Part- 17 {Sisi Lain Tiza}

37 22 14
                                    

Haii!!
Assalamu'alaikum👋
Arisha up nih, jangan lupa vote and comment ya!😁

Happy Reading!

Happy New Year!🎉

___________________

"Berusaha untuk menutupi kecewa dan terlihat baik-baik aja itu gak mudah! Dari luar memang terlihat bahagia-bahagia aja. Tapi, tahukah bahwa itu cukup menyakitkan, demi melihat orang lain tersenyum, terkadang kita bisa melupakan perasaan sendiri yang sebenarnya jauh dari kata baik-baik saja."

~Arisha~
🌠🌠

Alzam mengejar tiza yang ternyata pergi ke perpustakaan.

Alzam pun lantas mendekati tiza yang terlihat membaca namun dengan tatapan kosong, lebih tepatnya melamun.

"Lo kenapa kak?"

"Eh al, lo ngapain disini?" Tanya tiza balik.

"Gue ngikuti kakak kelas gue yang sedang galau aja," balas alzam santai.

"Lo nyindir gue?"

"Jadi kak tiza sekarang galau?" Alzam menaik turunkan alisnya.

"Gak, udahlah kalo gitu gue ke kelas aja." Tiza lantas berdiri.

"Ehh, ngambek nih ye critanya, kayak cewek aja. Hahahaha," alzam tertawa cukup keras hingga membuat semua orang menatap mereka tajam.

"Eh, maaf temen-temen ya," ucap alzam sembari menangkupkan kedua tangannya. Bener-bener gak ada jaim-jaimnya walaupun sudah jadi ketua osis.

Lalu alzam pun segera keluar dari perpus bersama tiza.

"Eh kak. Lo, mau tau gak cara ngilangin galau?" Tanya alzam.

Tiza hanya menoleh sembari menaikkan alisnya sebelah. Alzam lantas tersenyum tipis kemudian lantas memberikan kertas kecil ke tiza. Setelah tiza menerimanya alzam langsung lari kedalam kelasnya.

Tiza yang ingin tahu lantas membuka nya. Dan seketika matanya membulat. 'Ini serius?'

Tanpa aba-aba tiza langsung masuk kekelas alzam.

Tiza mendekati alzam yang sekarang duduk dibangkunya.

"Lo serius?"

Alzam lantas mengangguk yakin, "beberapa hari yang lalu gue ketemu dia, trus kita ngobrol sedikit dan terakhir saat dia mau pamit, dia titip itu buat kakak dan katanya besok mau pindah sekolah kesini."

Tiza lantas tersenyum, lalu menepuk pundak alzam. "Makasih surat dan infonya al,"

"Sama-sama kak,"

***

"Setelah ini kamu rencana mau kemana ima?"

"Ehm, gak tau pasti sih kak, tapi ada tugas matematika tadi, jadi mungkin belajar."

Saat ini ghibran dan ima sedang berjalan bersama menuju parkiran sekolah untuk bergegas pulang.

"Mau aku bantu?"

"Emang gak ngrepotin kakak?"

Ghibran seketika langsung tertawa, yah biasa humornya sedikit rendah jika sedang bersama ima. Jadi jangan heran kalo ghibran tertawa walau gak lucu.

ArishaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang