Part 16. Tidak Sengaja

10 1 0
                                    

Sabtu 16.25

Seminggu full ini Sarah habiskan dengan belajar bersama teman-temannya. Kini ia sedang belajar dikamarnya, tidak lupa sambil mendengarkan lagu BTS untuk menambah semangat.

Tok!
Tok!
Tok!

"Sarah."Panggil seseorang. Namun orang yang dipanggil tidak menyahut, tidak terdengar karena suara musik dikamarnya.

Tok!
Tok!
Tok!

"Sarah."Panggil nya lagi.

Tok!
Tok!
Tok!

"Sarah."

"Sar."Lagi dan lagi, masih tidak ada jawaban dari dalam kamar. Ya ampun ni bocah budeg apa gimana, batin nya kesal.

Brak!
Brak!
Brak!

"SARAHHHHH!!"Teriaknya dengan kesal.

Sarah terlonjak kaget, langsung mematikan lagu yg diputar dan segera membukakan pintu, meskipun sebenarnya pintu tidak dikunci.

Cklek!

"Kenapa si? biasa aja kan bisa, ga usah teriak-teriak."ucapnya setelah membuka kan pintu dan terlihat sosok abang nya Farel dengan muka kesal.

"Biasa aja ndasmu. Gua udah ada se jam an kali manggil lu dari tadi, yeeee."Omelnya sebari menoyor kepala Sarah pelan. Sarah mendengus, se jam matamu mana tahan dia, pikirnya.

"Masuk aja ga dikunci kok."ucapnya santai. Hadeh ni bocah, batin Farel.

"Kalo lu lagi ganti baju gimana?"tanya Farel.

"Bener juga hehe."jawab Sarah cengengesan.

"Udahlah buru turun makan, belum makan kan?"tanya nya lagi sambil mengusap kepala Sarah yang tadi ia toyor. Sarah menjawab dengan gelengan kepala.

"Abang duluan aja, Sarah beresin buku dulu bentar."Farel hanya mengangguk lalu turun kebawah untuk makan.

_

Hanya perlu beberapa menit, Sarah pun turun untuk makan.

Terlihat ada 4 orang disana, Ha? 4 orang? Iyaa, ada Eza disana. Sarah duduk dikursi dekat Farel.

"Lah dari kapan disini?"tanya Sarah penasaran karena tidak mendengar keberadaannya.

"Dari sebelum bang Farel teriak-teriak."Jawabnya menyindir. Sarah hanya menjawab dengan cengiran nya, malu. Lalu mengambil lauk dan nasinya.

"Makanya jangan keras-keras kalo nyetel musik."Sahut Mama.

"Kan biar semangat ma."

"Volumenya kecilin dong, biar kalo ada yang manggil sekali kedengeran."timpal Papa bercanda. Fyi, Papa sudah pulang dari tokonya.

"Iyaaa ih Papa ngeselin."Sarah cemberut.

"Udah-udah makan dulu."final Papa sebari tertawa kecil.

_

Setelah makan Sarah kembali ke kamar untuk mandi. Lalu ke kamar abangnya untuk bergabung.

Cklek!

"Ngapain?"mendengar pintu dibuka, Farel menoleh sebentar lalu fokus kembali bermain PS.

"Nonton aja."Sarah menonton Farel dan Eza bermain PS. Menarik, seperti mudah membuat Sarah ingin coba bermain.

"Pengen coba main dong."pinta Sarah.

"Nih."Eza memberikan stik PS nya ke Sarah.

"Naik mobil sini."Ucap Farel.

"Gimana ni ngarahinnya?"Tanya Sarah bingung harus menekan tombol yang mana.

"Pake analog Sar, yang bentuknya bulet itu."Jawab Eza sambil menunjuk.

"Oh oke-oke."

"Kita bakal perang ni sama yang ungu, bisa ga lu?"Tanya Farel. Sarah hanya diam saja, toh dia sedang coba-coba.

Kalian bisa tebak kan mereka lagi main game apa?wkwk-author

"Nanti sama gua diarahin bang."Jawab Eza.

"Oke-oke."

"Turun, sneaky-sneaky belakang gua, ikutin gua pokonya."Ucap Farel. Sarah dan Eza hanya diam fokus dengan instruksi Farel.

"Awas tembak ada musuh dibelakang sama sisi."

"Gimana nembak nya woy?"Tanya Sarah panik. Eza lupa mengajari Sarah bagaimana cara menembak.

"Sini-sini."Eza mengajari Sarah dari belakang sambil memegang stik PS berdua seperti sedang memeluk. Sarah masih belum sadar bagaimana posisinya sekarang.

Farel melirik sebentar melihat Sarah yang diajari Eza bermain  lalu fokus kembali, reaksi Farel masih biasa saja dengan posisi mereka berdua, belum sadar juga. Memang kakak-beradik ini sama saja. Huftt.

"Cepet sini naik mobil jangan sampe mati."Sahut Farel.

"Bentar bang susah."Ucap Sarah fokus ke layar. Farel menoleh ke arah mereka berdua. Lah ngapain posisi nya begitu, wah, batin Farel.

"HEH! ngapain lu berdua posisi nya begitu? Eza lu modus ya sama adek gua? Bener-bener ya lu Za, minggir lu."Amuk Farel langsung berdiri. Sarah yang bingung melirik posisinya.

"HEH!"Teriak Sarah. Keduanya segera menjauh setelah melihat posisi.

"Kagak bang, gua ga sengaja bang beneran sumpah."Ucap Eza sambil mengangkat dua jari nya, peace.

"Sarah masuk kamar!"Perintah Farel. Sarah menurut segera masuk ke kamarnya. Aduh jantung guaa, batin Sarah.

Eza kini sedang diurus oleh Farel, entah bagaimana nasibnya, pintu kamarnya pun ditutup.

_

"Dek."Panggil Farel.

Tok!
Tok!
Tok!

"Lampunya mati, udah tidur yaa."gumamnya. Lalu membuka pintu.

Cklek!

Dan benar saja Sarah sudah tertidur, meja belajarnya masih berantakan. Eza merapikan buku yang ada dimeja, setelah selesai ia meletakan susu kotak untuk Sarah besok, dan duduk dipinggir kasur.

"Dasar anak ambis."ucapnya pelan sebari mengusap kepala Sarah lembut.

"Awas aja, kalo Eza macem-macem sama lu, gua pites tangannya."Setelah mengatakan itu, Farel beranjak ke luar meninggalkan kamar Sarah.

***

Maaf isi ceritanya ga semua tentang bangtan hehe. Tapi pasti ada bangtan nya kok, stay tune aja^^

Jangan lupa tinggalin jejak juga

BANGTAN LOVERS.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang