19. Camping

379 157 47
                                    


Nathan yang merasa Tidak ada pergerakan menggeliat, perlahan matanya terbuka dan mengerjabkan matanya. Pandangan pertama yang ia lihat adalah wajah damai Anin yang masih tertidur dengan pulas.
Tidak berapa lama Nathan bangun dari tidurnya tiba tiba bis yang mereka tumpangi berhenti.

Guru yang berada di bis berteriak membangunkan para siswa yang masih enggan membuka matanya.

"Anak anak ayo bangun , kita sudah sampai" teriak guru tersebut
Semua siswa menggeliat dari tidurnya.

"Engghhh"

Nathan yang sudah bangun sejak bis berhenti berniat membangunkan Anin. Ia menepuk pelan pipi Anin.

"Woy kebo bangun ,udah sampai nih" ucap Nathan

Anin yang masih tertidur pun membuka matanya perlahan.

"Gue ketiduran ya" tanya Anin

"Ya iyalah pake nanya lagi" balas Nathan

"Dih biasa aja dong kok ngegas" balas Anin tak terima.

Nathan yang masih sedikit mengantuk memilih pergi meninggalkan Anin keluar bis ia malas berdebat dengan Anin pasti tidak ada ujungnya batinnya.

"Ishh dasar Nathan nyebelin" teriak Anin kesal sambil menghentak hentakkan kakinya kesal.

"Eh nin jangan teriak-teriak Napa, suara Lo kek toa masjid noh" ejek Adit yang sudah berdiri di samping Anin

"Lo berani Sama gue" teriak Anin yang sedang marah

"Dit Lo jangan bikin Anin tambah marah deh" ucap dinda

"Iya nih Lo sama aja bangunin singa tidur wkwk" balas keisya .

Riyan yang melihat Anin marah bergidik ngeri pasalnya , baru kali ini Riyan melihat Anin marah.

"Yuk nin turun, yang lain udah pada turun" ajak Dinda

Anin dan kedua sahabatnya pun turun dari bis, mereka menurunkan barang bawaan mereka yang cukup berat.

"Bos nih tas Lo, berat banget elah" ucap Riyan yang ingin melemparkan tasnya ke arah Nathan

"Nitip" Teriak Nathan lalu pergi meninggalkan Riyan yang sedang kesal.

"Astaghfirullah dasar bos gak ada akhlak, berat dah gue bawa dua tas" balas Riyan

"Mampus" tawa Arkan yang berada di samping Riyan

"Salah apa dedek Riyan ini" ucap Riyan yang mukanya di manja manjakan, yang membuat Arkan jijik melihatnya.

"Nin hati hati" ucap Dinda sambil mencoba membantu Anin menurunkan barang bawaan mereka.

Nathan yang melihat Anin kesusahan , segera ia mendekati Anin .

"Ngapain Lo kesini lagi" tanya keisya

"Barang Lo biar gue yang bawa" ucap Nathan kepada Anin

"Gausah" balas Anin yang masih kesal .

Anin yang sudah berhasil mengambil barangnya sedikit kesusahan karena barang yang Anin bawa lumayan berat.

"Udah sini biar gue yang bawa" ucap Nathan mengambil tas yang Anin bawa

"Terus Lo bawa tas 2 gitu?" Tanya Anin

"Gak, barang gue udah di bawa sama Riyan" balas Nathan

"Bos tas Lo berat banget njir" teriak Riyan yang terlihat kelelahan, Nathan yang melihat Riyan merasa bodoamat .

Mereka pun berjalan menuju tempat pendirian tenda. Setelah sampai mereka langsung mendirikan tenda masing masing , tenda Anin bersebelahan dengan tenda Nathan pastinya.

My ice badboy (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang