Setelah menitip baju olahraga Jisung pada Yuna, Yeji kembali ke sekolahnya.
Saat Yeji ingin kembali dari gedung SMP, dia tidak Sengaja melihat seorang gadis yang tampak tidak asing didepan gerbang gedung SMP.
"SIYEON ?!" ujar Yeji sedikit keras.
Tiba-tiba gadis itu menoleh ke arah Yeji, namun dengan gesit Yeji langsung berbalik dan berjalan agak cepat ke arah sekolahnya.
Gadis itu terlihat tidak terlalu peduli dan kembali melanjutkan kegiatannya.
"Anjerr, kenapa gue harus liat dia lagi sih!" melihat Yeji kesal sambil tetap berjalan cepat tanpa memperhatikan jalan.
Tiba-tiba Yeji menabrak seseorang dan tidak sengaja menjatuhkan jam tangan orang itu.
"Eh maaf" ujar Yeji menunduk dan boleh mengambil jam tangan orang itu, namun saat Yeji baru saja ingin memberi jam tangan itu, tangannya langsung ditarik dan mulutnya langsung ditutup. Lalu seorang pemuda lain datang dan membantu orang itu menarik Yeji kearah belakang gedung sekolah.
Felix yang saat itu ingin masuk ke dalam sekolah tidak sengaja melihat Yeji diculik. Tentu saja Felix langsung mengejar mereka.
Krrriiingg ...... Krrriingg .......
Bel berbunyi menandakan jam pelajaran pertama akan dimulai.
Namun, Felix tidak peduli dan tetap mengejar orang-orang yang menculik Yeji tadi.
Felix sampai dibelakang sekolah, namun tidak menemukan mereka. Felix tetap berkeliling mencari Yeji, dan akhirnya menemukan tas Yeji yang tergeletak di depan sebuah gedung yang juga berada di area sekolah, tempat itu adalah gedung kelas yang sudah lama tidak terpakai, gedung itu berada tepat dibelakang Perpustakaan sekolah.
Felix yakin Yeji pasti ada di dalam gedung itu, namun saat ia masuk ke dalam gedung itu, tiba-tiba dia mendengar suara teriakan dari arah yang berbeda, membuat Felix sedikit kebingungan, dia ingin menghampiri asal suara tadi, namun dia tidak yakin itu suara Yeji , karna kadang jika perempuan berteriak, suara mereka cenderung terdengar mirip.
Akhirnya Felix memilih untuk mengikuti asal suara itu, yang berasal dari belakang gedung SMP.
"Berhasil"
Ujar seseorang dari dalam gedung tua bertingkat dua tadi. Ternyata dia mengecoh Felix dengan membuat seorang gadis berteriak dari arah lain, agar Felix kehilangan jejak.
Yeji berada dalam gedung itu, ia diikat dikursi dan mulutnya dengan sebuah sapu tangan, Yeji tampak memberontak dengan sekuat tenaganya, namun sia-sia. Pemuda yang menculik Yeji itu hanya tertawa sinis melihat Yeji yang berusaha menyelamatkan diri.
Pemuda itu membuka sapu tangan yang daritadi menutupi mulut Yeji.
"Siapa lu?! kenapa lu nyulik gue??!! gue ada salah apa sama lu?!" ujar Yeji marah.
Pemuda itu hanya tersenyum sinis kemudian membungkuk dan menjajarkan wajahnya dengan wajah Yeji.
"Menurut lo gue siapa ?!" ujar Pemuda itu memegang dagu Yeji dan mengarahkannya sedikit keatas. Yeji memberontak dengan sangat keras membuat pemuda itu kesal.
"LEPASIN GUE!!" teriak Yeji dan tetap memberontak.
"Lu jangan bikin gue marah ya, berani lo berontak lagi ... gue ga segan-segan nyakitin lo" ujar Pemuda itu.
Yeji tidak menghiraukan ucapan pemuda itu dan tetap memberontak membuat pemuda itu semakin kesal, dan akhirnya mengeluarkan sebuah benda tajam dari saku celananya.
"Lu gak mau diem? !!" Ancam pemuda itu mengarahkan sebuah pisau ke wajah Yeji, membuat Yeji sedikit takut dan berhenti memberontak. Bagaimanapun dia masih ingin hidup lebih lama lagi.
YOU ARE READING
ꜰᴜᴛᴜʀᴇ ᴏʀ ᴘᴀꜱᴛ [𝐉𝐞𝐧𝐤𝐲𝐮𝐧𝐠] {𝐟𝐭. 𝟎𝟎𝐋}
Fanfiction"Gue Suka sama lo" Nakyung tiba-tiba menghentikkan langkahnya, dan mendongak kearah Jeno. "Gue suka sama lo kyung" Jeno menatap wajah Nakyung. Nakyung kembali melihat kearah jalan dan meneruskan jalannya. "Gue juga" Lirih Nakyung pelan, sangat pelan...