Assalamu'alaikum!!
Arisha update!
Maaf ya, akhir-akhir ini jarang up, soalnya author nya lagi banyak tugas, jadi gak sempet ngetik, ehehe...malah curhat ya?🙈
Okey itu aja yang ingin author sampaikan.☺
Happy reading!
Jangan lupa vote and comment!😉_____________
"Mendapatkan kejutan dari orang-orang yang tulus menyayangi kita itu jauh lebih indah. walaupun sederhana, namun, akan sangat berkesan. Dibandingkan, mendapatkan sebuah hadiah mewah, namun, hanya sebatas rasa sok peduli."
~Arisha~
🌠🌠'Siapa?'
Ima pun langsung membalasnya.
Arishasha_
Ini siapa ya?
✅
Yahh of lagi, yaudah gue samperin aja kalo gitu.
Ima berjalan kearah parkiran sekolahnya. Sembari sesekali menengok kekanan dan kekiri.
'Kok sepi sih? Tumben amat,' ima menghentikan langkahnya. Lalu menepuk jidatnya. 'Oiya, sekarang kan kumpul osis!'
Ima segera memutar arahnya yang sebelumnya, ingin segera pulang. Berubah menjadi segera keruang osis.
Namun, saat hendak berlari seketika tangannya dicekal seorang cowok.
"Mau kemana?"
Ima langsung menoleh, "eh, ehm, mau keruang osis kak."
"Ngapain?"
"Ha? Ehm, bukannya sekarang pengumuman keterima atau enggaknya menjadi pengurus osis ya kak?" Ima mulai ragu dengan pernyataannya sendiri. Apalagi kakak kelasnya itu yang tak lain adalah tiza hanya diam sembari mengerutkan dahi.
Selang beberapa menit, mereka berdua hanya saling diam dengan tiza yang terus menatap ima, dan ima yang menunduk malu karena merasa dirinya terus ditatap.
'Akh, gue dah gak tahan! Kak tiza ngapain sihh, natap gue terus?! Gimana kalo wajah gue sampek blushing! Kan malu!! Ish, gak peka banget sih?!' Batin ima berteriak.
Ima mengangkat wajah nya pelan-pelan, dan menatap tiza, kemudian, saat akan mulai berbicara, tiza langsung menarik tangan ima, membuat ima kaget dan hampir terjatuh.
"Kak!" Teriak ima kaget.
"Maaf, yuk pulang!" Ucap tiza tanpa menoleh sedikitpun ke ima, namun masih dengan tangan yang menggenggam tangan ima.
"Kok pulang? Kan seka--"
"Kamu udah tau kan, kalo kamu udah diterima jadi anggota osis? Yaudah pulang aja, aku udah izin juga." Potong tiza cepat.
"Tapi, kan--"
"Gak profesional? Ini keadaannya lebih penting dari pada itu semua!" Lagi-lagi tiza memotong ucapan ima.
"Penting apa maksudnya?" Ima sedikit berlari agar langkahnya sama dengan langkah lebar tiza.
"Kakak kamu masuk rumah sakit, udah cepet masuk!" Tiza membukakan pintu mobil untuk ima.
KAMU SEDANG MEMBACA
Arisha
JugendliteraturTentang kisah seorang gadis di SMA. Namanya ARISHA SHAIMA. Seorang gadis cantik, cerdas, berkulit putih, mata lentik, pipi chubby, dengan lesung pipi nya yang terlihat ketika tersenyum. Ima atau Arisha adalah siswa baru di SMA-nya. Walaupun masih ba...