[ END ]

1.3K 173 15
                                    

Di apartemen. Chen Ting duduk sendirian di ruang tamu, ditemani oleh hujan, tak lupa bersama gunturnya. Sedari tadi ia memandangi ponselnya sambil sesekali menitikkan air mata.

Saat liburan musim panas, ada tetangga baru yang tinggal di atas rumahku. Mereka memiliki anak, satu tahun lebih tua dariku. Kakak itu selalu duduk sendirian di tangga, sambil membaca komik karena orangtuanya sering bertengkar. Sampai suatu waktu, ibunya pergi, dan kakak itu diberikan padaku. Aku sangat senang. Sampai sekarang, aku selalu merasa beruntung karena dia menjadi kakakku!

Itu adalah tulisan Yangyang di sosial media. Chen Ting tak tahu, anak itu sudah cukup terkenal. Setelah membacanya, ia semakin merasa bersalah. Kejadian-kejadian yang lalu juga terputar otomatis di pikirannya.

Saat dia membentak Xiaojun kecil. Menyalahkan Xiaojun atas kematian sang adik, Yunyun.

Saat dia meninggalkan rumah, dan memberikan Xiaojun pada Yangyang.

Saat dia membanting ponsel Xiaojun, karena si empunya ingin menjawab panggilan telepon dari Ten.

Saat dia merebut foto Xiaojun dengan keempat saudaranya dan mengguntingnya menjadi potongan-potongan kecil.

Ia memandang keluar jendela. Derasnya hujan, sama derasnya seperti air matanya kini. Kenapa setelah sekian lama, ia baru tersadar sekarang?

***

= satu minggu kemudian =

Hari ini, Chen Ting akan kembali ke Singapura, bersama dengan Yang Xi pastinya. Lucas, Hendery, dan Yangyang membantu memasukkan barang-barang ke bagasi mobil. Sedangkan Xiaojun tengah berbincang dengan Yang Xi. “jangan terlalu banyak bermain. Mama belum terlalu pulih, kau harus sering membantunya,” ujar Xiaojun.

Yang Xi hanya mengangguk.

Setelah semua barang-barang sudah masuk ke dalam mobil. Yangyang menghampiri Chen Ting. “bibi, aku membelikan souvenir, sudah aku masukkan ke dalam koper hehe,” ujar Yangyang.

Chen Ting mengulas senyum. “terimakasih ya.”

“aiya, tak perlu sungkan.”

Melihat Chen Ting sedikit kesulitan untuk melangkah, Yangyang langsung membantu. Menuntun Chen Ting sampai masuk ke dalam mobil. “Yangyang, kali ini, aku benar-benar menyerahkan Xiaojun padamu. Kalian harus saling menjaga ya.”

Yangyang mengangguk. “aku pastikan dia akan selalu bahagia.”

“ya sudah, kami berangkat ya,” ujar Chen Ting.

“bibi, hati-hati. Sampai jumpa lagi.”

Keempat bersaudara itu melambaikan tangan pada mobil yang semakin menjauh dan menghilang dari pandangan mata.

“masih ada satu jam untuk bersiap, kan?” tanya Lucas.

“iya. Ayo cepat, nanti bisa telat!” ujar Hendery.

***

Selain hari kepulangan Chen Ting. Hari ini juga adalah hari pernikahan Kun dengan He Mei. Sengaja tak dimeriahkan, yang terpenting, sah secara hukum dan agama. Kini, keduanya tengah melakukan pemotretan di salah satu studio foto. Kun dan He Mei duduk bersebelahan sambil memegang buku nikah masing-masing.

“kalian terlalu berjauhan, coba lebih dekat,” ujar si kameramen.

Keduanya pun menurut. Walaupun rasanya sedikit canggung, tapi tak apa. Momen ini harus diabadikan.

Cekrek! Cekrek! Cekrek!

“aiyaaa, sangat serasi...” ujar Yangyang.

“foto pernikahan kalian lebih bagus daripada foto pernikahanku,” gerutu Winwin. Bercanda.

Tiba-tiba saja terdengar derap langkah kaki mendekat, dan ternyata itu Ten, “maaf telat, jalanan sangat macet tadi,” Ten tersenyum canggung, merasa tak enak hati karena telat.

Kun tertawa kecil. “sudah sudah, ayo foto bersama. Kita belum mempunyai foto keluarga, kan?” ajak Kun.

Dengan perasaan sedikit sungkan, Ten duduk di sebelah Kun. Sedangkan para anak berdiri di belakang. Si kameramen pun mulai membidik kameranya. “satu...dua...tiga!”

Cekrek!

Foto berhasil diambil.

Hasilnya sangat bagus. He Mei berlagak akan mencium Kun, sedangkan Kun tersenyum lebar menghadap kamera, Ten yang di sampingnya hanya tersenyum biasa. Para anak yang di belakang, kompak saling merangkul. Bahkan si adik bungsu terlihat lucu karena terhimpit oleh keempat kakaknya.

If there is word more than family. That's them.

— END —

***

YEYYYY HAPPY ENDING!!!

TERIMAKASIH UNTUK KALIAN YANG SUDAH SUPPORT! SAMPE AKU BISA MENYELESAIKAN CERITA INI!

AKU EMANG GAMPANG NYERAH, TAPI ADAAAA AJA YANG NGASIH SEMANGAT. LANJUT NULIS LAGI DEH HEHE!

TUNGGUIN CERITAKU YANG LAIN YA! PASTI GAK BAKAL JAUH-JAUH DARI WAYV HAHAHAHA!

SEKALI LAGI TERIMAKASIH YAAAA!!!

I LOVEEEEE YOUUUU!!!

AND SEE U!!!

Family | WayV ( ✔ ) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang