Part 13

1.1K 55 1
                                    

"ra, abang pergi sebentar, jangan kemana mana" Galang

"Ira mau ikut sebentar aja, bosen" Ira

"ga"

"sebentar aja 1 menit deh"Ira

"gak, sekali abang bilang ga ya ga. Paham?!" Tegas Galang

"paham" Ira menjawab dengan pelan

"ira bosen" Ira memberanikan melontarkan kata kata tersebut, Galang mendengus napas kesal, berbalik mengahadap Ira

"isiin pulsa ira bole ya? " Ira

"Oke, tapi jangan kemana mana" Galang

"hmm, abang mau kemana?" Ira

"tempat biasa" Galang

"ga jadi, Ira mau ikut" Ira

" Ira ga bakal biarin abang kesana lagi" Ira

"iraaa"  geram Galang, kemudian mendekati Ira, menyentuh tangan Ira dengan cepat, dan dengan cekatan Galang mendorong adiknya kekursi sebelahnya kemudian mengikat lengan mungil adiknya.

" Ira ga mau tau, abang ga boleh kesana!" Ira

" bawel" selesai mengikat adiknya, Galang mengambil lakban, mengisolasi mulut adiknya

" kamu ga tau apa apa, jangan coba coba ngelarang abang apalagi ngelanggar atau bantah perintah abang, paham?" Tegas Galang

~Galang pergi

~**~

'sial, harusnya tadi langsung aja ikutin' batin Ira, memberontak berusaha melepas ikatan

' caranya keluar gimana? lepas kek ish ni iketan' Ira berusaha keluar dari tempat entah berantah ini

'akhirnya iketannya lepas'

'hp?! huuft, ada di kantong'

'gimana cara nya keluar darisini?'

'oh ya kemarin, bang Galang pergi kedepan terus, terus apa ya? ya udahla jalan dulu'

Ira berjalan menyusuri ruangan tidak berpintu, menurutnya. Dia menyusuri ruangan yang semakin lama semakin gelap, untungnya ia membawa ponsel. Jadii, bisa mempermudahnya sedikit.

'ribet banget si ni, nyari pintu aja susah' ira sambil mengarahkan senter  hp nya. Tetap saja tidak ada pintu atau apapun selain jendela tinggi.

'ruangan nya berhenti disini, ga ada jalan lagi. apasi ni' batin ira

'jendelaa, hmm, apa jangan jangan...

jendela itu pintunya?' ira

'sekarang cuma ada satu cara'

'keluar lewat jendela'

~**~

GALARA ✓✓ [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang