Part 5. Tidak Terduga

58 13 3
                                    

05:45

Minggu, hari yg menyenangkan bagi Sarah untuk bermalas-malasan. seperti sekarang dia masih berada dialam mimpi. Meskipun begitu, Sarah selalu membantu mama nya(Ana) membuat kue untuk pesanan. Menambah biaya kebutuhan.

Sang Papa(Zulfan) memiliki Toko Matrial, Tapi Sarah tidak pernah meminta uang atau apapun. Kalaupun papa memberinya uang, Sarah akan menyimpan nya. Jika dia butuh sesuatu dia tidak akan meminta kepada papa, tapi menggunakan uang simpanan nya. Termasuk koleksi BTS nya.

Cklek

Pintu kamar Sarah terbuka menampilkan sosok kecil lalu berjalan mendekati Sarah.

"Kak Salah."
"Bangun."panggilnya. Namun Sarah tidak bergerak sama sekali.

"Kak Salah."panggilnya lagi sambil mengguncang tangan Sarah pelan dan masih sama.

"Kak bangunn."lagi dan masih tetap sama. Kesal karena Sarah tidak kunjung terbangun, sosok kecil itu menaiki kasur dan melompat-lompat diatasnya sambil berteriak.

"Kak Salah bangunn!!"teriaknya dengan suara cempreng khas miliknya. Dan berhasil, Sarah terbangun dengan wajah kesal karena terganggu.

"Apasih ma?"tanya Sarah setengah sadar.

"Ihh kak Salah ini Sisil bukan bibi Ana!"jawab Sisil sepupu kecil Sarah, berumur 5 tahun. Anak dari adik ibunya Sarah bernama Sila.

Sarah mengerjap, mengucek mata nya lalu melihat sosok kecil bernama Sisil itu.

"Sisil!! kak Sarah kangen banget sama Sisil. Kenapa ga ngabarin mau kesini? Kapan datengnya?"pekik Sarah senang sambil memeluk Sisil. Terkadang ketika liburan Sarah sekeluarga ke bandung mengunjungi Bibi Sila.

"Kejutan hihi."kekeh Sisil. Sarah tersenyum gemas melihat Sisil terkekeh dan melepas pelukan nya.

"Yaudah, Sisil tunggu dibawah kak Sarah mandi dulu. Kalo udah selesai kita main, oke?"Ucap Sarah antusias.

"Oke."balas sisil tersenyun membentuk huruf o menggunakan jarinya(👌). Lalu beranjak keluar dari kamar Sarah.

Skip---

Sisil menunggu diruang tv ditemani Farel menonton film Kartun. Tidak lupa banyak sekali camilan di atas meja. Sedangkan mama Sarah sedang mengobrol diruang tamu dengan bibi Sila.

"Bang Falel, kok kak Salah mandinya lama banget ya?"tanya Sisil bosan. Farel menoleh.

"Paling bentar lagi turun kok Sil, tunggu yaa."Farel mencubit pipi Sisil gemas. Lucu banget sih, jadi pengen punya anak, Ehh! Batin Farel.

"Sisil main yuk, kakak udah siap nih."teriak Sarah sambil menuruni tangga.

"Berisik! Gausah teriak juga kali. Tumben banget lo hari minggu mau keluar, biasanya juga lu mantengin terus noh Si oppak dikamar." Farel nyinyir. Sarah mendengus kesal. Melihat Sarah mendengus Farel segera menutup kedua telinga Sisil dengan tangan nya.

"Bacot banget si lo Bang-sat, Oppa bukan oppak kali! Gapapa lah kali-kali ada Sisil ini."Sisil yang melihat adegan itu tanpa mendengar apapun hanya samar-samar, bingung. Suara sarah terdengar hingga ke ruang tamu.

"Mulut lo yaa, ada anak kecil bego."Farel melepas kedua tangan nya.

"Lo juga wlee."balas Sarah menjulurkan lidahnya.

"Sarah! Mulut Kamu tuh yaa, liat situasi dong ada anak kecil."teriak mama Sarah dari ruang tamu.

"Sarah tuh mah mulutnya."Farel menyeringai. Sarah hanya memutar bola mata malas.

"Bang Farel nya mah ngeselin."balas Sarah tidak mau kalah.

"Farel kamu juga! jangan bikin adek kamu kesel."timpal mamanya.

"Kok Farel sih mah."Farel cemberut. Sarah menjulurkan lidah nya lagi lalu terkekeh.

"Kak Salah ayo, Sisil pegel liat kakak belantem terus sama bang Falel."sahut Sisil yang dari tadi diam memperhatikan Kakak-adik berantem.

"Nah Mending lo main sama Sisil sana, hushuss."Farel mengibas-ngibaskan tangan nya. Sarah menggandeng tangan Sisil dan berjalan keluar.

---

Sampai diluar mereka duduk dikursi depan. Dengan kaki mengayun kedepan dan kebelakang bergantian.

"Kak Salah kita mau main apa?"tanya Sisil. Sarah berpikir sejenak.

"Kita main petak umpet aja yuk sil."tawar Sarah. Sisil yang diajak langsung semangat.

"Ayo."Sisil antusias.

"Sisil jaga."ucap Sarah.

----

Next part guyss kepanjangan^^

BANGTAN LOVERS.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang