vote sebelum membaca!
Happy reading ❤
===============Karena merasa begitu khawatir dengan kondisi kakak perempuannya mau tidak mau akhirnya Chanyeol memutuskan untuk pulang dari rumah Eunwoo, perasaan pria muda itu begitu kalang kabut dan tidak sabar untuk segera bertemu dengan wanita pujaannya.
Chanyeol tidak bisa membayangkan jika wanitanya saat ini tengah terbaring begitu lemah dan tidak berdaya di atas ranjang, apalagi saat mendapat kabar dari sahabat sang kakak jika kakak perempuannya itu harus mendapatkan bantuan cairan infus.
Chanyeol melajukan mobilnya secepat mungkin, ia akan meminta maaf dan memohon, berlutut dibawah kaki Kyungsoo jika perlu, pria muda itu benar-benar merasa menyesal, jika bukan karenanya kakaknya tidak akan sakit seperti ini.
Mobil sport hitamnya terparkir di halam luas rumahnya, Chanyeol buru-buru berlari dan masuk ke dalam rumah, terlihat ada satu pelayan yang sedang sibuk membersihkan rumah tengah menyapanya sopan, namun Chanyeol acuh dan segera menuju kamar milik kakaknya.
Hening....
Ini semua karena dirinya, Chanyeol perlahan mendekat dan masuk kedalam kamar Kyungsoo yang pintunya dibiarkan terbuka dan tidak dikunci, kedua mata wanita cantik itu masih tertutup rapat.
Chanyeol bisa mendengar suara deruh nafas yang pelan dan teratur, wajah Kyungsoo begitu pucat, bibirnya terlihat begitu kering namun anehnya kecantikannya tidak bisa luntur terlihat disana, benar-benar cantik meskipun disaat kondisi wanita itu sedang tidak baik.
"Noona, maafkan aku!" bisiknya penuh penyesalan, "ini semua salahku, seharusnya aku tidak melakukan hal itu padamu, Noona..maaf!" ucapnya dengan kedua mata yang mulai memerah.
Samar-samar Kyungsoo bisa mendengar suara adiknya, perlahan kedua matanya membuka pelan, wanita muda itu melihat dengan jelas jika saat ini Chanyeol sedang menangis sambil menyembunyikan wajahnya di perutnya.
Satu tangannya yang digenggam erat oleh Chanyeol ia biarkan begitu saja, Kyungsoo tersenyum, ia merasa bahagia ternyata adiknya masih perduli dan mau melihatnya, tangan satunya yang masih tertancap jarum infus perlahan bergerak ia tempatkan dipuncak kepala Chanyeol untuk mengusapnya rambut tebal itu lembut.
Chanyeol yang merasakannya segera mendongak, "Noona, kau bangun!" dengan kasar Chanyeol mengusap air matanya asal, "apa Noona merasa sakit? katakan padaku!"
Kyungsoo menggeleng dengan senyuman yang sedari tadi tidak luntur dari wajahnya, "aku tidak apa-apa, jangan khawatir!" jawab Kyungsoo dengan suara begitu lemah, "aku rindu padamu Yeollie!"
"aku juga merindukan Noona, maaf, maafkan aku, aku adik yang tidak berguna, a-aku...!" Chanyeol tersedak karena ludahnya sendiri, tenggorakannya terasa sakit akibat menahan air mata, "a-aku adalah adik yang begitu jahat padamu!"
Kyungsoo menolak dan mengusap sisi wajah Chanyeol, agar adiknya itu menatapnya, "shhh..., kau tetap adikku Yeollie, seburuk apapun dirimu kau tetap adikku, aku sangat menyayangimu, jangan pergi lagi, hm?"
Chanyeol mengangukkan kepalanya, menghapus air mata yang mengalir dipipi Kyungsoo, "aku tidak akan pergi untuk meninggalkanmu lagi, tidak akan Noona!"
Kyungsoo segera merentangkan kedua tangannya, tanpa disuruhpun Chanyeol akan memeluk tubuh mungil itu, tubuh wanita yang begitu teramat ia cintai, kenapa rasanya begitu sesak dan sakit?
Kenapa Kyungsoo ditakdirkan harus menjadi kakaknya? Chanyeol ingin berteriak sekeras dan sekencang mungkin menatap ke arah langit, memarahi tuhan dan meluapkan isi hatinya.
Kenapa tuhan harus sejahat itu padanya? kenapa tuhan tidak memberinya kesempatan untuk bahagia bersama wanita yang begitu sangat ia cintai?
Jika kenyataannya Chanyeol memang harus hidup seperti ini, Chanyeol akan menerimanya, mencintai kakanya dalam diamnya selamanya, jika ia sanggup ia akan menyimpannya sampai ajal menjemputnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Too Loving (END)
RomansaAku mencintaimu, aku sungguh-sungguh mencintaimu -PCY jangan katakan lagi -DKS katakanlah bahwa Park Chanyeol adalah manusia paling rendah dimuka bumi ini.