❝Lil Brother❞

7.7K 1.1K 135
                                    

"Apa aku bisa meminjam sedikit uangmu lagi? Akan kuganti, kok." Taeyong menatap melas Shotaro, berharap agar Shotaro luluh padanya lalu meminjamkan sedikit uang. Kedua pria manis itu kini tengah duduk di halte setelah selesai mengisi perut mereka. Taeyong menggoyang-goyangkan lengan Shotaro ke kanan kiri. "Kumohon.."

Akhirnya, Shotaro pun luluh. Ia memiliki hati yang kecil, okay?

"Boleh, Hyung. Tapi aku tidak perlu uangmu, hanya carikan saja informasi tentang rumah sewaan di sekitar sini. Bagaimana?"

"Call!"

Shotaro tersenyum manis menanggapinya. Mereka berbincang-bincang sambil menunggu perhentian bus yang akan datang. Taeyong menyimak setiap penjelasan yang dikemukakan oleh Shotaro tentang hidupnya. Shotaro sendiri tidak mengerti kenapa ia bisa menceritakan kehidupan pribadinya pada orang lain, apalagi orang asing. Namun entah mengapa, aura Taeyong itu berbeda, walaupun sikapnya seperti anak kecil, ia memiliki hati yang hangat dan mampu bersikap dewasa dalam situasi tertentu.

"Astaga, awas saja akan aku hajar Pamanmu itu!" ucap Taeyong menggebu-gebu. Sedikit lelehan air mata hadir di kedua sudut mata bulatnya. Ia merasa kasihan dengan Shotaro, hidup tanpa kedua orang tua, tinggal seatap dengan Paman yang tidak bertanggungjawab, membuatnya terpaksa harus mandiri sejak dini.

"Sudahlah, Hyung. Kau jatuh saja sudah mau menangis, bagaimana kau bisa menghajar Pamanku?" goda Shotaro.

"A--Aku bisa meminta kekasihku untuk menghajar Pamanmu!" Taeyong berteriak. Setelah kalimat keceplosan itu terlontar, Taeyong reflek menutup mulutnya dengan kedua tangan. "Upss!"

"Eiyyy.. Jadi Yongie Hyung-ku yang manis ini sudah memiliki kekasih ya?" Shotaro menyenggol lengan Taeyong main-main. "Katakan padaku, apa dia tampan? Apa dia memperlakukan mu dengan baik, Hyung?"

"Uhmm.. Ya! Jeje memperlakukan ku dengan sangat baik. Dan dia juga.. Sangat tampan!"

Shotaro terbahak melihat wajah Taeyong yang bersemu ketika sedang membicarakan kekasihnya. Ia pun menepuk kepala belakang Taeyong main-main. "Bahagia terus ya, Hyung. Semoga hubunganmu dengannya langgeng."

"Amin! Terimakasih Shotaro-ya!" Taeyong memeluk Shotaro erat-erat. Ia tidak mengerti. Dirinya seperti memiliki batin yang erat dengan Shotaro. Taeyong selalu ingin seorang adik sejak kecil, untuk menemaninya saat bermain ataupun belajar. Hidup sebagai anak tunggal membuatnya agak kesepian, apalagi tanpa kehadiran sosok figur ibu yang melengkapi hidupnya. Namun Taeyong tetap bersyukur, kehidupannya bersama sang Ayah sudah lebih dari cukup. Apalagi ia sekarang memiliki kekasih yang begitu mencintainya.

Berbicara tentang kekasih, Taeyong jadi ingat sesuatu..

"Kita ke kantor Jeje saja! Lebih dekat daripada rumahku."

Dahi Shotaro mengerut bingung. "Apa boleh berkunjung pada jam bekerja, Hyung? Dan kalau boleh tahu, kekasihmu bekerja di bagian apa?"

"Kau akan tahu nanti. Ayo masuk! Bus-nya sudah menunggu." Taeyong menggandeng tangan Shotaro untuk masuk ke dalam bus.

•▪•▪

"Woahh! Kekasihmu bekerja di Jung Interprise Center?" Shotaro terus menerus bergumam takjub. Desain interior yang bergaya modern itu menyejukkan matanya. JIC atau Jung Interprise Center merupakan sebuah perusahaan yang bergerak di bidang game. Shotaro kecil pada awalnya telah menargetkan JIC sebagai tempatnya bekerja kelak. Namun lama kelamaan, ketika ia telah menyadari bahwa dunia yang sebenarnya begitu keras, mimpi Shotaro kecil harus lenyap, karena ia sadar bahwa mimpinya terlalu tinggi.

"Benar! Ia memiliki posisi yang tinggi, tahu!" Taeyong tersenyum bangga, ia merangkul bahu Shotaro untuk memasuki bagian resepsionis. "Hey, apa bos mu sedang sibuk?"

❝Uncle❞ [sungtaro]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang