25. Teror

291 137 37
                                    

Sudah 1 bulan lebih rara tinggal di rumah Anin , Rara yang bersekolah satu sekolah dengan Anin pun sudah mendapatkan banyak teman. Sekarang Anin dan Rara sedang bercerita di dalam kamar Anin mereka menceritakan kisah mereka satu sama lain.

"Gimana sekolahnya seru gak?" Tanya Anin

"Seru banget, gue langsung dapat temen semuanya baik kok" balas Rara senang

"Iya deh semoga betah ya" ucap Anin yang di angguki oleh Rara

"Tapi Lo belum cerita deh sama gue kenapa Lo tiba tiba pindah sekolah ke sini?" Tanya Anin kepo

"Sebenernya gue mau cerita tapiii..."

"Udah gapapa cerita aja kali" balas Anin memotong ucapan rara

"Sebenarnya disana gue sering di teror" ucap rara

"Apa? Diterooo" belum sempat Anin menyelesaikan bicaranya , mulut Anin di bekap oleh tangan rara

"Hust jangan keras keras, nanti nyokap Lo denger" ucap Rara

"Eh iya sorry refleks" balas Anin watados

"Kok bisa di teror sih, emang Lo punya musuh?" Tanya Anin

"Gue juga gak tau, makannya gue pindah ke sini" balas Rara

"Loh berarti orang tua Lo disana sekarang masih di teror dong, wah jahat banget Lo jadi anak ninggalin orang tua Lo" cerocos Anin

"Ish enggak, semenjak gue pindah kesini peneror itu udah nggak neror lagi" balas Anin

"Syukur deh, yaudah sekarang lo tenang ya" ucap Anin

"Iya makasih yaa, yaudah gue ke kamar dulu" ucap rara, di balas anggukan oleh Anin.

Setelah Rara kembali ke kamarnya Anin bersiap siap untuk tidur , ia mematikan lampu dan menggantinya dengan lampu tidur, saat ingin terpejam tiba tiba.....

Pyarrrrr

Suara kaca jendela kamar Anin pecah , Anin yang sudah ingin terpejam terpelonjat kaget , dengan berani ia mendekati jendela dan melihat sosok yang wajahnya memakai topeng. Anin yang melihat itu langsung berteriak histeris.

"Mamaaaa, papaaa, abangggg" teriak Anin

Sementara mereka sudah berkumpul, karena mendengar suara pecahan kaca itu. mereka mendengar suara Anin berteriak langsung menuju lantai atas menghampiri Anin khawatir. Saat sampai mereka tercengang melihat serpihan kaca sudah bertebaran dimana-mana.

"Sayang kamu gak papa" ucap mama anin sambil memeluk Anin

"Ma Anin takut" ucap Anin sambil menangis

"Udah gapapa sayang kan udah ada mama disini" lanjut mama Anin

"Lo liat siapa yang lakuin ini?" Tanya keynan

"Iya , tapi Anin gak liat muka nya, soalnya dia pake topeng" ucap Anin gemetar

"Apa orang itu yang neror Rara" batin Anin bertanya tanya.

Papa Anin yang sedang melihat-lihat serpihan kaca melihat ada kertas yang tergulung dengan batu. Papa Anin langsung membuka gulungan kertas tersebut.

"Jauhi Nathan"

Tulisan itu yang pertama kali di lihat papa Anin saat membuka gulungan kertas tersebut. Keynan yang dari tadi memperhatikan papanya langsung mendekat untuk melihatnya.

"Lo punya musuh?" Tanya keynan , sementara Anin yang di tanya menggelengkan kepalanya.

"Udah , besok papa lapor polisi" ucap papa nya

My ice badboy (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang