" Ira

"hp kamu hari ini abang sita"Galang

"yah bang,jangan hp" Ira

Galang menatap tajam bola mata adiknya

"Maaf"Ira

~**~

Malam hari pukul 21.00....

"Abang pergi"

"hati hati"

Galang pergi meninggalkan Ira

"Abang kira kira kemana ya?"Ira bertanya pada dirinya sendiri

"Laper lagi,pengen mie ama roti enak kali ya?" Ira

"beli ga ya? Tapi kalo beli takut ketauan abang"

"Ga papa kali ya"

"Biarinlah ga papa"

Ira memutuskan untuk pergi ke supermarket didekat sekolahannya, tetapi ketika diperjalanan ia melihat seorang pria sedang memukuli pria lain hingga tidak sanggup untuk berdiri.Pria itu tidak asing baginya.Ia mempersipit matanya dan mempertajam penglihatan nya, berusaha melihat pria tersebut dalam kegelapan dengan bantuan sinar lampu diatas ke dua pria tersebut.Pria itu menyeringai melihat kebelakang, jelas sekali. Dan Ira tersadar bahwa itu adalah...

"Bang Galang?" Ira berdiri ditengah gang kecil dekat sekolahnya. Dia juga melihat pria lain tersebut adalah Arnold. Ia bingung harus apa. Lebih tepatnya syok. Akhirnya ia memilih untuk kembali pulang.

Sampai dirumah ia sadar, ia menangis akan sifat kaka nya.Dia benar benar tidak paham dengan tingkah abangnya itu. Namun ketika Galang sampai dirumah..

"kenapa?" Ira bertanya sambil menangis menatap abangnya

"Ga usah lebai,dia buat adik abang senyum-senyum sendiri kaya orang gila" Galang kemudian menyeringai seakan akan dia puas dengan apa yang dilakukannya

"Cuma abang patahin tangan sama kaki nya.Di gips juga sembuh" Galang dengan nada santai

"Gimana?" Galang mendekati adiknya, membisikkan kalimat tersebut di telinga Ira. Ira yang mendengar pertanyaan itu seakan mematung.

"Ma-maaf Ira yang salah,maafin Ira bang Galang" Ira kemudian memeluk abangnya sambil menangis. Ira paham dia  salah seharusnya ia tidak menaruh perasaan kepada siapapun. Jika saja dia tidak begitu. Mungkin abangnya tidak akan melakukan itu. Sementara Galang hanya memasang ekspresi bingung.

"kamu beneran ga inget?" Galang melihat adiknya yang masih sibuk menangis,kemudian dia mengecup kening sang adik.

'apa mungkin...' batin Galang

FLASHBACK OFF

~**~

GALARA ✓✓ [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang