BAB XXXII

2.6K 309 3
                                    


.

.

.

.

.

Segera setelah turnamen berakhir, Bright pergi mandi di shower dan membersihkan diri. Bright bahkan tidak bertahan lebih lama disana untuk mendapatkan trophi juara kedua. Bright meninggalkan Frank dan Mook untuk melakukan kehormatan tersebut. Bright tidak peduli akan hal tersebut. Bright hanya mengikuti turnamen ini karena Bright sudah menandatanganinya bersama Prim dan Frank di awal musim panas yang lalu. Mereka melakukannya tiap tahun. Itu adalah penyebab utamanya.

.

Saat Bright berhenti di kantor dimana kereta minuman disimpan, Godji mengatakan bahwa Win sudah pergi bersama Gigie sekitar satu jam yang lalu. Bright menelpon Gigie, tapi tidak ada jawaban. Bright memperhitungkan bahwa setelah dia selesai mandi dan berganti pakaian nanti mereka sudah kembali dari tempat manapun tadi yang mereka kunjungi.

.

Mobil Gigie ada di tempat parkir saat Bright sampai di kondo mereka. Win ada di rumah.Terima kasih Tuhan. Bright sudah begitu merindukan dia sepanjang hari ini. Bright mengetuk pintu tiga kali dan menunggu dengan tidak sabar hingga pintunya terbuka. Gigie tersenyum kaku. Tapi bukan dia yang Bright cari.

.

"Hai," Bright menyapanya dan melangkah masuk.

.

"Dia sudah tidur. Hari ini adalah hari yang panjang," kata Gigie, masih berdiri di pintu dan membiarkannya terbuka, seakan dia menginginkan Bright untuk pulang.

.

"Apa dia baik baik saja?" Bright bertanya, melihat ke arah lorong, ke arah pintu kamar tidurnya yang tertutup.

.

"Cuma lelah saja. Biarkan dia beristirahat," Gigie menjawab. Bright tidak akan pergi. Dia bisa menutup pintu sialan itu. "Aku tidak akan membangunkan dia tapi aku juga tidak akan pergi. Jadi kau bisa menutup pintunya," Bright mengatakan itu pada dia sebelum beranjak ke kamar Win.

.

Sekarang baru jam enam petang. Win pasti belum tidur lelap kecuali kalau dia sakit. Pikiran membiarkan Win bekerja keras hari ini membuat jantungnya berdegup dengan kencang. Bright seharusnya tidak memperbolehkan Win bekerja hari ini. Itu tidak aman untuk nya atau bayinya. Bright membuka pintu perlahan-lahan dan masuk ke dalam kamar. Kemudian Bright mengunci pintu yang ada di belakang. Win sedang meringkuk di tengah-tengah tempat tidurnya yang luas. Dia kelihatan begitu mungil disana. Rambut hitamnya terurai di atas bantalnya dan salah satu kakinya yang jenjang itu keluar dari selimut. Bright menarik lepas kaos yang dia kenakan, melemparkannya ke meja nakas sebelum melepaskan juga celana jins yang dia kenakan. Saat Bright hanya mengenakan celana pendek saja, Dia naik ke atas tempat tidur di belakang Win. Bright menarik Win mendekat; dia datang dengan kemauannya sendiri. Sebuah desahan ringan dan bisikan selamat datang darinya adalah suara yang paling mengagumkan . Sambil tersenyum, Bright mengubur wajahnya di dalam rambut Win dan menutup mata.

.

Inilah tempat yang benar-benar Bright inginkan. Bright meluncurkan tangannya turun ke perutnya yang datar. Pikiran tentang apa yang Bright peluk sekarang begitu sederhana. Sebuah sentuhan ringan di lengan kemudian menuju ke arah dada Bright membuat wajahnya kembali tersenyum dan Bright membuka mata. Win sudah menghadap ke arahnya sekarang. Matanya terbuka saat dia memperhatikan dada Bright sembari mengulurkan jarinya ke setiap otot perut kemudian naik ke bahu Dia membuka matanya dan senyuman kecil terbentuk di bibirnya.

DOWN [ BrightWin ] ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang