.
.
.
.
.
Win duduk disana saat mereka naik ke kereta mereka dan bergerak ke lubang golf berikutnya. Win seharusnya membawa minuman lebih banyak. Keinginannya untuk melihat Bright lebih besar dan akhirnya Win melakukan perjalanan ulang hanya untuk menemukan dia. Sekarang, Win berharap dia tidak melakukannya. Untuk pertama kalinya dalam minggu ini Win merasa perutnya sakit lagi. Bright bahkan tidak pernah mengatakan pada Win bahwa Mook adalah kekasihnya yang pertama. Dia cuma mengatakan bahwa mereka adalah teman lama.
.
Mengetahui teman lama seperti apa mereka berdua tidaklah membantu. Win selalu tahu bahwa Bright sering tidur bersama orang lain. Itu adalah sesuatu yang sudah dia ketahui sejak Win naik ke atas tempat tidurnya untuk pertama kali. Tapi melihatnya dengan yang satu ini. Perempuan cantik yang merupakan kekasih pertamanya rasanya menyakitkan.
.
Mook tadi merayunya dan Bright juga merayu balik. Mencoba menarik perhatian lebih pada dengan menunjukkan kelebihan otot- ototnya. Otot-otot itu memang sudah bagus tanpa perlu dia mengeraskannya terlebih dulu dan memamerkannya. Kenapa Bright melakukan itu? Apa dia ingin perempuan itu tertarik sekali lagi pada dirinya? Apa Bright ingin tahu bagaimana rasanya perempuan itu di atas tempat tidur sekarang?
.
Perutnya terasa jungkir balik dan Win memaksakan diri untuk mengendarai kereta ke jalan dan menariknya dari pohon tempatnya bersembunyi. Win tidak bermaksud untuk bersembunyi. Win mengambil jalan pintas untuk melihat apakah Bright ada di lubang ini. Tapi saat Win melihatnya tersenyum pada Mook dan membiarkan Mook menyentuhnya, Win berhenti. Win tidak bisa berjalan lebih jauh lagi.
.
Perempuan cantik itu adalah bagian dari dunianya Bright. Seseorang yang cocok dengan dunianya. Dia tidak mendorong kereta minuman, akan tetapi dia bermain golf bersama Bright. Bright tidak mungkin mengajaknya. Sebagai pemula Win tidak tahu bagaimana cara bermain golf, dan tentu saja, Win bekerja di sini. Win tidak bisa bermain. Apa yang bisa dia lakukan bersama dengan Win? Adiknya membenci Win. Win tidak akan bisa menjadi bagian dari kehidupannya.Tidak juga. Win akan selalu menjadi orang luar yang hanya bisa melihat saja. Win membenci perasaan seperti ini.
.
Bersama dengannya rasanya sungguh luar biasa.Saat bersamanya di rumahnya atau di kondo rasanya sungguh mudah untuk berpura-pura bahwa mereka bisa berjalan lebih jauh lagi. Tapi apa yang terjadi saat Win menunjukkannya? Saat Win hamil tua dan dia bersama dengannya? Orang-orang akan tahu. Bagaimana Bright bisa mengatasinya? Apa yang Win harapkan dari Bright?
.
Win mengisi kereta dengan minuman cadangan dan pikirannya melayang-layang pada semua skenario yang mungkin akan terjadi pada mereka berdua. Tidak ada satupun yang berakhir bahagia. Win bukan salah satu orang elit. Win hanyalah Win. Minggu belakangan ini Win selalu membiarkan dirinya bermain dengan ide untuk tetap tinggal. Membesarkan bayi bersama dengan Bright. Bersamaan dengan saat melihat Mook dan perasaannya begitu sakit sekali, Win tersadar. Tidak perlu lagi hidup di dalam dunia dongeng. Terutama Win. Pada saat Win kembali, Win melihat bahwa grupnya sudah melakukan pemanasan akhir. Win tersenyum dan memberikan minuman pada mereka dan bahkan bercanda dengan para pemain golf itu. Tidak ada yang tahu bahwa Win sedang kecewa. Ini adalah pekerjaannya. Win harus melakukannya dengan sebaik-baiknya.
.
Win tidak akan mengatakan apapun pada Bright malam nanti. Tidak ada gunanya. Dia tidak bisa berpikir dengan jernih. Win hanya akan menambah jarak di antara mereka berdua. Win tidak akan pernah percaya dirinya bisa mendapatkan kehidupan bahagia untuk selamanya dari diri Bright. Win lebih pintar daripada itu. Win tidak akan bisa melewati hari ini tanpa terhindar dari rasa sakit.
.
Panas mulai menyerang tubuhnya tapi Win akan terkutuk apabila Joss sampai mengetahui hal ini. Win tidak memerlukan dia untuk berpikir bahwa Win tidak bisa melakukan pekerjaannya dengan baik.
.
.
.
.
.
Gigie mengusap tengkuk belakangnya saat Win muntah di toilet pada saat perjalanan kembali ke kantor. Win sangat menyukainya. "Kau terlalu memaksakan," dia mengomel saat Win sudah memuntahkan semuanya dan mengangkat wajah pada akhirnya. Win tidak ingin mengakuinya, tapi Win rasa dia mungkin ada benarnya. Win mengambil lap basah yang dia pegang dan mulai membersihkan wajah, sebelum akhirnya duduk di lantai dan bersandar di dinding.
.
"Aku tahu, tapi tolong jangan katakan pada siapapun," Win memohon.
.
Gigie duduk di sebelahnya. "Kenapa?"
.
"Karena aku perlu pekerjaan ini. Upahnya bagus. Aku akan pergi dari sini saat semuanya mulai kelihatan jadi aku harus mengumpulkan sebanyak mungkin uang yang bisa kudapatkan sekarang. Aku tidak akan mendapatkan pekerjaan yang mudah saat sudah mulai terlihat hamil."
.
Gigie memutar kepalanya dan memandangku. "Kau berencana untuk pergi? Bagaimana dengan Bright?"
.
Win tidak ingin Gigie marah pada dia. Dia sudah mulai baik pada Bright. "Aku melihat Bright hari ini. Dia bersenang-senang. Dia cocok disana. Dia berada pada tempatnya. Aku juga berada di tempatku. Aku tidak akan cocok dengan dunianya."
.
"Dia tidak mengatakan apapun mengenai hal ini? Kalau kau mengatakan sesuatu, dia pasti memintamu untuk pindah ke rumahnya dan dia akan mengurus segalanya. Dia tidak akan membiarkan mu bekerja di klub dan kau akan berada disisi nya dimanapun. Kau tahu itu."
.
Win tidak suka ide bahwa ada satu orang lagi yang merecoki Bright. Mamanya dan saudara perempuannya sudah melakukannya. Win tidak ingin melakukannya juga. Win tidak peduli mengenai uangnya. Win hanya peduli pada dirinya.
.
"Aku bukanlah tanggung jawabnya."
.
"Maaf kalau aku tidak setuju dalam hal ini. Saat dia menghamilimu, maka kau adalah tanggung jawabnya yang paling besar." Gigie mengatakan itu dengan nada gusar. Win tahu kenyataan mengenai malam dimana mereka melakukan hubungan seks tanpa kondom itu. Win yang datang kepada Bright. Win yang menyerangnya. Itu bukanlah kesalahannya. Sepanjang waktu Bright selalu berhati-hati. Win tidak membuatnya berhati-hati pada malam itu. Itu semua adalah kesalahannya, bukan Bright.
.
"Percayalah padaku saat aku mengatakan padamu bahwa ini semua adalah kesalahanku. Kau tidak berada di sana malam itu saat aku melakukannya. Akulah yang salah."
.
"Tidak bisa hanya kau yang salah. Kau tidak mungkin bisa hamil kalau kau sendirian."
.
Win tidak ingin terus berdebat dengan dia. "Tolong jangan katakana pada orang lain kalau aku sakit. Aku tidak ingin mereka kuatir."
.
"Baiklah. Aku tidak senang akan hal ini. Kau melakukannya sekali lagi, maka aku akan mengatakannya pada orang lain." Dia memperingatkan. Win meletakkan kepala di bahunya. "Sepakat." Win menyetujuinya.
.
Gigie mengelus kepala Win. "Kau ini bocah gila."
.
Win hanya bisa tertawa karena apa yang dia katakan adalah benar adanya.
.
.
.
.
.
KAMU SEDANG MEMBACA
DOWN [ BrightWin ] ✅
FanfictionBright ingin merengkuh Metawin dengan segenap cintanya, Ingin menghapus semua sakit dan pilu kisahnya. Namun nyatanya Kisah mereka terlampau carut marut, terlampau hancur berantakan, dan tak lagi dapat terburai layaknya benang kusut. Lalu, Sekali la...