❝Car❞

6.3K 779 116
                                    

vote dulu baru baca, kiw















warn! mature scene.



















Pintu besar itu dibuka dengan tidak santai. Rahang Sungchan mengeras begitu melihat pemandangan di depannya. Hyung kesayangannya terbaring di atas kasur sendirian dengan tangis yang terdengar memilukan di telinganya, badan mungil yang tidak terbalut apapun itu terus menggeliat. Sungchan berjalan mendekat, ia duduk di ranjang, tepat di sebelah Shotaro.

"Hyung.."

"S--Sungchan? Ini dirimu?" tanya Shotaro tak percaya. Tangannya masih diikat kuat, matanya juga masih tertutup dengan kain hitam.

"Ya, Hyung. Ini aku," bisik Sungchan lirih. Tangannya bergerak untuk melepas ikatan dan kain yang menutupi mata Shotaro. Begitu bebas, Shotaro langsung memeluk lehernya.

"B--Bantu aku, kumohon. Seseorang memberiku obat perangsang. Aku perlu menuntaskannya--" Shotaro menjeda kalimatnya. Ia bergerak merangkak untuk mendudukkan dirinya di pangkuan Sungchan, kemudian menatap manik Sungchan dalam. "---aku tidak masalah jika melakukannya denganmu. Ini sangat menyiksa-- hiks!" ucapnya putus asa.

Sungchan memejamkan mata begitu merasakan sesuatu mengeras di bawah sana. Pertama ia harus menyuruh beberapa anak buahnya untuk melacak keberadaan penculik Shotaro, yang pasti orang itu adalah mahasiswa atau seorang dosen, karena memiliki akses masuk ke dalam aula.

"Sungchannhh.. Mengapa kau hanya diam?" rengek Shotaro diakhiri sedikit lenguhan panjang.

Sungchan tersadar. Ia memindahkan Shotaro agar duduk di kasur, sedangkan ia bangkit untuk membungkus tubuh kecil Shotaro dengan jaket miliknya yang sempat ia bawa. Sungchan mengambil ponselnya dari saku, kemudian mendial nomor telepon seseorang.

"Suruh Hangyul untuk membuka pintu belakang, dan minta Jisung untuk menyiapkan mobilku. Aku akan segera kesana."

"Baik, Tuan."

Pip

"Kita akan pulang, Hyung." Sungchan menyelipkan tangannya ke belakang bahu dan lutut Shotaro, kemudian menggendongnya bridal style. Lalu membawanya keluar dari kamar. "Jika ada informasi terbaru mengenai penculik itu, lapor padaku. Sekecil apapun itu," pesannya pada anak buahnya yang menunggu di luar kamar.

Setelah memastikan bahwa semua anak buahnya pergi berpencar, Sungchan segera berlari dengan Shotaro di gendongannya menuju pintu belakang aula, tempat dimana Hangyul sudah menunggunya dengan mobilnya. Meninggalkan Haruto yang masih berdiri di depan kamar itu dengan ekspresi wajah yang sulit diartikan.




•▪•▪




Beberapa rambu dan lampu merah sudah dilanggar oleh Sungchan. Di tengah malam dengan jalanan yang sepi, membuat Sungchan merasa bebas untuk segera menginjak pedal gasnya agar mereka cepat sampai di rumah.

"Bertahanlah sebentar lagi, Hyung," pinta Sungchan khawatir. Pasalnya, pemuda mungil di sampingnya ini sudah mengeluh sejak tadi. Semua desahan, lenguhan, dan suara kecipak basah yang ditimbulkan oleh Shotaro yang mengulum jarinya sendiri menjadi latar musik yang memenuhi mobil Sungchan.

Sedangkan Sungchan? Ah, jangan tanyakan hal itu pada dirinya. Tanyakan pada bagian bawahnya yang sudah berdiri tegak di balik celana jeans hitamnya.

"Aku tidak tahan, Sungchan!" Shotaro memekik. Rasanya terlalu menyiksa. Semua sentuhan yang ia lakukan pada dirinya sendiri memiliki sensasi yang berbeda dengan sentuhan yang dilakukan oleh orang lain.

❝Uncle❞ [sungtaro]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang