Part-9 {Nonton}

53 35 1
                                    

"Jika kamu tau, ini bukanlah pertama kalinya, aku menonton bersama seorang cewek. Namun, mengapa saat bersamamu terasa berbeda?"

~Irtiza~
🌠🌠

Tiza menarik tangan ima sampai depan loket. Sembari menunggu antrian tiza menatap ima.

"Mau nonton apa?"

Ima melihat sebentar ke arah sebuah gambar yang berada di dinding. Lalu menunjuk salah satunya.

Tiza menganguk,"oke."

"Nih, kak," Ima memberikan selembar uang kepada tiza.

Tiza mengernyit, "buat?"

"Beli tiket lah," ima masih mengulurkan tangannya.

Tiza menggelengkan kepalanya, "gak perlu,"

"Lah kak, tapi kan yang ngajak tadi aku," ima masih bersikeras memberikan uangnya.

"Gak perlu isha, udah kamu tunggu disitu aja," tiza menunjuk salah satu kursi yang berada tak jauh dari loket.

"Kak," ima masih diam sembari terus menatap tiza. Sampai akhirnya menghela nafas.

"Yaudah, kalo gitu biar adil, kamu beli cemilan dan minuman, biar aku yang beli tiketnya."

Ima akhirnya mengangguk, yah setidaknya ima juga mengeluarkan uang. Jadi, nantinya ima tidak akan terlalu merasa bersalah sebab tiza yang banyak mengeluarkan uang.

Ima kemudian melangkahkan kakinya menuju sebuah toko yang menjual beberapa cemilan.

***

"Kak tiza, bukan?" Yasna menepuk sebuah pundak yang berada di depannya.

Ya, sekarang yasna juga berniat nonton bersama sang pacar, itung-itung nge-date untuk pertama kalinya, setelah mereka resmi berpacaran kemarin.

Tiza yang merasa dipanggil pun menoleh,"iya, eh yasna ya?" Tanya tiza tidak terlalu yakin.

"Iya kak," yasna tersenyum. "Kak tiza mau nonton ya, sama siapa kak?" Tanya yasna sembari melirik 2 tiket yang di pegang tiza.

"Eh iya, sama---" tiza menghentikan ucapannya sejenak, bingung.

Masa mau bilang sama adek temannya kakak kan kayak gimana gitu, tiza menggeleng sekilas, membuat yasna mengernyit. "Sama siapa kak?" Ulang yasna lagi.

"Kamu sendiri, juga mau nonton ya?" Tanya tiza berusaha mengalihkan topik.

Yasna mengangguk, "kak tiza belum jawab pertanyaanku lo?" Yasna melipat kedua tangannya didepan.

"Emm, sama---"

"Dek!" Panggil seseorang sembari berjalan dengan cepat kearah mereka, atau lebih tepatnya kearah yasna.

Yasna yang merasa terpanggilpun menoleh, sedangkan tiza bernafas sedikit lega.

"Udah dapat nih, yuk masuk, 20 menit lagi dimulai film nya," ujar cowok itu, yang tak lain adalah firza.

Yasna mengangguk, kemudian beralih menatap tiza. "Duluan ya kak," pamit yasna melupakan pertanyaannya yang belum dijawab tiza.

Tiza lantas mengangguk, kemudian yasna dan firza pun meninggalkannya.

"Siapa?" Tanya firza yang masih terdengar ditelinga tiza.

ArishaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang