[ 10 ]

1.1K 207 47
                                    

Kini Kun sedang bersama He Mei, ibu kandung Lucas. Setelah sekian lama menghilang, wanita itu kembali dengan penampilan yang sangat berbeda, terlihat lebih kaya. “He Mei...selama ini kau pergi kemana?” tanya Kun.

He Mei meletakkan gelas tehnya. “Shanghai, aku membuka salon kecantikan.” jawab He Mei. Wanita itu mengeluarkan amplop coklat dari tasnya, dan memberikannya pada Kun. “dulu aku meminjam uang 10.000  yuan, sekarang aku kembalikan 30.000 yuan. Anggap saja itu bunganya.”

“ah iya, Lucas sedang bermain dengan temannya, karena hasil ujian—”

Ujaran Kun dipotong oleh He Mei. “aku kesini bukan untuk Lucas. Aku kesini karena Huang Junjie, si brengsek itu. Dia menghubungi semua rekan kerjaku, mencari-cari aku, meminta izin untuk mengambil anak.”

He Mei menghela napas kasar. “Huang Junjie memang tak tahu diri. Dulu, saat kami berpisah, dia membawa anak dari adikku yang ia hamili, dan sekarang malah sangat menginginkan Lucas.”

“sekarang, kau adalah ayahnya, aku hanya orang luar. Kau yang paling menginginkan masa depan terbaik untuknya. Bujuk dia atau tidak, itu semua keputusanmu. Tapi, sekolah di luar negeri, memang pilihan yang bagus. Setelah lulus, pasti banyak perusahaan yang membutuhkannya.”

Sementara Kun masih terdiam, He Mei berdiri dari kursinya. “sudah, hanya itu. Aku harus pergi.”

Kun menatap kepergian He Mei, wanita itu masuk ke dalam mobil mewah. Benar-benar sudah kaya, pikirnya. Ia pun kembali ke mejanya dan mengambil amplop uang yang diberikan He Mei tadi, lalu pergi juga meninggalkan tempat itu.

~~~

Plak!!! Ten memukul punggung Kun dengan cukup bertenaga, sampai yang dipukul langsung meringis kesakitan. “kau sudah gila?! Mengizinkan Lucas sekolah di luar negeri?!”

“bukankah itu ide bagus?”

Ten menarik kursi, dan duduk di dekat Kun. Ia menatap heran, teman sebayanya yang aneh ini. “kau kenapa mudah berubah-ubah?  Kemarin, ribut tidak boleh. Sekarang, jadi mengizinkan.”

“kau ini sudah mengurus Lucas sedari kecil, setelah dewasa? Diberikan pada orang lain. Bukankah itu suatu kebodohan? Mau saja mengurus anak orang,” ujar Ten mencibir. Julid ya pak...

Mendengar itu, membuat Kun berdecak sebal. “kau itu harus membuang pemikiran kuno. Lucas kesana hanya untuk sekolah, setelah sukses, dia pasti kembali ke rumahnya. Huang Junjie itu yang bodoh, bukan aku,” ujar Kun sambil tersenyum puas.

Raut wajah Ten menjadi sumringah. “ah iya iya, benar juga. Aku setuju dengan pemikiranmu.”

“sekarang, kita harus bekerja sama membujuk Lucas. Setuju, kan?” tanya Kun.

Tanpa keraguan lagi, Ten mengangguk setuju.

***

Di lapangan basket. Lucas dan Hendery tengah bermain bersama, bermain basket memang hobi keduanya. Setelah merasa cukup lelah, mereka menyudahi permainannya sebentar. Tak lama, Mark datang membawa tiga botol air mineral, dan diberikan pada kedua bersaudara itu.

“bagaimana jadinya? Kau bersekolah ke luar negeri?” tanya Mark.

Lucas membuang napas kasar, ia juga masih merasa bimbang. “kalau kau jadi aku, bagaimana? Kau akan pergi?”

“ya pastilah! Orangtuaku sudah berkorban banyak, jika ada kesempatan sekolah di luar negeri tanpa biaya sepersen pun, siapa yang menolak? Jadinya biaya yang tadinya untukku, bisa untuk orangtua,” ujar Mark.

“Mark, kau ini sengaja ya menghasut Lucas?!” Hendery memukul pelan lengan Mark.

“tidak, aku kan hanya memberikan saran.”

Lucas meneguk air mineralnya lagi sampai habis. Ia bingung, tak ada pilihan yang tepat, semuanya serba salah. Jika tetap menolak, Huang Junjie akan terus mengusik keluarganya. Jika menerima, masa depannya memang akan lebih baik, tetapi sulit juga harus berpisah dengan keluarga.

Kenapa pilihannya sangat sulit?

“oh iya! Hendery, bukankah kau punya saudara? Kau tak berniat mencarinya?” tanya Mark. Belum sempat Hendery menjawab, Mark melanjutkan ucapannya lagi. “ey, kalian berdua memiliki marga yang sama, jangan-jangan kalian...”

Plak! Lucas memukul Mark dengan botol kosong miliknya. “kau ini sangat suka berpikir jauh!”

Mark mendengus, pemuda itu berpindah posisi menjadi menghadap ke Lucas dan Hendery. Rasanya ia sangat ingin mengutarakan pemikirannya. “coba pikirkan dari cerita Hendery. Ayah dan ibunya bercerai, ia dibawa oleh ayahnya, dan dititipkan pada nenek Feng. Sedangkan saudaranya, dibawa oleh ibunya. Bisa saja kan itu Lucas, ibunya pergi, dan Lucas dititipkan pada keluarga Qian.”

Sial. Itu masuk akal.

“aku dan Lucas lahir di tahun yang sama, tak mungkinkan ibuku melahirkan dua kali dalam satu tahun. Jika kembar, wajah kita tak mirip sama sekali,” ujar Hendery.

Lucas mengangguk, setuju dengan ucapan Hendery.

“bisa saja, Hendery anak dari wanita lain dan itu yang menyebabkan perceraian,” ujar Mark. Masih terus saja berusaha memperkuat pemikirannya.

“kau ini menambah pikiran saja sih,” Lucas memijat pelipisnya. Merasa pusing sendiri. Sedang bingung dengan masalah universitas, ditambah lagi dengan teori hubungan saudara dari oknum bernama Lee Mark ini.

***

HHWHWHWH BINGUNG MAU NULIS APA

INTINYA THANK YOU FOR READING!!!

LOVE YOUUU KAMU BANYAK BANYAK!!

Family | WayV ( ✔ ) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang