Beberapa bulan kemudian.
Malam hari, satu keluarga sedang berkumpul diruang TV, bersantai sesekali mengobrol hal lain.
"Sar?"Tanya papa.
"Iya pah?"saut Sarah. Mendongakkan kepala menatap papa.
"Bentar lagi kan kamu ujian, terus kelulusan, kamu udah ada persiapan mau kuliah dimana?"tanya papa.
"Udah pah, udah Sarah siapin dari jauh hari."
"Sarah pengen kuliah di korea, nanti Sarah ikut beasiswa, aku udah cari program beasiswa di internet sama tanya-tanya ke guru, untuk biaya nya gratis sama nanti ada dikasih uang bulanan nya."jawab Sarah panjang lebar. Anggota keluarga hanya menyimak terdiam.
"Serius kamu nak?"tanya mama khawatir.
"Iyaa ma."
"Begaya benerr lu mau kuliah dikorea, paling lu mau temuin tuh oppa-oppa kan."nyinyir Farel. Sarah menyengir ketahuan.
"Serius nak, kamu mau belajar atau mau temuin oppa-oppa itu?"tanya papa juga.
"Ih serius papa, dua-duanya hehe. Tapi Sarah serius kuliah ga main-main kok."yakin Sarah menatap kedua orang tuanya.
"Sama siapa?"tanya mama, yang memang sudah terlihat raut khawatirnya.
"Sama Bella ma."
"Eza aja kuliah di sini, disini aja biar ada Eza yang jagain."ucap Farel.
"Nah iyaa, Lee juga mau kuliah disini katanya"sahut mama juga menambahkan ucapan farel
"Tuh kan, mending disini aja udah ada 2 prajurit yang bakal jagain lu wkwk."canda Farel sambil menaik turun kan alisnya.
"Ihh abang."Sarah memukul Farel agak keras.
Dug!
Dug!"Aduhh Ma Pa liat nih anak gadisnya main pukul."adu Farel mendrama kesakitan.
"Heyy udah kalian tuh yaa"lerai mama. Sarah dan Farel saling menjulurkan lidahnya mengejek satu sama lain.
"Kalo papa si gapapa, papa dukung kamu, asalkan kamu serius, bisa jaga diri, jaga pergaulannya."tutur papa. Mendengar itu Sarah tersenyum. Lalu tinggal mama dan abang.
"Gua si bodo amat."canda Farel mengalihkan pandangan nya.
"Aaaaa."rengek Sarah dengan tangan yang bersiap memukul Farel lagi. Namun Farel bergegas bertindak siaga.
"Eeeh canda elah ni anak dah."sahut Farel dengan tangan menghadang kalau tangan Sarah bertindak. Orang tua mereka hanya menghela nafas melihat kelakuan anak mereka. Hari-hari ribut terus dah ni bedua, batin keduanya.
"Gua sih boleh aja, asal bawaiin cewe cakep disana buat gua yaa."ucap Farel namun Sarah mengabaikannya.
"Kalo emang kamu serius mau kuliah disana mama izinin, meskipun berat buat ngelepas kamu kuliah disana. tapi jaga kesehatan, jangan sembarangan, hati-hati, harus lapor ke mama setiap saat, kemana-mana usahain jangan sendiri kalo kamu baru disana, harus bisa atur semua keperluan kamu."ucap mama panjang lebar. Mendengarnya pun Sarah langsung bahagia.
"Makasih ma, pa, abang, udah izinin Sarah buat berangkat kuliah ke korea. Sarah janji kuliah bener-bener."ujar Sarah yakin sambil memeluk mama dan papa. Ketiganya mengangguk sebagai jawaban.
"Iyaa sayang. Nanti sesekali mama kalo ada rezekinya main ke sana yaa."Sarah mengangguk senang mendengar perkataan mama.
-
Seminggu sebelum ujian
Sudah 5 jam lamanya Sarah dan teman-teman nya berada diperpustakaan kota, mereka sedang belajar bersama untuk ujian minggu depan. Akhir-akhir ini mereka sering menghabiskan waktu di perpustakaan untuk belajar.
"Guys."Panggil Sarah.
"Hmm."jawab
"Pulang yuk."sahut Sarah
"Mampir dulu dong laper ni."ajak Gilang.
"Mampir kemana lu?"tanya Bella, iseng.
"Tempat makan lah kemana lagi."Jawab Gilang ngegas, lupa dengan posisi yang mana dirinya sedang diperpustakaan. Membuat yang mendengar suaranya menoleh ke sumber suara.
"Iyee yang mana, kalo ngomong tuh yg jelas dong."sahut Bella. Sheila yg peka dengan sekitar segera meminta maaf dengan gerakan tubuh dan tangan.
"Udah-udah, berisik. Malu diliatin orang."lerai Sheila. Keduanya auto melihat ke sekeliling, sebagian sudah tidak melihat tapi masih ada beberapa yg melihat ke arah mereka, keduanya pun hanya mengeluarkan cengiran malu.
_
Mereka berlima segera bergegas keluar dan mampir ditempat makan.
Jadinya mereka makan bakso diangkringan, kini bakso tersebut sedang dibuat oleh penjualnya yang total 5 mangkok.
"Eh Lang lu mau kuliah dimana?"tanya Bella.
"Rencana disini, tapi bokap suruh diluar."jelasnya. Akhirnya terdengar juga suara Langit, fyuhhh:)
"Widihh mix blood mah beda Hahaha."Sahut Gilang.
"Yoi dong broo."timpal Sheila. Dibalas ketawa Gilang. Langit hanya memutar mata malas meladeni.
"Disini aja lah Lang, biar si Gilang ada temen nya."
"Iya nih Lang, biar gua ada temen nya. Sarah sama Bella ke korea, Sheila ke luar negeri, masa gua disini sendiriiii!"tutur Gilang.
"Ck. Liat aja nanti."jawab Langit. Gilang hanya mendengus.
"Eh btw Sar, kok si Eza ga pernah keliatan yaa?kemana ni? Biasanya kan ngintilin lu terus."tanya Sheila.
"Lah kan sekarang dia kuliah Shei, yakali ngintil gua terus, dia juga sibuk."jawab Sarah.
"Tapi ada main kerumah?"tanya Bella.
"Ada lah."mereka hanya mengangguk-angguk paham. Tiba-tiba bakso pesanannya datang
"Ini bakso nyaa dek."tutur penjualnya.
"Makasi bang."
"Eh bang-bang."panggil Gilang. Penjual pun menoleh ke arahnya.
"Iyaa dek?"tanya nya.
"Kasih bonuslah bang baksonya, kan kita pesan 5 mangkok loh, masa ga ada bonusnya."ucap Gilang bercanda. Sheila, Sarah, Bella, Terbelalak.
"Gapapa bang ga usah, dia mah bercanda doang."ucap Sheila. Sarah, Bella mengangguk bersamaan.
"Loh gapapa dek, abang kasih bonus ya hehe."Jawab abang penjualnya berbalik ke gerobak baksonya, mengambil beberapa bakso ke mangkok lalu kembali ke meja mereka.
"Ini dek, dimakan yaa."
"Wahh makasih ya bang."jawab Gilang kegirangan.
"Sama-sama dek."balasnya sebari kembali berbalik.
"Bisa aja luu."Ucap Sarah sambil menyomot satu baksonya.
"Nahkan tadi belaga gapapa ga usah bang becanda, tapi minta. Yeee."Ucap Gilang.
"Pelit lu."Bella mendengus.
"Ambil dah noh satu2."Ucap Gilang. Yang lain pun mengambil bakso bonusan itu. HAHA
***
Haiiii
Maaf lama ga update, akhirnya ini ga tamat² :((
Tapi aku usahain lanjutin sampe tamat stay tune aja yaa
Garing banget ni cerita wkwk
KAMU SEDANG MEMBACA
BANGTAN LOVERS.
AcakKisah seorang fangirl yang tergila gila dengan Idol nya. Sarah Zulfana, gadis yg tergila-gila dengan idolnya. Saking tergila-gilanya, Semua yang berhubungan dengan idolnya berusaha dia beli, tapi dengan uangnya sendiri. Bisa disebut fanatik. Tapi di...