warn! sedikit adegan kekerasan. mohon dibijaki
Setelah kejadian dimana Sungchan berkata jujur terhadap Shotaro, keduanya menjadi semakin dekat. Bahkan orang yang tidak mengenali mereka akan beropini bahwa mereka merupakan sepasang pemuda yang sedang menjalin asmara. Mulai dari Sungchan yang selalu bermanja-manja dengan Shotaro saat ia pulang dari sekolah maupun kantor, atau Shotaro yang selalu meminta pelukan dari Sungchan pada saat tengah malam jika dirinya mengalami sleep paralysis.
Shotaro sendiri tidak pernah mempermasalahkan hal ini. Ia hanya beranggapan bahwa hal ini adalah hal biasa karena mereka berdua adalah keluarga yang harus saling membantu satu sama lain. Bagaimana dengan Sungchan? Ah, ya. Pemuda tinggi itu saat ini sedang melaksanakan perintah sang Paman yang menyuruhnya untuk segera mencari pengganti Taeyong yang sempat mengisi hatinya hampir satu tahun ini.
Sungchan rasa dirinya terjebak untuk yang kedua kalinya. Ya, menyukai keluarganya sendiri. Sungchan tak sepenuhnya bersalah. Shotaro terlalu manis, Pamannya itu selalu memperlakukan dirinya layaknya seorang kekasih. Bagaimana bisa Sungchan tidak jatuh?
Sifat Shotaro juga mirip dengan Taeyong. Membuat Sungchan jatuh semakin dalam. Wajah manis dan lembut seperti bayi. Senyum cantik dengan eyesmile serupa bulan sabit yang menawan. Surai halus yang selalu bergerak mengikuti arah angin. Tubuh mungil yang pas dan selalu ingin Sungchan dekap di setiap waktu. Semua hal tentang Shotaro terlalu indah untuk dilewatkan. Semua yang ada di dalam diri Shotaro membuat Sungchan kehilangan akal.
Kring! Kring!
Suara bel pulang itu menyudahi kegiatan berkhayal Sungchan. Kang Ssaem tampak memberesi peralatan mengajarnya, kemudian beranjak keluar kelas. Sungchan juga ingin keluar kelas, tasnya pun sudah tertata rapi, sebelum sebuah buntalan kertas yang diremat terbang mengenai kepalanya.
“Hey, Jung sialan!”
Sungchan mengepalkan tangannya erat. Ia sangat benci ketika marga miliknya disebut dengan tidak hormat seperti itu. Beruntung dulu Sungchan dapat menahan amarahnya ketika seorang teman Guanlin yang lain memanggilnya dengan sebutan itu.
Si Jung itu berbalik, menatap tiga siswa yang selalu mengganggunya hampir tiga tahun ini. “Kali ini apa, bajingan?” Tanyanya sambil menatap ketiganya jengah.
Guanlin langsung menahan dua temannya yang ingin menghampiri Sungchan, entah ingin memberi bogeman mentah atau apa. Pemuda Taiwan itu berdiri dari bangkunya, kemudian berjalan mendekati Sungchan yang berada di dekat pintu keluar. “Kudengar kau berdekatan dengan Shuhua?” tanyanya sambil sok membenarkan kedua kerah milik Sungchan.
“Aku bahkan tidak mengenalnya dan tidak ingin mengenalnya. Semua yang berhubungan denganmu terlalu membuatku muak. Dan ya, santai saja---“ Sungchan menjeda kalimatnya. Ia menatap Guanlin dengan tatapan remeh, seulas senyum miring terpatri di bibirnya. “---jika dia tidak peduli denganmu lagi, itu artinya dia sudah menemukan penis lain yang lebih dapat memuaskannya di luar sana. Tentu bukan anak sekolahan seperti dirimu.”
Bugh!
Sungchan memegangi pipinya yang baru saja terkena bogeman mentah dari Guanlin. Tenaga pria di depannya bukan main-main. Bahkan Sungchan dapat merasakan ujung bibirnya robek. Sungchan juga sampai tersungkur di tanah. Tetapi tak sampai disitu, Sungchan kembali tersenyum miring---ingin memancing Guanlin lebih jauh.
"Kenapa kau marah?Aku tidak sepenuhnya salah." Sungchan berdiri, ia kembali mendekati Guanlin yang masih tampak sangat emosi. "Bagaimana jika kukatakan milikku juga pernah memasukinya?"
KAMU SEDANG MEMBACA
❝Uncle❞ [sungtaro]✔
Fanfic[ C O M P L E T E ] ❝I know that is wrong. But I love you, Hyung❞ ❝Ini salah❞ ━━━━━━━━ ⸙ ━━━━━━━━ Baru saja Shotaro menginjakkan kakinya di daratan Seoul, tapi hidupnya sungguh langsung berubah drastis! ━━━━━━━━ ⸙ ━━━━━━━━ °sungtaro area °b...