BAB XXI

3.5K 346 12
                                    

.

.

.

.

.

Apa yang salah dengan Win?

.

Win berjalan kembali masuk kedalam kamar dan menutup pintunya. Dia membutuhkan waktu untuk menenangkan diri. Tadi dia bahkan telah siap memohon pada Bright untuk menyetubuhinya disana. Ini adalah akibat dari mimpi bodoh itu. Oke, mungkin mimpi tadi malam tidaklah bodoh tapi amat sangat intens. Memikirkannya membuat Win harus menekan adik mungilnya.

.

Kenapa Win melakukannya sekarang? Mimpi seksual memang terjadi namun sekarang jelas dan sangat nyata Win mengalami orgasme dalam tidurnya.Ini gila. Tidak sekalipun di Sumit dia merasa sedemikian bergairahnya seperti sekarang. Namun, di Sumit tidak ada Bright.

.

Win merosot pada kasur yang telah dia lepaskan spreinya karena akan pindahan. Dia harus mengendalikan dirinya disekitar Bright. Bright mungkin belum mencoba untuk mendekatinya namun Win telah menjadi pemuda liar yang kelaparan saat jemarinya menyentuh dirinya. Betapa memalukan. Menghadapinya setelah kejadian tadi akan sulit.

.

Pintu terbuka dan Gigie melangkah masuk dengan sebuah seringai kecil tersungging pada wajahnya. Mengapa dia menyeringai seperti itu sekarang? Dia akan meledek Win habis-habisan kalau saja dia tadi menangkap basah dirinya di luar. "Hormon kehamilan mempengaruhimu," ujarnya setelah pintu dibelakangnya tertutup rapat.

.

"Apa?" Tanya Win kebingungan.

.

Gigie memiringkan kepalanya ke satu sisi. "Sudahkah kau membaca pamflet yang dokter berikan untuk kau bawa pulang? Aku yakin salah satunya menjelaskan hal ini."

.

Win masih kebingungan. "Mengenai kenyataan bahwa aku tidak dapat mengontrol diriku disekitar Bright?"

.

Gigie mengangkat bahu. "Yeah. Kukira dia satu-satunya yang dapat membuatmu seperti itu. Tapi kau akan selalu merasa bergairah selama hamil, Win. Aku tahu ini karena sepupuku selalu menjadikannya bahan lelucon tentang istrinya ketika dia sedang hamil. Katanya dia mengalami masa sulit untuk melayani kebutuhan istrinya."

.

Bergairah? Kehamilan membuatnya bergairah? Hebat.

.

"Barangkali yang akan menjadi masalah hanyalah dengan Bright. Aku rasa dialah satu-satunya yang dapat membuatmu terpikat dan menginginkannya secara seksual. Jadi akan semakin intens berada disekitarnya. Mungkin sebaiknya kau memberitahunya dan menikmati ini semua. Aku tidak ragu dia akan dengan senang hati membantumu."

.

Dan itu sama artinya Win harus memberi tahu Bright. Tidak bisa, Win tidak bisa memberitahunya. Belum saatnya. Win belum siap dan begitu pula Bright. Prim akan murka dan saat ini Win tidak mampu menghadapi Prim. Lagipula, Bright akan memilih Prim dan Win pun tidak mampu menghadapi hal tersebut. "Tidak. Dia tidak perlu tahu. Tidak sekarang. Aku akan membaik."

.

Gigie mengangkat bahu. "Baiklah. Aku telah mengutarakan pendapatku. Kau tidak ingin memberitahunya, kalau begitu tidak usah. Namun kalau kau sudah tidak mampu menahannya dan menyetubuhinya habis-habisan, bisakah kau tidak melakukannya di muka umum?" tanyanya dibarengi sebuah cengiran, kemudian membuka pintu dan melangkah keluar.

DOWN [ BrightWin ] ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang