(16).Rumah Nakyung

40 5 0
                                    

"Ah, enak banget rebahan kayak gini" Ujar Nakyung sambil berbaring puas di atas kasurnya.

"Tapi gaada papa, bosen deh sendirian!" Gumam Nakyung.

Nakyung mengambil ponselnya dari dalam tas nya.

Membuka kontak dan mencari-cari nama kontak seseorang.

"Halo?" Seru orang dari sebrang telponnya.

"Jun, lu sibuk gak?" Tanya Nakyung sambil duduk diatas kasur.

"Hmm...emang kenapa?" Tanya Renjun.

"Emm...a-anu, bisa dateng ke rumah gak?" Tanya Nakyung sedikit gugup.

"Papa lu lagi gaada dirumah?" Tanya Renjun.

"Iya, hehe...bisa gak?" Tanya Nakyung lagi.

"Kyung...kyung, makanya cari pacar biar ada yang nemenin" Ledek Renjun.

"Aku kan udah pu-"

"Udah apa?" Tanya Renjun bingung.

"E-eh, gak maksud gue...udah makan tadi" Ujar Nakyung asal.

"Tapi kan gue gak nanya" Ujar Renjun.

"AHH! Udahlah kalo mau dateng, dateng! kalo gak, gausah!" Ujar Nakyung langsung memutus panggilan sepihak, mendengus kasar lalu kembali berbaring di kasur empuknya tadi.

Entah kenapa Nakyung selalu mengingat bahwa dia masih pacar Renjun, itu sangat membuatnya frustasi. Ya, anak ini memang belum bisa move-on dari mantannya itu.

Tak lama kemudian Bunyi motor terdengar masuk ke halaman rumah Nakyung, membuat Nakyung langsung bangkit dari kegiatan rebahannya itu.

Nakyung mengintip dari jendela. Ia langsung terkejut melihat Renjun yang baru saja turun dari motornya, dia tidak menyangka bahwa Renjun benar-benar akan datang.

Nakyung langsung turun dari kamarnya yang berada di tingkat dua. Berlari ke arah pintu utama dan membukanya.

"Gercep amat neng" Ujar Renjun terkejut melihat Nakyung yang tiba-tiba sudah berada diteras.

Nakyung hanya terkekeh kecil.

"Btw itu apa?" Tanya Nakyung yang melihat sebuah kantong plastik di tangan Renjun.

"Bakso, gue tau kalo gue kesini lu selalu minta bakso" ujar Renjun sambil menyerahkan bakso itu pada Nakyung.

Nakyung tersenyum cerah sambil mengambil bakso tersebut dan masuk ke dalam rumahnya, diikuti Renjun.

"Kyung, lo gaada niatan buat nyari pacar?" Tanya Renjun saat mereka sudah berada didalam ruang tengah, Nakyung duduk diatas karpet sambil menonton televisi, sementara Renjun duduk diatas sofa dan sibuk dengan ponselnya.

Wajah Nakyung yang tadi sangat ceria kembali murung.

Nakyung tidak menjawab pertanyaan Renjun, dia tetap melanjutkan kegiatannya.

"Kyung, lu gak ngerasa aneh kalo setiap hari gue harus nemenin lo?" Tanya Renjun lagi.

"Kenapa aneh?" Tanya Nakyung bingung sambil berbalik kearah Renjun.

Renjun menghela napasnya sebentar.

"Lu tau kan kalo kita gak pacaran lagi?" Ujar Renjun membuat Nakyung semakin merasa tersinggung.

Nakyung merasa sesak, dia sadar bahwa selama ini dia egois, dia yang mengkhianati Renjun, dia yang membuat Renjun menderita, dan dia juga yang membuat Renjun menjaganya dan menanggung semua beban hidupnya.

"Maaf" ujar Nakyung tersenyum paksa lalu langsung berbalik, menahan air matanya.


Tiba-tiba bell rumah itu berbunyi....

ꜰᴜᴛᴜʀᴇ ᴏʀ ᴘᴀꜱᴛ [𝐉𝐞𝐧𝐤𝐲𝐮𝐧𝐠] {𝐟𝐭. 𝟎𝟎𝐋}Where stories live. Discover now