Part 19. Good Bye

5 1 0
                                    

Ditengah perjalanan, tiba tiba Lee menengok kesebelah kanan.

"Ehh Sar Sar, itu bukannya Eza ya?"Tanyanya sambil menunjuk dimana Eza berada. Sarah melihat ke arah yang ditunjuk tersebut.

"Lah iyaa bener."jawabnya.

"Sama siapa tuh? Eh cewe. Yeojachingu?"

Plak

"Aduhh."

"Yeojachingu matamu."Jawab Sarah sedikit ngegas sambil memukul Lee.

"Lah ngapa sewot? Cembokur?"Tanyanya.

"Kaga."Jawab nya sambil memperhatikan gerak gerik disana.

"Halah bohong."

"Ah udahlah buruan pulang."

Tanpa berhenti, Sarah dan Lee meneruskan perjalannanya.

Lala?batin Sarah.

---

"Sayang."Panggil mama dari bawah.

Tenang! Masih mama bukan yang lain, wkwk.

"Temen kamu udah ada dibawah semua tuh."

"Iyaa mah, cek cek lagi takut ada yang ketinggal."Jawab Sarah.

"Jangan lama lama."

Setelah selesai, Sarah turun menuju ruang tamu. Sampai dibawah disambut oleh seseorang.

"Annyeonghaseyo."Ucap Gilang sambil membungkukkan badannya meniru bagaimana seperti di drakor.

"Annyeong."Jawab Sarah membalas apa yang Gilang lakukan. Yang lain hanya tertawa melihat tingkah keduanya.

"Udah?"Tanya Papa. Sarah mengangguk.

"Ayo berangkat."Komando Farel.

Semua keluar menuju mobil, segera pergi menuju bandara.

Terlihat yang hadir sekarang adalah geng Sarah kecuali Bella, mama, papa, orang tua Lee.

Eza kemana? Mungkin ada urusan, lupa, atau tidak tahu. Yang jelas Sarah memang belum memberitahukannya kapan pergi, tapi orang tua nya pasti memberitahunya.

Sedangkan orang tua Eza ada acara, jadi tidak bisa ikut mengantar Sarah.

Sarah dan Sheila se mobil dengan keluarga Sarah, Sisanya di mobil satunya lagi, total 2 mobil.

Diperjalanan, kedua mobil tersebut diisi dengan obrolan, beda nya di mobil sebelah  lebih ramai karena Gilang.

"Sar, Eza ga ikut?"Tanya Sheila yang duduk disebelahnya. Sarah ditengah antara Eza dan Sheila.

"Ngga kayaknya."

"Kenapa?"

"Ga tau."

"Emang ga kamu kasih tau?"Tanya Mama.

"Engga, tapi bisa aja di kasih tau sama mama."Mama hanya mengangguk membalasnya.

Obrolan terus mengalir mengikuti arus topik pembicaraan. Sampai tidak terasa sudah sampai di bandara.

Lama menunggu sekitar 30 menit. Sarah berdiri, siap masuk ke pesawat.

"Mah, Sarah berangkat yaa. Jangan sedih, masih ada bang Farel sama papa dirumah."Ucap Sarah sambil memeluk mama.

"Iyaa, kamu jaga diri disana, sering sering kabarin mama yaa."Mama menangis dipelukan Sarah, dirinya pun ikut menangis.

"Kok nangis? Jangan nangis, kan udah kemarin nangis nya, masa nangis lagi."Sarah mengusap punggung mama nya. Yang lain hanya diam memperhatikan.

BANGTAN LOVERS.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang