❝Uncle❞ [sungtaro]✔

❝365 Days❞

readers yang budiman, ayo sebelum baca pencet dulu bintang pojok kiri sampe warna oren, kalo udah, terimakasih!

warn! lil bit mature. dari judul sudah tahu isinya bagaimana kan?🌚 gua tidak akan mematokkan umur, tapi diharapkan para readers bijak dalam membaca, mwah

Sungchan terduduk kesal di bangku tunggu di depan sekolah. Mulutnya tidak berhenti mengucap sumpah serapah pada kumpulan geng yang dipimpin oleh Guanlin itu. Selain dirinya dihukum karena tidak membawa buku kertas berpetak, Sungchan juga dihukum karena di tasnya terdapat sebuah flashdisk yang berisi file film dewasa.

Sungchan tidak tahu itu milik siapa, dan sialnya pada saat upacara tadi, anggota kesiswaan bergerak untuk menggeledah tas yang dibawa oleh siswa siswi. Ditemukannya flashdisk yang berisi file film dewasa yang berada di dalam tasnya, membuat Sungchan sweatdrop sendiri. Ternyata itu adalah ulah Guanlin dan teman-temannya, Sungchan mengepalkan kedua tangannya erat sampai buku-buku jarinya memutih mengingat kejadian tadi.

Tepukan di bahunya menyadarkan Sungchan dari lamunannya. Itu adalah Jaehyuk, dan di belakangnya ada Guanlin dan juga Hyunsuk. "Ambil saja flashdisk milikmu ini. Hitung-hitung untuk main solo. Tidak perlu berterimakasih!"

Flashdisk yang membawa kesialan untuk Sungchan itu dilempar begitu saja oleh Jaehyuk, membuatnya jatuh mendarat tepat di ujung sepatu milik Sungchan. Guanlin dan teman-temannya pergi meninggalkan Sungchan dengan tawa yang terdengar menjengkelkan di telinganya. Pemuda Jung itu menggeram tertahan, Guanlin pikir siapa dirinya? Cucu dari kepala sekolah, apa itu patut dibanggakan?

Jika Jaehyun tidak melarangnya untuk mengatakan pada bajingan itu tentang statusnya, mungkin Guanlin sudah menutup wajahnya malu karena perbuatannya terhadap Sungchan selama ini. Tentu, Jaehyun adalah donatur terbesar di sekolah ini. Tidak hanya sekolah tentunya, JIC juga menanam banyak saham di perusahaan milik keluarga Lai.

Apa Sungchan hanya membanggakan hal itu? Tentu tidak. Sungchan tidak hanya membanggakan Ayahnya, ia juga membanggakan dirinya sendiri. Di usia yang masih sangat belia, Sungchan berhasil merintis usaha miliknya sendiri--dengan sedikit modal dari tabungan dan pemberian dari Ayahnya. Uang penghasilan yang cukup banyak itu digunakan untuk membeli sebuah unit apartemen mewah di distrik Seocho-gu, Gangnam dan sebuah mobil Range Rover kesayangannya. Uang sisa yang tidak tahu harus diapakan itu Sungchan donasikan untuk perbaikan sekolah tempatnya belajar, atas nama Jaehyun tentunya. Jadi, siapa yang lebih patut berbangga diri disini? Sungchan? Atau Guanlin?

"Sungchan!"

Teriakan itu menyadarkan Sungchan. Pemuda tinggi itu menoleh ke arah sumber suara. Oh, suara Pamannya yang manis itu! Sungchan tersenyum kecil, ia berdiri dari duduknya, kemudian menghampiri Shotaro yang sudah berada nyaman di dalam mobil. "Kau terlambat, Uncle. Aku menunggu hampir setengah jam."

"Jalanan begitu macet! Aku tidak bisa mencari celah karena menggunakan mobil," adu Shotaro dengan bibir yang mengerucut. "Anyway, aku meminjam Netflix milikmu tadi siang. Aku menemukan film yang direkomendasikan oleh banyak orang di SNS," serunya senang sambil menatap Sungchan yang sudah terduduk nyaman di kursi samping pengemudi.

"Oh ya? Film tentang apa?"

•▪•▪

"Biarkan aku mengganti pakaianku terlebih dahulu, Uncle!"

Sungchan harus ekstra sabar menghadapi Pamannya yang terlihat begitu excited seperti anak kecil ini. Contohnya saja, sesampainya di parkiran, Shotaro langsung menarik lengannya, melewati lorong yang biasanya Shotaro takuti itu dengan santai--seakan-akan film yang akan ia tonton itu lebih penting. Ketika sudah sampai di dalam unit, Shotaro langsung menariknya duduk manis di depan televisi.